Awkward

328 13 0
                                    

,"Nuna..."

suara berat bocah itu kini membekukanku. Aku terdiam. Kami masih beradu pandang. Aku mematung. Entah apa yang terjadi hingga aku tak bisa bergerak kali ini.

,"Ahh...mi..mianhae.."

Ucapku terbata-bata. Mwo??!! Apa yang menyihirku hingga merasa serendah ini??!!!

,"Gwenchana.."

Bocah itu berkata dengan datarnya seraya masuk toko. Ia berjalan menuju arena membaca sementara aku masih berdiri di pintu yang kini sudah menutup.

OMG! aku ingin segera keluar dari sini! Tolong!

,"Chanyeol-ah....???!!!"

Seketika Ha Nunim meneriaki bocah itu.

,"Ha Nunim...???!!! Yaaaa..."

Bocah itu lantas memeluk Ha Nunim layaknya seorang anak.

,"Hayi Nunim-yaa bogosiphoyooo..."

Ha Nunim terlihat begitu bahagia.

,"Nado chanyeol-ah....Ah...kau makin tampan saja.."

Perlahan mereka melepas pelukan rindu itu.

,"Haha..."

Chanyeol juga terlihat bahagia. Dan aku...

,"Yaa...Nara-ah...apa yang kau lakukan disitu?"

Aku tergidik.

,"A..ani...hehe.."

,"Kemarilah...."

Ha Nunim menyuruhku duduk di arena itu. Perlahan kulangkahkan kakiku menuju tempat itu. Ah tidak! suasana begitu mengesalkan.

Kami telah duduk bertiga. Aku, Ha Nunim dan Chanyeol. Bisakah aku pergi sekarang???!!! Ah..

,"Nara-ah...kenalkan ini Chanyeol.."

Aku tersenyum kecil. Mengangguk.

,"Ahh...Chanyeol-ah...pastinya kau sudah mengenalinya?"

Chanyeol menatap Ha Nunim ,"Ne.." Seraya tersenyum kecil.

,"Waah jadi kalian sudah saling kenal?? Ahh baguslah kalau begitu.."

Kami tersenyum. Senyum palsu(?)

,"Ah..aku buatkan minuman hangat dulu...hujan makin deras..tunggu sebentar ne?"

Kami mengangguk. Ha Nunim berlalu dari hadapan kami dan Aku tidak suka suasana ini :( Tuhan, bagaimana ini??!!

Kami berdua terdiam. Chanyeol masih fokus dengan komiknya. Apakah dia marah padaku??? Tanganku mulai terasa dingin. Aku merasa gemetar. Ah apa yang kulakukan? Apakah kejadian di Viva Polo tadi? Oh tidak!!!

,"Chanyeol-ah....?"

Entah apa yang merasukiku hingga kata itu keluar seketika dari mulutku. Aku tak menatapnya. Aku segera terdiam. Ah..dia benar-benar mengacuhkanku.

,"Kau...kau marah padaku?"

,"..."

Dia masih fokus dengan komiknya. Aiih apa yang kau mau bocah??!! Aku ingin semua ini berakhir sudah!

Aku menatapnya.

,"Chanyeol-ah...Apa kau marah padaku???!!!"

Rasanya aku ingin menamparnya. Ia tak bergidik. Aku benar-benar kesal. Tanganku mengepal erat. Aku ingin menangis.

Oh. Air mataku mulai keluar. Isak tangis terdengar lirih.

Hiks...

Seketika bocah itu beranjak dari tempat duduknya, mendekatiku!

,"Nuna...kau benar-benar cengeng."

seraya memberikanku sapu tangan. Tangisanku makin menjadi. Sontak tangan bocah itu segera menutup mulutku. Mwo?!!!

Emmmmm!!!!

Seraya berusaha melepas bekapan tangan itu.

,"Yaaa suara apa itu?"

Ucap Ha Nunim dari belakang ruangan.

,"A..ani Nunim..."

Dekapan tangan bocah itu makin erat.

,"Nuna.....ssstttt!!"

Tak kuasa lagi akhirnya lepaslah bekapan tangan itu dari mulutku. Haaaah..

,"Ssstt....Nuna bisakah kau diam???"

,"Hiks..Yaa...kenapa kau tak menjawab pertanyaanku??!!"

Chanyeol beranjak dari tempat duduknya, sekarang duduk di tempat semula.

,"Kenapa kau bertanya seperti itu?"

Dia menatapku tajam.

Aku menyeka air mataku. Berusaha tegar.

,"Ah..geurae..aku tau kau marah padaku.."

Aku beranjak. Menatapnya.

,"Mian!"

Aku berlalu dari hadapannya. Aku benci dia!

,"Nara-ah...mau kemana kau? Ini minumlah.."

Ha Nunim seketika datang dengan nampan berisi 3 gelas minuman hangat.

,"Ah...aku.."

,"Kemarilah...bukankah tokonya masih buka?"

,"Umm...ah..ne...aku mau ke toilet dulu Nunim.."

Perlahan aku berlalu dari hadapan mereka.

30 Menit Kemudian..

,"Di..dimana Ha Nunim??!!"

Aku terkaget mendapati arena membaca hanya ada chanyeol seorang.

,"Sudah pulang..."

,"Mwooo????!!!!!"

,"Kau terlalu lama Nuna."

,"Ah kenapa dia tak berpamitan denganku??!!"

,"Ha Nunim ada acara mendadak, makanya dia tak sempat berpamitan denganmu. Nuna!"

Chanyeol masih fokus dengan komiknya. WTH!

Aku mengepalkan tanganku.

,"Aku juga mau pulang..!"

Aku segera menuju pintu keluar. Seketika langkahku terhenti saat bocah itu mengoceh lagi.

,"Hujan deras."

,"..."

,"Kau yakin? Nuna?"

Aku terdiam. Mengeram. Arrgghh! Kenapa deras begini?!! Aku segera menuju rak samping mencari payung.

,"Sudah dipakai Ha Nunim."

Mwo???!!! Makhluk macam apa dia hingga bisa membaca pikiranku?

,"Arggghhh...."

Dengan kesal aku merebahkan punggungku di sofa arena membaca.

,"Ini semua gara-gara kamu bocah!!!"

Aku tak bisa menahan amarahku.

,"Mwo??!! Yaa kenapa kau menyalahkanku?!"

,"Kenapa??!! Kau ini menyebal-------"

KLEPPPP!!!!!!!

Seketika lampu mati. Aku terdiam. Suasana begitu sunyi dan hening, hanya suara air hujan yang menggema.

Aku takut. Rasanya ingin berteriak.

TAP!!

Aku tersentak mendapati sentuhan tangan seseorang menggenggam tanganku...

,"Chanyeol-ah.."

To Be Continued...

Lost My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang