4. Kucing Putih

14 10 2
                                    

Pagi yang sangat cerah dihari Minggu, sinar matahari mulai memasuki rumah bertingkat 2. Zibran yang sedang bersih-bersih dikagetkan dengan kucing berbulu lebat mendatangi kearah dirinya. Zibran sedang menyiram tanaman merasa kakinya dirambati bulu-bulu lembut.

Zibran menunduk untuk melihat benda apa itu, ternyata sebuah kucing yang berbulu lebat berwarna putih bersih sedang menidurkan kaki kanan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zibran menunduk untuk melihat benda apa itu, ternyata sebuah kucing yang berbulu lebat berwarna putih bersih sedang menidurkan kaki kanan nya. Melihat kucing itu membuat Zibran teringat kepada sosok Almarhum papahnya lagi. Zibran mematikan kran air sebentar, ia berjongkok dekat kucing itu. Mengusap, mengelus dan mencubit kumis kucingnya pelan membuat Zibran tersenyum haru.

"Miau.."

Kucing itu bersuara lembut dan menenangkan membuat Zibran semakin ingat papahnya. Dulu, sewaktu kecil ia memiliki kucing, mirip dengan yang menemuinya saat ini, bulu putih bersih dengan matanya berwarna kuning serta kumis yang lebat.

Zoni memberikannya semenjak dia umur 8 tahun, tetapi kucing nya mati dibunuh oleh Zoya.

Zoya tak suka kucing, ia benci dengan bulu-bulu itu, kucing milik Zibran mati mengenaskan ditangan Zoya dengan cara mengasihkan makanan racun tikus kepada kucing itu. Alhasil kini kucingnya mati akibat terlalu banyak memakan banyak racun tikus itu.

"Choki.." Lirih Zibran mengingat nama kucing yang pernah ia berikan.

Zibran sibuk mengelus kucing itu dengan teliti. Seorang ibu-ibu melihat Zibran sedang mengelus-ngelus benda tak kasat mata, ibu-ibu itu menghampiri Zibran.

"Ngapain, dek?"

Zibran mendongak. "Ini, bu. Ada kucing yang mirip dengan kucing saya waktu SD." Setelah mengucapkan itu tiba-tiba kucingnya hilang bak ditelan bumi, ia celingak celinguk mencari kucing itu.

"Dari tadi gak ada kucing, dek. Ibu permisi dulu, ya. Mari."

"Mari, bu,"

"Gak ada kucing katanya? Lalu, tadi apa?" Gumam Zibran yang masih syok.

"Zibran!!" Teriak Zaidan dari dalam rumah membuat lamunan Zibran buyar

Zibran menggulung selang yang sehabis dipake menyiram tanaman dan menaruhnya kembali di kotak perlengkapan alat bersih-bersih. Zibran memasuki rumah, terlihat sosok Zaidan yang berkacak pinggang.

"Lo kemana, sih? Gw cari-cari gak ketemu."

"Nyiram tanaman di depan,"

"Udah beres-beresnya?" tanya nya diangguki Zibran.

"Kalo gak ada papah sama mamah gak usah beres-beres,"

"Gak bisa,"

"Huft... Yaudah deh. Siap-siap sana, bentar lagi kita berangkat." Zaidan mendaratkan bokong di sofa ruang tamu.

Zibran tidak menjawab, ia langsung pergi ke kamarnya untuk mengganti baju. Tak sampai 5 menit Zibran sudah keluar dengan celana hitam panjang dan baju putih polos dipadukan dengan jaket berwarna abu-abu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZIBRAN FERNANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang