Harsa sampai pada komplek perumahannya, dia perlu jalan beberapa meter lagi dari halte menuju rumahnya.
Saat sampai rumah, ia melihat ke arah garasi seperti ada mobil yang sangat ia benci -mobil orang tuanya lebih tepatnya.
Baru saja ia sampai depan pintu, sudah ada suara ricuh dari dalam yang tak lain berasal dari kedua orang tuanya, ah sudahlah itu sudah menjadi kebiasaan sehari harinya.
Saat Harsa melangkah masuk, dia dikejutkan dengan teriakan dari sang papa yang membentaknya
"HARSA! DARI MANA SAJA KAMU?! JAM SEGINI BARU PULANG? MAU JADI GEMBEL KAMU?!"Harsa yang mendengar bentakan itu hanya diam sambil berjalan ke arah kamarnya.
"DASAR KURANG AJAR KAMU YA! SAYA BICARA SAMA KAMU HARSA!!!"
Harsa yang sudah sangat lelah akibat banyak kegiatan disekolah pun tanpa sadar menjawab dengan suara yang tak kalah keras,
"APA PAH?!!"Sang papa yang dibentak pun merasa sangat emosi. "ANAK SIALAN KAMU YA? BERANI KAMU SAMA SAYA?! SINI SIALAN!"
Dengan langkah yang tergesa dan aura yang mencekam Abian berjalan menghampiri Harsa lalu ia memukuli anaknya tanpa ampun.
BUGH
BUGH
BUGH"INI HUKUMAN UNTUKMU DASAR ANAK KURANG AJAR" Teriak Abian.
Tiga pukulan keras mengarah pada bagian pelipis, rahang, dan perut Harsa.
Setelah Abian memukul Harsa, ia langsung meninggalkan Harsa yang terjatuh di lantai.Harsa hanya dapat meringis dan berdiam diri, karna ia tau jika melawan pasti dia akan berakhir dirumah sakit seperti kala itu.
Setelah mendapat pukulan itu, kepala Harsa sangat pusing.
Dengan sisa tenaga ia berjalan menuju kamarnya dan mengunci pintunya dengan rapat.----
Saina pulang ke rumah di sambut oleh mami tercinta.
"Anak mami uda pulang?" Ucap Irene dengan senyuman.
"Udah dong ya kali belum terus Saina ada di sini ngapain?" Jawab Saina langsung memeluk mami tercintanya itu.
"Barang kali kamu bolos? Mami ga se-bodoh itu ya" Kata mami nya dengan senyum mengejek.
"Mami anak mu ini terhitung rajin ya mi, belum pernah sekalipun bolos kecuali ada urusan" Kata Saina kesal.
"Halah ntar juga pasti bolos gausah sok deh lo" Kata abang Saina, Yudis namanya, lalu melewati mereka berdua masuk ke kamarnya.
"Anjir lo, gue ga kaya lo. Dasar tukang bolos" Ucap Saina yang sengaja meninggikan suara.
"Awas lo ya ga gue jemput lagi biar jalan di godain om om" Balas Yudis dari ambang pintu kamarnya.
"LO TU YA KALO NGOMONG KAYA ANJ-" Ucapan Saina terpotong
"Heh sudah kalian berdua ga abang ga adek sama aja, ckck masuk sana mandi nanti mami panggil kalo makanannya sudah jadi" Kata Irene menuju ke dapur meneruskan kegiatannya.
----
Jangan lupa vote, komen guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LIFE - HARUTO
Fanfiction"kenapa kehidupan ku terasa tidak adil? semua orang bahagia, sedangkan diriku?"