1O

866 71 0
                                    

Flashback

Sabrina terlihat kebingungan karena tiba tiba saja layar laptopnya menghitam, file yang baru saja ia kerjakan untungnya sudah ia autosave di flashdisk miliknya.

Saat ini ia harus menyelesaikan kerjaan kantor yang akan di serahkan malam hari. Jari tangannya fokus menelepon Lintang yang tak kunjung diangkat.

"Aahh anjir gak diangkat lagi. Gue chat aja deh."

Setelah mengirimkan chat pada teman hidupnya, ia mengambil laptop milik Lintang dan menyalakannya. Perempuan itu mencolokkan flashdisk miliknya dan mencari letak dokumennya berada namun pandangannya teralihkan oleh suatu hal.

"It's Javio time? 2019?" Monolognya sambil mengernyit heran.

"Apa jangan jangan dia ngefans sama Javio tapi malu malu gak mau ngaku ke gue?"

Dengan penuh rasa penasaran ia membuka video tersebut. Awalnya ia heran, kenapa di awal video malah menunjukkan Lintang dengan dress hitam minim yang sedang menaruh kamera di atas lemari tidak terlalu tinggi?

"It's Aby timee!" Seru Lintang di video tersebut, namun beberapa menit setelahnya ia dikejutkan oleh kehadiran Javio yang datang dari belakang.

"No no, salah! Yang bener itu it's Javio time!"

Sepanjang menonton video tersebut, Sabrina tidak ada hentinya tercengang kaget. Kaget dengan sahabatnya yang menyembunyikan hal sebesar ini.

Bahkan sampai di menit terakhir yang menunjukkan keduanya tidur bersama tak hentinya membuat perasaan Sabrina berkecamuk hebat.

Ia bertanya dalam hati, apakah ini alasan Lintang selalu enggan atau bahkan selalu menolak ajakannya untuk menyukai Javio?

Apa Lintang cemburu karena ia selalu menyerukan nama lelakinya dengan perasaan membuncah bahagia?

Tapi seharusnya Lintang tau bahwa perasaan ia pada Javio hanyalah rasa kagum fans pada idola.

Kemungkinan besar juga alasan Lintang menangis saat itu adalah Javio. Saat ini dirinya harus bersabar untuk menunggu sahabatnya cerita, Sabrina enggan memaksa walaupun dalam benaknya penuh tanda tanya.



—LOST—



"Hari ini mau ada Dimas main ke apart." Kata Sabrina tanpa menatap gue sama sekali.

Gue menoleh ke arahnya. "Dimas? Siapa Dimas?" Tanya gue penasaran.

"Gebetan gue, yaa kita deket sih. Gue juga gak tau tuh dia naksir sama gue apa nggak, seenggaknya lo gak perlu khawatir."

Gue mendengarnya ketawa. "Heh, sekhawatirnya gue sama lo gak pernah ya gue khawatir lo lesbi atau naksir sama gue!"

Dia menatap gue dengan raut wajah yang serius, astaga kenapa sih? Gue ada salah ya sama dia?

"Gue serius Tang."

"Gue juga serius?? Bagian mana yang bercanda coba?"

Gue bisa mendengar dia berdecak lalu pergi ke kamarnya, aneh. Gue lagi lagi gak ngerti dia kenapa, dengan bingung gue ikut menghampiri dia ke kamarnya.

"Emm ini agak aneh sih, kok lo gak pernah ngehype Javio lagi?" Tanya gue sambil meringis, agak males nanya gini soalnya.

Dia menoleh. "Kenapa lo nanya nanya? Biasanya gak suka?" Katanya bener bener menusuk ke hati gue, emangnya gue bener bener se gak suka itu ya?

LOST - JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang