•should it be like this?

90 15 4
                                    

Langit pagi datang menyambut dengan warnanya yang kelabu, sepertinya langit juga mengetahui perasaan seperti apa yang sedang gadis cantik ini rasakan begitu pedih hingga sang langit juga ikut mewakili

Pagi ini Daddy, mommy, dan juga Anesya akan di kebumikan, seorang gadis cantik berdiri tak jauh dari liang kubur keluarganya. Ia menyaksikan langsung bagaimana kedua orang tuanya dan juga sepupunya yang perlahan tubuhnya mulai tertutup oleh tanah yang basah, matanya tak pernah berhenti mengeluarkan butiran air mata yang terus saja mengalir deras membasahi wajahnya, tubuhnya terduduk lemas sembari memeluk erat batu nisan kedua orangnya, begitu juga dengan keluarga Anesya yang juga memeluk batu nisan nya.

"Zoey kangen" Lirihnya hampir tak terdengar "didalam sana pasti gelap ya? Mommy dan daddy pasti bahagia kan?" Sambung Zoey yang diiringi isakan tangis uang terdengar memilukan

"Kedua orang tua mu sudah tenang disana, ikhlaskan mereka" Jelas Leonas yang berjongkok di samping Zoey dan memeluk tubuh gadis itu dari samping

"Zoey sekarang sendirian mom" Katanya sambil mengusap batu nisan yang bertulisan nama ibu nya "daddy zoey sendirian" Adu nya seperti anak kecil

Gadis itu tidak peduli dengan pakaiannya yang kotor karena terkena tanah liat, kondisinya terlihat sangat memprihatinkan, dimana gadis yang dulu kuat, cerewet dan sangat heboh? Kenapa gadis itu sekarang menjadi seperti ini? Rasa kehilangan yang ia rasakan saat ini, tak tahu akan seperti apa kehidupan nya nanti ketika tidak ada kedua orang tuanya

"Sayang ayo pulang" Ajak bunda Evelyn

"Ayo pulang sebelum hujan" Ucap Agistya yang membantu Zoey untuk berdiri

"Lihat baju ini, kotor" Kata Grace mencoba tetap tegar dan membersihkan baju Zoey

"Tante kami pamit dulu ya, Zoey biar kami bawa" Kata Agistya berpamitan pada paman dan bibi Zoey

"Jaga keponakan ku ya" Kata Nayla yang merupakan bibi Zoey sekaligus orang tua Anesya dan Laurell

"Laurell kami pergi dulu ya, yang sabar" Ucap Grace memeluk Laurell

Laurell mengangguk dan saat itu juga keluarga Georgine dan anggota AODRA BOY'S pergi dari pemakaman dan membawa Zoey pergi bersama mereka.

Laurell dan kedua orang tuanya berpamitan pada makam Anesya sebelum pergi meninggalkan pemakaman tersebut, mengingat cuaca yang sedang buruk, pertanda sebentar lagi hujan

𖦹𖧷𖦹𖧷𖦹𖧷

"Sayang, ayo makan malam" Ucap Evelyn dari balik pintu kamar

"Bunda duluan aja sama yang lain, nanti Zoey nyusul" Zoey sedikit tersenyum menanggapi ajakan Evelyn

"Sayang kamu-" Perkataan Evelyn berhenti karena di potong oleh Zoey

"Nanti ya Bun" Jawabnya terlihat sangat memohon. Evelyn menghela nafasnya kemudian berlalu pergi menuju ruang makan dan bergabung di meja makan

"Bagaimana? Mau turun?" Tanya Marven ketika melihat sang istri duduk di sampingnya

Evelyn menggelengkan kepala untuk merespon pertanyaan suaminya, ia mengambil satu piring yang diberi nasi dan lauk, tak lupa ia juga mengambilkan segelas air putih untuk minum

"Mau dibawa kemana Bun?" Tanya Alden

"Ini untuk Zoey" Jawabnya yang ingin kembali melangkah menuju kamar dengan membawa nampan berisi makanan ditangannya

"Bunda makan aja, biar Leo yang bawa ini ke Zoey" Kata Leonas yang langsung mengambil alih nampan tersebut "kalian lanjut aja, gua naik dulu ya" Matanya pada para sahabatnya

LEONAS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang