02

89 12 2
                                    

Jam berlalu sangat cepat, sudah terdengar bunyi bel pertanda bahwa sekarang pukul 9 waktunya istirahat waktu dimana siswa siswi memiliki 1 tujuan yg sama yaitu menuju kantin.

Harsa sangat senang harinya berjalan lancar. Waktu istirahat? Harsa berbeda dengan yg lain ia lebih suka berada di kelas menikmati bekalnya dan mendengarkan musik dengan headset nya.

"Coy kantin gas? Gua laper" Kata salah satu siswa dari sebrang bangku milik Harsa. Mereka keluar menuju kantin dan diikuti beberapa siswa lain.

"Hai! gue saina, salam kenal ya" Kata Saina lalu mengulurkan tangannya.

Harsa melepas headset yg terpasang di telinganya itu lalu menoleh ke sumber suara itu. Harsa menatap lekat perempuan di hadapannya itu tanpa berniat membalas uluran tangan itu. Jujur saja saat memasuki kelas ia sudah fokus terhadap perempuan yg sekarang ada di hadapannya ini. Dalam hati Harsa bertanya
"Apa dia ingat?".

"Ga mau ke kantin bareng temen temen lain?" Lanjutnya. Semantara itu Harsa hanya menggelengkan kepala.

"Ohh boleh minta nomernya? biar kita saling kenal lebih dekat aja gitu" Ucap perempuan itu terbata sebab ia jarang sekali mendapatkan suasana canggung seperti ini. Entah ia juga tidak tau kenapa dia tiba tiba mengajak bicara murid baru ini.

Harsa kembali memasang headset nya dan menatap ke arah kotak makan di mejanya itu. Sudah terlihat Harsa enggan menjawab pertanyaan yg di lontarkan perempuan di hadapannya tadi.

Saina sempat mengerutkan dahi heran. Di batinnya hanya 'Apa gue salah ngomong? Perasaan gue sopan deh?'.

"SAINAAA WOI BURU LAMA AMAT LO" Ucap siswi di luar kelas yg terlihat seperti teman dekatnya.

"Yaudah, gue duluan ya" Kata saina, lalu meninggalkan Harsa sendirian di kelas dengan tatapan sulit diartikan.

----

Suasana di kantin seperti biasa sangat ramai. Tapi buat geng saina selalu ada meja buat mereka.

"Coy coy anak baru aneh ga sih?" Ucap Silvi

"Lo liat ga si seragamnya?" Lanjut Lara

"Kok bisa ya sekolah di sini?" Sambung Naya

"Ganteng si, sayang cupu klo g uda gue pacarin" Kata Lara

"Dah deh yg kek gt bakalan jadi bahan bullyan" Ucap Silvi dengan nada yang yakin.

"Dari keluarga miskin ga si?" Ucap Naya.

"Ahahahhaha setuju, gmna na lo setuju ga?" Ucap Lara sembari menyenggol lengan Saina.

Saina yang sedang memikirkan sesuatu lalu lengannya tersenggol pun langsung tersentak.
"Hah? gimana?" Lamunan Saina buyar.

"Lo setuju ga si cupu anak orng miskin?" Ucap Silvi dengan nada yang mencoba meyakinkan yang lain.

"Haha iyaa.. " Ucap Saina mengiyakan.

----

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Tentunya semua murid menantikan hal itu untuk pulang kerumah ternyaman, namun berbeda dengan salah satu murid yang bernama Harsa.

Harsa keluar kelas lalu menuju ke halte bus, namun dari belakang ada seseorang yang memanggil nya.

"ARSA TUNGGU!!" Seru Saina.

Harsa yang merasa namanya terpanggil pun menghentikan langkahnya lalu menoleh.

Seseorang yang memanggil Harsa pun tersenyum sedikit lalu menghampiri Harsa.

"Kotak bekal kamu ketinggalan, jadi aku langsung cari kamu untung kamu belum pulang" Ucapnya sambil menyodorkan kotak bekal milik Harsa.

Harsa menerima kotak bekal miliknya.
"Thanks" Ucapnya.
satu kata yang keluar dari mulut Harsa lalu meninggalkan Saina yang setia menatap punggung Harsa yang semakin lama menjauh dari sisinya.

Sesampainya dihalte bus, beruntungnya bus yang menuju rumahnya langsung sampai tanpa menunggu lama Harsa langsung memasuki bus tersebut dan duduk dibangku kosong.
Harsa menatap kotak bekalnya dengan tatapan yang sulit dimengerti. Beberapa saat dia tersenyum tipis.

----


Makasih yg udah baca dan vote!! Semoga ga bosen dan tetep nunggu kelanjutannya ya

Jangan lupa vote, dan komen!!

STILL LIFE - HARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang