Di bawah langit malam yang penuh dengan bunga terdapat sosok sepasang kekasih yang sedang duduk mengobrol disebuah bangku taman, terlihat dari raut wajah mereka, sepertinya mereka baru saja selesai membahas suatu obrolan yang penting
"Maaf gua terlalu kekanak-kanakan" kata gadis itu sambil menunduk
"Ga, itu salah gua! Seharusnya gua ga terima pemberian cewe itu" balas sang pria
"Gua janji ga bakal gitu lagi" timpalnya
"Janji?"
"Iya gua janji" pria itu memperlihatkan senyumannya pada sang gadis sambil mengusap rambut nya dengan penuh kasih sayang
*Flashback...*
"Lo masih marah?" tanya William terus terang
"Lo bawa gua pergi dari acara cuman buat bahas ini?" tanya Agistya jengkel
"Gua ga perlu ngulangi pertanyaan gua kan?!" nada bicaranya sedikit meninggi dan penuh penekanan
"Ya, gua masih marah sama lo! Eh ngga sih, lebih ke kesel aja" jawab Agistya
"Lo harus tau kalau gua nerima pemberian dari cewe itu karena ngerasa ga enak doang mau nolak" jelas William
"Dia cuman ngasih buket bunga sama coklat, dia beli juga pake duit bukan pake daun, gua nerima bukan berarti gua suka, ngga! Gua cuman menghargai apa yang dia berikan" imbuhnya yang menjelaskan tanpa henti seperti sedang berpidato
"Tapi kan-"
"Gua cuman suka sama lo! Gua cuman suka sama cewe yang bernama Agistya Caroline" tegas nya memotong ucapan gadis di sampingnya yang belum selesai
"Tetep aja, gua CEMBURU" kesal Agistya yang tak diberi kesempatan untuk mengatakan apapun
William menghela nafasnya, ia menangkup kedua sisi wajah Agistya, matanya yang tajam menatap dalam manik mata sang gadis.
Tatapannya mampu meluluhkan bahkan menenangkan hati yang sedang merasa kesal, Agistya luluh dengan tatapan pria tersebut
"Percaya sama gua, gua ga tertarik sama mereka yang coba deketin gua" katanya meyakinkan. Perlahan Agistya menganggukkan kepalanya
*Flashback End...*
Drttt... Drttt...
Suara getaran ponsel mengalihkan ke-fokusan dua insan yang sedang menikmati waktu kebersamaannya di sebuah taman, sang pemilik dari ponsel tersebut segera mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan menjawab panggilan tersebut
*In Call*
"Lo dimana?" suara seorang pria terdengar melalui sambungan telepon tersebut
"Di taman, kenapa?" tanya William
"Ke markas sekarang juga! 30 menit dari sekarang!"
Tuttt.... Tutt... Tutt...
*End Call*
"Siapa?" tanya Agistya penasaran
"Leonas. Ayo ikut gua ke markas" tanpa basa-basi lagi William langsung menarik tangan Agistya dan berlari menuju mobil.
꒷꒦﹋ٜ۪ꥇ໋۬ 𖥧✫ˑꞋ﹋ٜ۪ꥇ໋۬ ꒷꒦
Ia kembali melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, mengemudi dengan skill yang ia miliki, berleak-leok di bentangan jalanan malam yang terbilang masih cukup ramai
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONAS✓
Teen Fiction"You will be mine, forever!". Pria yang memiliki paras tampan dan mata yang tajam bak elang yang mengintai mangsanya serta hidung mancung dan alis yang tebal, jangan lupakan bibir tebal nya yang cocok untuk berciuman. Leonas Georgine pria yang memil...