[END] Seperti Polaris yang tetap pada tempatnya, setia pada empunya, maka ia pun akan setia pada kekasihnya apapun yang terjadi. Maka, pandanglah langit utara, selama kau bisa menemukan Polaris, harapan itu akan selalu ada.
"Bagiku kau adalah Polar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bintang paling terang...Kim Taehyung..." Jungkook menatap Taehyung lamat, sepasang matanya tampak berembun. Jungkook hendak kembali berbicara, tetapi Taehyung menahannya, ia meletakkan telunjuknya tepat di depan bibir Jungkook.
"Ada bintang jatuh, ayo kita buat permohonan, Kookie."
Taehyung memutar tubuh Jungkook, hingga posisi Jungkook membelakangi Taehyung. Taehyung memeluk Jungkook dari belakang, ia meraih kedua tangan Jungkook melipatnya dan meletakkan di depan dada kekasihnya.
"Pejamkan matamu, Kookie."
Setelah itu, keduanya pun memejamkan matanya, saling membuat permohonan, hingga tak lama Taehyung melepaskan sejenak pelukannya. Jungkook memutar tubuhnya menatap Taehyung lamat. Taehyung menatapnya lali tersenyum, ada kebahagiaan terpancar dari wajah Taehyung, tentu saja ia mendengar semua ucapan Jungkook. Namun, Jungkook sedikit terkejut, pasalnya reaksi yang ditunjukkan Taehyung yang hanya tersenyum membuat Jungkook bertanya.
"Hy-hyungie tidak bahagia? Aku mulai mengingat hyungie...tapi sepertinya hyungie tidak bahagia..." lirih Jungkook. Ia meremat tangannya pelan.
Mendengar ucapan Jungkook, Taehyung tersenyum tampan, lalu memeluk erat tubuh Jungkook, mencium pipi kekasihnya itu berkali-kali, hingga wajah Jungkook yang semula bersedih dan kesal bahkan sampai mencebikkan bibirnya, kini tampak tersenyum saat menghindari kecupan-kecupan singkat Taehyung.
"Tentu saja, hyungie sangat bahagia. Hingga hyungie tidak tahu harus berbicara apa. Semua yang ingin hyungie katakan semuanya hilang, Kookie. Maaf, maafkan hyungie...sweetie cutiepie kesayangan hyungie. Terima kasih, Kookie sayang..."
Taehyung melepaskan sejenak pelukannya, lalu kembali memeluk Jungkok dan menciumi seluruh wajahnya, hingga membuat Jungkook tertawa geli. Namun, di detik berikutnya, ia memeluk erat Taehyung, hingga pria tampan bermarga Kim itu mendengar isak pelan dari kekasihnya. Taehyung hendak melepaskan pelukannya sejenak, menatap kekasihnya namun hanya gelengan ribut yang Taehyung dapatkan, Jungkook bahkan mengeratkan pelukannya.
"Tidak perlu meminta maaf, Kookie. Hyungie tahu kondisi Kookie, yang penting sekarang, Kookie sudah mengingat hyungie. Hyungie sangat bahagia, hyungie berterima kasih karena Kookie sudah berusaha mengingat hyungie..."
Tak mengucapkan sepatah katapun, Jungkook mengeratkan pelukannya. Taehyung pun membalas pelukan erat Jungkook. Lalu kembali mencium pelipis kekasihnya itu sayang. Taehyung bahagia saat itu, sangat bahagia. Jungkook kembali mengingatnya, kekasih hatinya telah kembali, Jungkook telah menemukan jalan di mana Taehyung selalu menunggunya.
"Hy-hyungie...hyungie pasti sangat sedih, saat Kookie melupakan hyungie."
"Uhm...sangat sedih...tapi, hyungie yakin Kookie pasti akan kembali... Maafkan hyungie, karena hyungie, Kookie jadi menyetir saat itu...hyungie yang bersalah, Kookie..."