3. La premiere nuit‼️

10.5K 259 1
                                    


"Jeno, ajaklah istrimu kekamar. Kalian pasti lelah, bukan?"

"Baik mom."

Lalu pasangan pengantin baru itu berjalan menaiki tangga, dan masuk kedalam kamar sang pria tampan yang kini menyandang status sebagai seorang suami.

Sesampainya didalam kamar, Jeno langsung mendudukkan istrinya diranjang miliknya dengan sangat pelan.

"Nah Renjun-ah, istirahatlah terlebih dahulu." Jeno tersenyum, lalu berdiri hendak meninggalkan sang istri.

Namun baru beberapa langkah dirinya pergi hendak kekamar mandi, Renjun memanggilnya dan bertanya, "Apa kau tak ingin melakukannya, Jeno-ya?"

Jeno berbalik, lalu ia diam-diam tersenyum kecil tanpa Renjun sadari.

"Melakukan apa, hm?" langkah Jeno mendekat sembari tangan kirinya membuka lilitan dasi dilehernya.

Renjun meneguk ludahnya, "E-eum ...."

Bruk!

Jeno menindih Renjun yang kini memejamkan matanya saat merasakan nafas Jeno yang begitu berat menerpa wajahnya.

"Aku tidak memaksamu, sayang. Jika kau mau, maka ayo kita lakukan. Tapi jika memang kau belum siap, maka aku akan sabar menunggu. Mengerti?" Jeno berbicara dengan nada lembut, bahkan Renjun sampai terlena karenanya.

"Aku siap, Jeno. Aku milikmu malam ini. Jinakkan aku dengan tetesan cintamu," ucap Renjun dengan seduktif.

"Kau yakin, babe? ini pertama kalinya bagimu. Pasti akan menya-"

"Sttt ... gunakan kelembutan mu agar aku tak kesakitan Jeno ...."

Jeno tak menjawab, namun ia menatap lama keseluruhan wajah lelaki manis yang kini berada dalam bawah kungkungannya.

Detik berikutnya ia tersenyum miring, dan berhasil membuat Renjun bertambah panas melihatnya.

"Jeno? tunggu apa lagi? ayo cep- eumhhh!!!"

Jeno telah dibutakan oleh nafsunya, dan Renjun pun sama.

Keduanya saling memanggut dalam, melilit lidah satu sama lain, melumat bibir atas dan bawah lawannya secara bergantian.

"Ahhh ... J-jenohhh ...."

Hingga desahan pembangkit gairah itu mengalun indah dari bibir sang submisif kala lehernya dicumbu sebegitu nafsunya oleh Jeno.

"Ummhhh ... o-ouh!!!" desah Renjun hebat disaat Jeno menghisap puting merah mudanya dengan kuat seolah-olah air susu mengalir dari dalamnya.

Tubuh Renjun sudah sepenuhnya telanjang, dan kini kedua tangannya sibuk meremat seprai dimasing-masing sisinya, guna menyalurkan kenikmatan yang suaminya berikan padanya saat ini.

"B-berhentihhh ... itu menjijikkanhhh," Renjun mendesah lirih.

Bagaimana tidak? saat ini Jeno mengulum penis kecil Renjun dan memasukkan jari tengahnya kedalam anal istrinya, yang mengakibatkan desahan penuh nikmat dari bibir Renjun.

"A-aku sampai- ENGHHH!!!"

Gluk!

Jeno menelannya tanpa jijik, dan bangkit untuk melihat keseluruhan tubuh indah istrinya itu. Ia tersenyum puas, melihat bagaimana Renjun terengah-engah dengan mata terpejam dan mulut terbuka serta kakinya yang mengangkang lebar memperlihatkan dua area yang kini hanya dikhususkan untuknya saja.

Membuka kemejanya dengan kasar bahkan nyaris menyobeknya, Jeno lantas kembali menindih Renjun yang kini sudah menormalkan nafasnya kembali.

"Siap untuk melewati jalan kenikmatan menuju surga ini, istriku?" Renjun mengangguk lemah, lalu mengalungkan kedua tangannya pada leher sang suami dan menekan kepala Jeno untuk mengajaknya berciuman panas.

"Aku selalu siap jika itu untuk melayani suamiku sendiri, karena itu memang sudah tugasku sebagai seorang istri."

"Aku mencintaimu wahai kekasihku, cintaku, duniaku, dan calon ibu dari anak-anakku ...."

"Aku mencintaimu juga, suamiku- AKHHH!!!"

"Maaf aku menyakitimu sayang," gumam Jeno pelan saat ia berhasil memasukkan seluruh kejantanannya pada lubang anal Renjun.

"G-gerakkan itu, Jeno-ya ... aku yakin kau tak bisa lagi menahannya."

Jeno mengangguk, lalu mulai memompa kejantanannya sesekali menggeram rendah merasakan bibir anal istrinya menjepit miliknya dengan ketat.

"Hahhh ... kau cantik, Renjun-ah ...." puji Jeno disela goyangan pinggulnya.

Renjun merona, tak menampik rasa malu ketika dipuji oleh suaminya sendiri pada saat seperti ini.

Dan itu berhasil membuat gairah Renjun bertambah besar bahkan dirinya berusaha mengimbangi permainan Jeno dengan menggerakkan pinggulnya dengan sekuat tenaga.

"Uhhh Jeno ... buat aku hamil anakmu, nghhh!!!"

"Tanpa kau minta pun, aku akan terus membuatmu hamil anakku sayanghhh ...."

Renjun sudah kehilangan banyak tenaganya, bahkan ia menangis tak sanggup menahan lebih banyak lagi kenikmatan dari Jeno yang belum juga menemukan orgasmenya.

"Hiks! a-aku akan keluar Jenohhh ...."

"Hah ... bersama, oke?"

Jeno terus mempercepat temponya, tak ingin membuat Renjun pingsan hanya dengan satu ronde dadakan ini.

Tapi ia tak berbohong, ia menyukai malam pertamanya yang begitu menggairahkan ini.

"Aku sampai, Renjunhhh ...."

Renjun memejamkan matanya, menikmati semburan deras yang mengalir kedalam tubuhnya. Ia juga sedikit mengeluarkan air mata ketika Jeno mengeluarkan penisnya, karena sungguh itu sangat perih baginya.

Cup!

"Selamat tidur, aku mencintaimu ... dan terima kasih untuk malam ini."

END

Mature story18+Where stories live. Discover now