[END] Seperti Polaris yang tetap pada tempatnya, setia pada empunya, maka ia pun akan setia pada kekasihnya apapun yang terjadi. Maka, pandanglah langit utara, selama kau bisa menemukan Polaris, harapan itu akan selalu ada.
"Bagiku kau adalah Polar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kookie belum tidur?"
Jungkook menggeleng, ia menatap Taehyung lamat. "Ada yang Kookie tunggu?"
"Uung! Good night kiss!"
Jungkook menatap Taehyung hangat. Taehyung tahu kekasihnya itu mengantuk, tapi masih memaksakan dirinya untuk tetap terjaga. Lelaki tampan pemilik suara husky itu mengusap lembut pipi Jungkook, hingga membuat kekasihnya memejamkan matanya perlahan menikmati sentuhan lembut itu. Taehyung tersenyum menatap wajah manis kekasihnya. Wajah manis yang selalu mengisi hari-harinya.
Wajah yang tidak akan pernah bisa membuatnya marah, tidak akan pernah bisa menolak permintaannya. Wajah yang akan selalu menatapnya sendu, lembut dan ia akan berbicara manja saat berada di hadapannya. Jeon Jungkook, hanya Jeon Jungkook, satu-satu lelaki yang menyita seluruh perhatiannya, mengisi harinya bahkan seluruh ruang di hatinya.
"Kookie sudah mengantuk, tidur saja, hm?"
Taehyung mengusap lembut bibir bawah Jungkook. Mendengar ucapan Taehyung, Jungkook menggeleng meskipun nyatanya ia sudah mengantuk. Jungkook kembali menatap Taehyung, melingkarkan kedua lengannya di leher kekasihnya lalu menariknya perlahan hingga jarak wajah mereka kini sangat dekat. Bahkan hembusan napas Taehyung, Jungkook bisa merasakannya.
"Good night kiss, hyungie..." Jungkook mencebikkan bibirnya. "Jika tidak, Kookie tidak bisa tidur," rayunya. Nyatanya wajahnya tampak mengantuk, ia hanya berusaha membuka kedua matanya saja.
Akhirnya, Taehyung pun mencium dahi Jungkook lama, kedua pipinya kanan dan kiri lalu memberi kecupan di bibir kekasih manisnya. Setelah itu Jungkook pun tersenyum lalu memejamkan kedua matanya. Tak butuh waktu lama, napas teratur dan dengkuran halus kini menyapa pendengaran Taehyung. Pria Kim itu pun tersenyum. Setelah itu, ia pun membaringkan tubuhnya di samping Jungkook. Menyelipkan salah satu lengannya di bawah leher kekasihnya lalu menarik pelan tubuh Jungkook dalam dekapannya. Mereka pun tertidur lelap dalam pelukan kekasihnya.
Pagi menjelang, Jungkook membuka matanya terlebih dulu, namun ia masih enggan beranjak dari ranjang. Lelaki manis itu tengah memandang wajah kekasihnya yang masih sangat tenang dalam tidurnya. Sejenak Jungkook mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas, saat merasakan tangan kekasihnya itu bertengger kembali di pinggangnya, memeluknya. Ia pun mendekatkan dirinya pada tubuh pria itu lalu memeluk dan membenamkan wajahnya pada dada bidang Taehyung.
Sinar matahari mulai menyusup dari celah tirai jendela kamar Taehyung tepat di depan ranjang pria Kim itu. Jendela itu tinggi mungkin melebihi tinggi badan mereka, dari balik jendela bisa mereka liat beberapa pohon yang tumbuh rindang dengan dedaunan berwarna hijau. Jungkook menaikkan lagi selimut yang menutupi tubuh mereka. Ia masih ingin berlama-lama menikmati hangatnya pagi itu dalam dekapan kekasihnya. Hingga ia merasakan sebuah kecupan mendarat pelan di pucuk kepalanya seiring tubuhnya yang bergerak makin mendekati tubuh Taehyung, bahkan kini keduanya saling menempel.