2. Teman?

20 14 0
                                    

Alarm jam berbunyi tepat pukul 05.45. Pria itu tidak bisa tidur dari malam. Ia ingin meminum obat penenang untuk tidur. Tapi, lupa menaruh obat Xanax dan Diazepam nya dimana.

Xanax merupakan obat yang bermanfaat untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan panik. Xanax mengandung alprazolam yang termasuk ke dalam obat golongan benzodiazepine. Obat ini hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter.

Dan, Diazepam merupakan obat untuk mengatasi gangguan kecemasan, kesulitan tidur (insomnia), dan kejang. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk menangani gejala putus alkohol akut. Diazepam termasuk dalam golongan obat antikonvulsan, yaitu obat yang berfungsi untuk mengatasi kejang.

"Udah pagi aja." ujar Zibran melihat kearah jam yang ada dinakas.

Zibran menduduki dirinya di pinggir ranjang. Pintu terbuka menampaki seorang laki laki yang tangah membawa nampan yang berisi sepotong roti dan susu coklat hangat.

"Makan, Bran." Zaidan menaruh nampan itu di nakas.

Zibran tersenyum lemah, "Makasih, bang. Gw mau mandi dulu."

"Sono mandi, gw pengen nganter lo kesekolah." Zibran yang hendak memasuki kamar mandi pun berhenti, ia menoleh.

"Gak usah, bang. Gw bisa naik motor sendiri," tolaknya dengan halus

"Gapapa, gw tau lo semalaman gak bisa tidur kan?,"

"Engga kok, gw tidur nyenyak semalam," bohongnya.

Zaidan menghela nafas pelan, "Bran, gw tau lo bohong. Ayolah izinin gw nganter lo sekali aja," pinta Zaidan dengan memohon

"Nanti aja, bang. Gw gak mau buat papah marah karna lo udah deket sama gw. Gw mandi dulu, ya." Zibran memasuki kamar mandi dengan rasa sesak.

Bagaimana tidak sesak saat dirinya ingin dekat dengan seorang kakak, ingin merasakan kasih sayang seorang kakak, dan ingin selalu mendengar suara kakak nya yang menenangkan saat dirinya terpuruk. Itu semua terhalang oleh Rino yang mengancam Zaidan kalau dirinya dekat dengan Zibran.

Hayo ada yang tau gak ancaman nya apa..

Mereka kakak adik. Rino hanya bagaikan pendatang brandal dihidupnya. Punya hak ada dia mengatur-ngatur. Kita bukan darah daging dia. Kita juga bukan anak kandung dia, dia seolah-olah menguasai seluruh isi rumah ini.

Yang mau geplak Rino dipersilahkan. wkwk.

Zaidan melihat pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat dengan tatapan sayu, "Gw akan ubah semuanya, Bran. Gw bakal buat si brengsek itu mati, gak peduli gw punya mamah janda. Asal jangan Rino anjing yang bikin mamah gw buta hati udah bikin makin benci sama anaknya sendiri." Tegas Zaidan penuh dengan kebencian.

Selang beberapa menit, Zibran selesai mandi dan memakai seragam sekolah. Zibran menyantap roti nya penuh dengan haru. Teringat alm papah nya ketika dirinya mogok makan, alm papah nya selalu membuatkan roti selai coklat dan susu coklat hangat. Zibran sangat menyukai rasa coklat dan macha. Alm papahnya membuat 2 roti dengan rasa selai yang berbeda, ia pasti akan berkata seperti ini.

"Makan yang banyak supaya cepat besar. Jangan sampai kau sakit pahlawan kecil nya papah."

Mengingat perkataan itu Zibran meneteskan beberapa butiran bening di pipinya.

"Aku udah gede, pah. Papah kemana? Aku kangen papah meluk aku disaat aku terpuruk sama sikap mamah selama ini. Apa papah gak kangen aku?" gumam Zibran memeras rotinya sedikit.

Sakit. Sungguh sakit bila orang yang sangat kita sayang dipanggil terlebih dahulu oleh yang Maha Kuasa.

Zaidan yang sedang pergi ke kamarnya untuk mengambil laptop merasakan perasaan yang tidak enak. Mungkin hanya perasaan. Pikir Zaidan.

ZIBRAN FERNANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang