Long Time No See

482 19 7
                                        

Sebulan sudah berlalu begitu saja. Nara masih bergelut dengan tugas-tugas kuliah di semester kelimanya. Tinggal satu semester lagi, ia akan segera mendapat predikat sarjana. Memang, Nara mengambil jadwal lebih banyak tahun ini dari rekan-rekannya, tak heran jika ia akan lulus dengan segera.

05.00 P.M.

Kamar Nara nampak kumuh dengan berbagai kertas yang berserakan. Nara berkali-kali mengacak-acak rambutnya, pusing.

Ah...kenapa tugasku begitu banyaaaak!!!

Ia merebahkan tubuhnya di ranjang polkadot itu. Memejamkan mata sesaat.

Krrrykkk....

Seketika ia memegang perutnya. Ah.. Nara beranjak dari ranjangnya, mengenakan jaket tebal lalu berjalan keluar dari apartemen. Tanpa memperhatikan penampilan yang begitu berantakan.

07.00 P.M.

Nara mengelus perutnya yang mulai kekenyangan. Berkali-kali ia bersendawa. Ia memutuskan untuk mampir ke Comic's Jang Shop, yang searah dengan langkahnya.

Lampu di dalam toko komik mungil itu nampak terang benderang, ia berlari kecil memasukinya.

,"Naraaaaa-ah??"

,"Ha Unnie ??"

Mereka berpelukan, melepas rindu.

,"Kudengar kau sedang sibuk dengan kuliahmu ya?"

,"Ah...araseo...aku begitu lelah Unnie..."
Rengeknya.

,"Kalau begitu duduklah disitu, aku akan membuatkanmu kopi.... di luar sangat dingin. Tunggu ya..."

Nara tersenyum. Merebahkan punggungnya di sofa itu.

Ia menatap sekeliling. Nampak begitu sepi. Tak lama, Ha Unnie datang dengan dua gelas kopi panas.

,"Ini...minumlah..."

,"Khamsahamnida..."

Nara meneguk pelan.

,"Sepi sekali Unnie..."
Ungkap Nara, sesekali menatap jalanan yang juga sepi.

,"Ya begitulah...pengunjung juga makin sedikit..."

Nara meneguk kopinya lagi.

,"Chanyeol juga jarang kesini... aku bahkan tak pernah melihatnya.."
Lanjut Ha Unnie.

Nara tersedak. UGH. Bahkan dia melupakan bocah itu.

Sejak kejadian malam itu, Nara memang tak pernah bertemu lagi dengannya. Ia terlalu fokus dengan tugas kuliahnya. Jantungnya seketika berdegub mengingat kejadian terakhir malam itu. Ah! Bocah menyebalkan! Batinnya.

09.00 P.M.

Tak terasa sudah larut malam. Nara pamit untuk segera pulang. Jalanan terlihat begitu sepi. Udara dingin benar-benar menusuk tulang. Nara berjalan santai sesekali menggaruk rambutnya yang gatal, karena memang belum mandi. Ah!

Kopi itu memang manjur. Nara masih terlihat segar tanpa menguap sedikitpun. Tiba-tiba....

Ssssrrrtttt.....

Sebuah sepeda mendahuluinya dengan kecepatan tinggi, bahkan hampir menabraknya.

,"Woiii!!!! Dasar Kurang Ajar!!"

Teriak Nara seraya mengepalkan tangannya.

Sepeda itu terhenti. Seseorang itu lantas menatap ke belakang...

,"N...Nara Nunaaa??"
Ucapnya kaget.

Nara tersentak. Terdiam seraya menatap seseorang itu. Meyakinkan bahwa ia memang benar-benar..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang