Akhirnya hanya perlu beberapa menit bus yang di naikinya dengan Harsa tiba di sekolah. Saina berhenti sejenak membiarkan angin pagi mengenai rambutnya, sementara Harsa melewati Saina begitu saja tanpa melihat Saina yg tadinya ada niatan menunggunya tapi... ah sudah lah.
"Baru sampe kok gue lap-" Gumam Saina terpotong.
Tling
Notif hp Saina berbunyi dan tidak lain pasti itu grup 'bacotan orkay' dan memang benar.
"Ngapain si anjir Jody, padahal gua ga bikin salah" Gumam Saina yang masih bisa terdengar oleh Harsa. Jujur saja kadang Saina bergumam tapi tetap saja suaranya keras.----
Jam ke 1 pelajaran matematika. Saina sangat membenci ini dia lebih memilih merangkum atau mewarnai dengan kertas besar ketimbang mengerjakan soal matematika.
1,2,3 detik berlalu. Pelajaran ini tak kunjung berhenti, otak Saina sudah tidak kuat ia perlu makanan.
Untung sudah jam istirahat. Dan seperti biasa Harsa tetap di bangkunya menikmati dunianya sendiri. 'Apa dia se-anti sosial itu?' batin Saina yg mencuri pandangan ke arah Harsa.
Saat geng Saina ingin pergi ke kantin tiba-tiba Jody datang dengan 2 temannya.
"Woi Saina" Kata Jody, sementara 2 temannya menuju kursi Harsa.
"Anjing bocah ga sopan lo" Ucap Silvi tidak santai.
"Bocil ga usah sok sok deh lo pergi sono" Kata Jojo dengan satu tangannya di pinggang.
"Gausah ikut campur lo" Jawab Jody.
"Jiilah ngelunjak gue timpuk juga lo" Kata Jojo tidak terima.
"Goblok ntar lo di gebukin mampus" Bisik Jaevan ke Jojo.
"Ck, apaan? Gue sibuk" Kata Saina ke Jody.
"Lo gausah ngelawan bisa ga si?" Kata Jody.
"Berisik lo" Ucap Saina lalu hendak pergi dari kelas diikuti yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LIFE - HARUTO
Fanfiction"kenapa kehidupan ku terasa tidak adil? semua orang bahagia, sedangkan diriku?"