"Excuse me..." ucap Jungkook sesaat setelah sampai. Jungkook masuk ke sebuah ruang, lalu tampak dua orang menatapnya.Apa? Dua orang?
Salah satunya adalah sang dosen. Dan satu lagi adalah....
"Halo, Kookie...kita bertemu lagi," sapa sosok itu. Dengan senyum dan tatapan yang selalu sama, Taehyung. Taehyung tersenyum, sang dosen pun mempersilakan Jungkook mendekat. Akan tetapi, seperti biasa, ia hanya menampilkan wajah datarnya saja.
Jungkook melangkah mendekati sang dosen, ia pun duduk di kursi tepat di samping Taehyung. Taehyung menatapnya, ia memandang apapun gerakan yang Jungkook lakukan. Berbeda dengan Taehyung yang menarik kedua sudut bibirnya ke atas, Jungkook hanya menarik kedua sudut bibirnya ke samping.
Untuk beberapa saat mereka hanya mendengarkan penjelasan sang dosen. Bukan hanya Jungkook, Taehyung pun mendengarkan penjelasan sang dosen dengan teliti, meskipun tak jarang Taehyung melirik ataupun menatap Jungkook. Ya, setidaknya ia sangat bahagia melihat kekasihnya tampak baik-baik saja, keadaannya membaik meskipun Taehyung tahu pemuda manis di sampingnya itu belum mengingatnya.
Setelah hampir satu jam, akhirnya pembicaraan mereka pun selesai. Jungkook keluar ruangan dosen terlebih dulu, sedangkan Taehyung dengan cepat mengikutinya. Jungkook melangkahkan kakinya dengan cepat, Taehyung mengejarnya dan akhirnya ia pun kini berjalan di samping Jungkook.
"Kapan kau keluar dari rumah sakit? Waktu itu aku datang, tapi sepertinya aku terlambat," sapa Taehyung.
"Bukan urusanmu! Bukankah kau sedang sibuk? Aku pulang atau tidak, tidak ada hubungannya denganmu!" Jungkook tidak menatap Taehyung saat berbicara. Taehyung tersenyum tipis.
"Aku bertanya pada mommy Jeon, setelah kuliah kau akan ke perusahaan, apa benar? Apa kau tidak lelah? Bukankah kata dokter kau masih harus banyak beristirahat?" tanya Taehyung lembut. Nada bicara dan intonasi yang tidak pernah berubah.
"Kau bertanya pada mommy, dan sudah mendapatkan jawabannya, bukan? Lalu untuk apa kau bertanya padaku? Jawaban dari satu orang sepertinya sudah cukup, kau tidak perlu mengumpulkan jawaban dari orang yang berbeda hanya untuk satu pertanyaanmu," jawabnya ketus.
Taehyung kembali tersenyum, sepertinya ia mulai terbiasa dengan sikap dan ucapan datar Jungkook, namun itu tidak membuatnya sakit hati. Ia tahu keadaan Jungkook sekarang, sudah cukup baginya Jungkook tidak mengusirnya. Setidaknya ia masih bisa berada di samping kekasih manisnya itu.
"Kau tahu, kita tinggal di daerah yang sama. Kau tinggal di 188-Boulevard Saint Germain, bukan. Kalau akuㅡ" ucapan Taehyung terjeda, saat Jungkook memutar tubuhnya lalu menghadapnya. "Ya, Kookie?"
KAMU SEDANG MEMBACA
POLARIS
Fanfiction[END] Seperti Polaris yang tetap pada tempatnya, setia pada empunya, maka ia pun akan setia pada kekasihnya apapun yang terjadi. Maka, pandanglah langit utara, selama kau bisa menemukan Polaris, harapan itu akan selalu ada. "Bagiku kau adalah Polar...