17

860 56 5
                                    

Hari ini gue udah siap buat datang ke acara ulang tahu Raquelle dengan dress white gold serta blazer dengan warna senada, gue juga bawa tas kecil warna putih yang isinya dompet.

Zafran menjemput gue dengan kemeja putih berbalut jas hitam yang membuat aura kepemimpinan laki laki itu terlihat sangat jelas. Sumpah rasanya gue mau ngejerit sekarang juga, Zafran ganteng banget bangsat! Mana kancing kerah kemejanya dibiarin kebuka, gak sehat banget buat jantung gue.

Sesampainya disana Zafran mengulurkan tangan membantu gue turun dari mobil layaknya tuan puteri.

"Gausah pake ginian segala Zaf." Bisik gue padanya, gue bener bener meleleh gara gara kelakuan dia.

"Formalitas."

Gak sampe situ aja, dia juga menyuruh gue buat meluk sebelah tangannya layaknya pasangan resmi yang mendatangi acara salah satu perusahaan. Cih Zafran suka formalitas ternyata.

Zafran membawa gue ke kumpulan keluarga besarnya, gue liat disana ada mama Mahen dan juga Tasya.

"Haii! Astaga menantu mama cantik banget!" Puji tante Sarah saat melihat gue datang bersama Zafran, beliau memeluk dan mengajak gue untuk cipika cipiki.

"Makasih banyak tante."

"Kok gak dateng sama Mahen? Kok datangnya malah sama Zafran??" Tanya tante Sarah saat melihat tangan gue yang memeluk sebelah tangan Zafran.

"Terakhir ketemu Mahen cuman kasih undangan tante, jadi aku mau dateng sendiri. Eh ternyata Zafran temen SMA aku sepupunya Raquelle dan kebetulan dia nawarin bareng, jadi ya bareng deh tan." Jelas gue sambil melepas pelukan dari tangan Zafran, takut keluarga besarnya ngira yang aneh aneh.

Saat gue dateng gak lama sekitar sepuluh menit setelahnya acara inti dimulai yaitu acara nyanyi dan juga tiup lilin. Acaranya terlihat sangat mewah sekali, Raquelle diatas sana terlihat seperti tuan puteri dari dunia dongeng.

Beberapa keluarga inti mengucapkan selamat ulang tahun kepada Raquelle dan juga mendoakan supaya karirnya dalam dunia modelling semakin melejit.

Gak lama tante Sarah merangkul gue dan juga memperkenalkan gue ke keluarganya yang lain, beliau dengan bangga memperkenalkan gue ke saudaranya sebagai mantan Mahen. Ahh rasa bersalah gue balik menggerogoti diri gue.

"Anthon! Kenalin loh ini namanya Lintang! Dia mantannya Mahen, tapi doain aja balikan ya. Aku seneng banget sama dia soalnya!"

"Halo Lintang! Saya Anthony, kakaknya Sarah. Lebih tepatnya Omnya Mahendra." Ucapnya sambil mengajak gue untuk berjabat tangan.

Gue menerima uluran tangan dan juga menjabat tangannya sambil tersenyum. "Saya Lintang om."

"Anthon, kamu tau gak dia ini siapa???"

"Dia ini yang punya restoran lé yeuxsavana, terus kamu tau Abychoco Bakery and pattisier??? Itu juga punya dia!" Ucap tante Sarah dengan bangga nya memperkenalkan usaha gue di hadapan keluarga besar Adiwijaya.

"Wow akhirnya saya ketemu sama CEO nya ya, beberapa klien saya suka sekali kesana, bahkan saat meeting pun mereka merekomendasikan resto kamu. Selamat ya atas kesuksesannya!" Kata om Anthon dengan senyum berwibawanya.

"Terimakasih banyak om atas pujiannya, saya masih belajar sampai saat ini. Mungkin lain kali bisa memberikan kritik dan sarannya supaya lebih membangun."

"Saya senang dengan desain interior dan juga kedisiplinan karyawan disana, kalau masalah masakan itu dari kamu sendiri atau serahin ke chefnya?"

"Kalo untuk masakan itu menu dari saya om, setelah saya lulus pendidikan memasak, saya beberapa kali mencoba untuk bikin makanan yang baru, yang belum pernah saya coba. Dari situ saya ingin membangun dan juga memperkenalkan masakan saya ke banyak orang. Ini juga masih berkat bantuan orang tua saya om."

LOST - JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang