Bintang sedang berdiri di trotoar menunggu datangnya angkot untuk mengantarnya pulang. Tiba tiba motor ninja berwarna biru putih dan pengendara yang menggunakan jaket dan helm full face serba hitam menepi tepat di depan Bintang.
Bintang tahu, ini pasti rivalnya. Dan benar saja saat membuka Helm, terlihat wajah cengengesan Raja tepat di depannya seakan sudah merencanakan sesuatu.
"Pulang sama gua mau?." Tawarnya dan langsung di gelengi Bintang. Gila saja! Kalau di tengah jalan dia di turunkan di tempat entah berantah kan berabe.
"CK, gak bakal gua jailin deh janji." Ujar Raja lagi dan malah membuat Bintang bingung.
"Kerasukan Jin apa lu? Tumben Bae Ama gua." Raja berdecak lagi dan menatap Bintang lebih intens.
"Anggap aja ini pengibaran bendera perdamaian." Ujar Raja namun Bintang masih enggan menerima tawaran itu.
"Beneran gua mah. Gak ada boong" Raja menaikan kedua tangannya membentuk peace pada Bintang. Bintang menggaruk rambutnya sebentar lalu melirik kearah jalan dan langsung melambai saat angkot datang mendekat. Raja mengikuti arah tangan Bintang lalu menatap kembali kearah rivalnya itu.
"Sorry, gua duluan yah. Nice try." Ujar Bintang menepuk pundak Raja dengan senyum lebar kemenangan lalu berjalan mundur hingga masuk ke angkot.
Angkot berjalan melaju melewati Raja membuat pria itu memutar bola matanya malas dan kembali memakai helmnya lalu mengegas motornya dengan kecepatan tinggi.
Hari hari berjalan tidak seperti biasanya. Raja lebih banyak diam dan tidak menjahili Bintang. Tidak tidak, Bintang malah merasa Raja mengacuhkannya dan tidak peduli dengan kehadirannya sejak penolakan antar pulang pekan lalu. Sepertinya Raja sakit hati karena perdamaian nya justru tidak di anggap oleh Bintang.
Hari ini Raja datang dan langsung duduk di bangku nya. Pria itu tidak melirik kearah Bintang dan langsung menghadap Yudas memunggungi Bintang.
"Das, pr MTK sih." Raja menepuk pundak Yudas.
"Sinting lu, gua aja belom ngerjain mau minta ke elo." Jawab Yudas yang malah memberikan ekspresi ngenes. Raja berdecak sebal lalu menghadap kearah depan.
Tiba tiba Bintang menyodorkan bukunya yang sudah terbuka memberikan seluruh jawaban pr matematika yang sudah terisi. Raja menoleh heran kearah Bintang yang sudah menumpu dagu dengan satu tangan menatap kearah Raja.
"Apaan?." Heran Raja dengan maksud Bintang padahal jelas jelas ia tau apa artinya.
"Salin aja. Tapi jangan bagi bagi." Ujar Bintang cuek menunjuk bukunya dengan lirikan mata. Raja menghela nafas mengeluarkan buku matematikanya dan memutar pulpen tanpa tutupnya itu sebelum menulis.
"Tumben apa lu? Abis kena pukul pentongan baseball?." Tanya Raja basa basi sembari mulai menyalin pr Bintang. Bintang menarik nafasnya melipat tangan di meja lalu menumpu dagu diatasnya dan menatap Raja begitu intens.
"Anggap aja ini ACC dari pengibaran bendera perdamaian." Ujar Bintang membuat Raja berhenti sejenak melirik rivalnya yang amat imut terlihat sedang memperhatikannya. Raja mengalihkan tatapan lagi kearah bukunya.
"Bahasanya pake ACC segala. Dikata kemaren gua nyerahin skripsi?." Raja lalu menulis dengan tangan kiri dan tangan kanannya menumpu kepala seperti menutupi wajahnya dari Bintang. Bintang mengerutkan keningnya heran lalu tangannya menarik tangan kanan Bintang hingga Raja menoleh.
"Jangan di tutupin." Ujar Bintang membuat Raja heran. Kalo ini ia sungguhan heran.
"Kenapa emang?." Bintang menggeleng lucu lalu seperti tadi menjadikan lengannya bantalan dengan mata yang terus menatap kearah Raja. Raja merinding sendiri melihatnya.
"Gapapa. Lanjutin aja." Ujar Bintang dengan suara lembut yang mampu membuat Raja ketar ketir.
Apa yang terjadi pada Bintang kemarin hingga membuat si rival jadi aneh begini?.
Kemarin Bintang naik angkot yang melewati Raja. Bintang sedari tadi Sudan mengepalkan tangan kuat kuat dan mencoba menahan hal aneh di hatinya sedari tadi. Bintang mengeluarkan nafasnya dari mulut lalu menatap tangan yang tadi menepuk pundak Raja.
"Gua Kok jadi freak gini sih?." Heran Bintang yang menempelkan tangan itu ke pipinya membayangkan kejadian tadi.
Tak sampai di angkot saja, di kamar selesai mandi pun Bintang masih memikirkan hal itu.
Pria itu bersender ke wastafel memikirkan Raja untuk ke yang sekian kalinya karena si pria masih tak mau enyah dari pikirannya.
Jantung Bintang berdegup kencang saat memikirkan pria itu. Tentang bagaimana cara Raja tersenyum, mengejek, dan tertawa di depan wajahnya. Semua itu membuat hatinya tak karuan dan kupu kupu berterbangan di perutnya.
Bintang berbalik dan menatap wajahnya di cermin. Menyentuh pipi nya dengan jari jari pendek itu lalu mengembang kempiskan pipinya yang chubby. Bertingkah sok imut sejenak lalu tiba tiba tersadar. HEY!!! GUA LAGI NGAPAIN?? Pikirannya berkecamuk dan hatinya sedikit malu mengingat tentang apa yang barusan ia perbuat.
Raja raja raja raja.... Pria itu membuat pria mungil satu ini tak karuan.
Keluar dari kamar mandi Bintang langsung membuka laptopnya dan mencari do google tentang kejelasan hatinya yang tak tentu.
'kalo kita deg degan ketemu cowok, itu kenapa?'
Sang aplikasi lalu menunjukan beberapa hal yang malah mungkin makin membuat Bintang bingung.
'1001 alasan kamu salting waktu ketemu doi.'
'beberapa hal yang bisa bantu kamu waktu ketemu sama orang yang kamu suka.'
'cara cara ini bisa bikin kamu gak salting waktu ketemu dia.'
Bintang menggaruk rambutnya. Masa dia suka sama Raja sih? Cukup Zaika dan Marvel saja yang melenceng. Kenapa dia malah ikut terseret? Jujur Bintang agak tak terima sih.
Bintang lalu mencari lagi kebenaran tentang gundah gulana hatinya.
'kalo kita ketemu temen cowok sedangkan kita cowok juga dan kita salting itu gimana?.'
Aplikasi itu loading sebentar lalu memuat sesuatu yang membuat Bintang sedikit terkejut.
'mau coba test orientasi seksual mu? Tekan website ini.' Bintang meneguk ludahnya kasar saat melihat tulisan paling atas. Jarinya yang gemetar menekan website itu. Loading sebentar lalu muncul beberapa hal disana.
'apakah yang anda pikirkan tentang orientasi seksual anda?.' Bintang mengusap wajahnya dan melihat beberapa pilihan di bawah tulisan itu.
Bintang menekan salah satu jawabannya. 'saya pikir saya straight.'
'pernahkah anda memperhatikan teman yang memiliki kelamin yang sama dengan sangat intens?.'
Bintang lalu mengingat saat di UKS dimana Raja amat intens menatap dan memperhatikannya.
'pernah.' pertanyaan lalu muncul lagi dan lagi membuat Bintang makin kalap di buatnya hingga satu pertanyaan terakhir.
'apakah anda pikir teman anda itu tampan?.' tanpa pikir panjang Bintang langsung menekan pilihannya. 'pasti.'
Website itu lalu loading sebentar dan akhirnya mengeluarkan hasil.
"Hah?! Yang bener aja? 75% gay? Gua di pelet apa anjing?." Bintang mengacak acak rambutnya tak terima dengan apa yang terjadi.
Bintang lalu menutup kasar laptopnya dan akhirnya menjatuhkan diri ke kasur sembari memijat pelipisnya pelan.
Bintang menatap langit langit kamarnya, berfikir dirinya sudah gila sekarang. Bintang lalu mengambil ponselnya dan mencari username Ig Raja. Postingan baru yang menunjukan pria itu baru selesai balapan dengan motor Ducati nya yang amat menawan membuat Bintang bergumam sendiri.
"Gantengnya gua..." Ujar Bintang tanpa sadar dan memeluk ponselnya.
Jadi seperti inilah alasan mengapa Bintang jadi Aneh saat di kelas.
TBC(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
SI NERD [JeffBarcode]
FanfictionJeffBarcode. Raja [Jeff] selalu membuli Bintang [Barcode] karena anak itu kaku dan terlalu ambis dari kelas 10. Mereka semakin dekat, dan hubungan mereka membaik. Entah menuju yang positif, atau malah jadi tambah negatif. "Kata mama jangan suka ngej...