8

3.9K 394 57
                                    

Happy reading ☆

***

Cemas! hal itu yang dirasakan Garena saat ini. Garena, mengendarai motornya sembari terus memikirkan Aira tanpa henti. Sejujurnya, cowok itu juga tak tahu kemana ia harus pergi mencari istrinya.

Namun, satu tempat yang terlintas di pikiran Garena, yaitu club malam. Sering kali Garena melihat Aira pulang kerumah larut malam dalam keadaan mabuk.

Club malam milik Raga, menjadi club pertama yang akan dikunjungi oleh, Garena. Karena, sering kali Raga mengadu pada Garena bahwa, Aira bermabuk-mabukan setiap malam di club miliknya.

Butuh waktu sekitar dua puluh lima menitan bagi Garena menempuh perjalanan dari rumah menuju club malam milik, Raga.

Sesampainya di club malam milik, Raga. Garena, langsung saja memarkirkan motornya dan segera masuk ke dalam bar tersebut.

Bau alkohol menyengat dimana mana. Club yang sangat ramai pengunjung, membuat Garena sedikit kesusahan mencari keberadaan Aira.

Dilihatnya setiap wanita dan sudut ruangan club tersebut. Hingga sorot matanya terfokus pada satu titik, yaitu seorang wanita yang sedang berciuman dengan mesra ditengah-tengah banyaknya orang yang asik berjoget sembari membawa segelas alkohol di tangannya.

Garena terdiam sejenak mengamati apa yang dilakukan oleh wanita itu. Wanita yang tak lain adalah istrinya yang ia cari sedari tadi.

Dengan langkah cepat, Garena menerobos kerumunan menghampiri Aira yang sedang berciuman mesra dengan seorang laki-laki yang Garena pastikan itu bukanlah Cakra.

"Aira...," panggil lembut Garena

Aira yang telah mabuk berat menoleh kearah Garena yang memanggilnya. Ia lantas langsung berhambur dengan rasa gembira kepelukan Garena.

"Cakra kok lama banget sih jemput, Rara," ucap Aira mengelantur dan mengira bahwa Garena adalah Cakra. Efek dari meminum alkohol, membuat Aira kehilangan setengah kesadarannya.

Garena, merengkuh lembut tubuh ramping Aira, mengelus lembut surai hitam istrinya dengan penuh kasih sayang.

"Siapa kamu? apakah kamu mengenal wanita ini?" tanya seorang laki-laki yang tadi berciuman mesra dengan Aira.

"Saya su--," balas Garena. Namun, tersela oleh ucapan Aira.

Aira, menatap laki-laki yang tadi berciuman dengannya. Menatap dengan puppy eyes yang terlihat lucu dimata Garena dan laki-laki itu. Aira menyela ucapan Garena dan berucap, "This is Garena, my husband." Aira beralih menatap Garena

"HAH!" kaget laki-laki itu.

Garena yang melihat respon laki-laki yang berada tepat di depannya hanya terkekeh pelan.

"Hampir aja gue jadi pebinor," batin laki-laki itu .

Laki-laki itu yang merasa bersalah lantas berkata,"Maaf ya mas, saya gak tau kalau mbak ini sudah punya suami. Saya kira mbak ini masih jomblo." sembari menunjuk Aira.

"Iya, tidak papa. Lain kali jangan diulangi lagi dengan sembarang wanita yang mungkin belum anda kenal dekat," tutur Garena, tanpa mengaca apa yang dulu sudah ia perbuat pada, Aira.

𝗚𝗔𝗥𝗘𝗡𝗔 | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang