Terjerat 5

1.3K 97 7
                                    

Illy bangun di tengah malam,wanita itu merasa lapar,karna telah melewatkan makan malam nya,dan itu karna Ali,dia menoleh kesebelas,melihat Ali yang tertidur pulas,dengan pelan dia mencoba melepaskan tangan Ali yang berada diperutnya,setelah berhasil dia berjalan ke arah lemari,saat dia mendapatkan apa yang dicari wanita mungil itu langsung memakainya,merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan,baru setelah itu dia pergi meninggalkan kamar menuju ke dapur

"Ibu belum tidur?" Tanya bi Mina saat mereka berpapasan

"Belum bi,aku lapar,ada makanan ngga?" Tanya nya

"Tadi bibi udah masak Bu,tapi ibu sama tuan gak turun juga,sampai makanannya dingin,apa mau bibi buatkan lagi Bu?" Illya menggeleng

"Gapapa bi,biar aku buat mie instan saja,bibi tidur saja ini sudah malam" ujarnya kepada bi Mina

"Tapi Bu,nanti tuan marah" jawab wanita paruh baya itu

"Gak akan,dia juga lagi tidur cepat bibi ke kamar sebelum dia terbangun" ujar illya dengan lembut

"Beneran gapapa Bu?" Tanya bi Mina memastikan

"Gapapa bi,lagian aku juga lagi Kepengen makan mie instan bikinan aku sendiri"

"Yaudah bibi permisi ya Bu" 

Setelah kepergian bi Mina,illya menuju dapur untuk membuat mie instan yang dia inginkan

"Ini dia,untung masih ada" gumamnya pelan

Illya memotong beberapa sayuran untuk di tambahkan kedam mie,tangannya begitu lihat memotong motong sayuran,tak perlu diragukan,illya memang pandai sekali memasak 

Saat semuanya selesai,dia langsung mencelupkan mie tersebut kedalam air panas,tak perlu waktu lama,mie siap di sajikan,illya membawanya kemeja makan

Saat dia hendak menyantap mie nya,Ali tiba tiba datang dan melempar mangkuk tersebut sampai pecah,illya tak percaya Ali melakukan itu,tatapan nya mengabur Karna air mata

"Kamu apa apaan sih hah" tanya nya,bukannya tatapan rasa bersalah yang dia dapat,tapi malah tatapan tak menusuk

"Kamu yang apa apaan,ini jam berapa?mie gak baik buat kesehatan" ujar Ali marah

"Apaan sih lebay banget,cuma mie doang aku juga gak akan kenapa-kenapa"  jawabnya  marah

"Saya larang kamu makan itu illya" jawab Ali tegas,illya tersenyum sinis

"Kamu kenapa sih hah?,kenapa setiap aku ingin sesuatu selalu kamu larang,aku cuma mau itu,dan itubaku buat sendiri,dengan teganya kamu buang" ujar illya,air matanya benar benar tak dapat di tahan

"Kita keluar,cari makan diluar" ajak Ali,illya membuang mukanya,Ali benar benar keterlaluan,pria itu terlalu over protective kepadanya

"Gak,aku udah gak lapar" jawabnya ketus

Ali yang geram pun menggendong nya keluar,memasukan nya ke mobil secara paksa,membuat illya marah marah

"Aku bilang gak lapar ya gak lapar,lagian ini udah jam berapa, restoran juga pasti udah pada tutup" katanya kesal

"Diam" perintahnya, mendengar dari suaranya pun membuat illya sedikit menciut,wanita itu langsung terdiam,tak membantah

Ali langsung menancap gas nya,mencari tempat makan yang masih buka,Karna bagaimanapun dia tak akan tega membiarkan illya menahan lapar sampai pagi

***

"Ali,itu disana kaya nya masih buka deh" ujarnya antusias,Ali menghentikan mobilnya,melirik ke arah yang illya tunjuk

"Tempatnya pasti kotor" katanya angkuh,membuat illya cemberut

"Kamu ini jangan asal ngomong,emang kamu udah liat dari dekat,kalau tempatnya kotor?" Tanya illya,dia begitu sebal dengan ucapan Ali

"Tanpa saya liatpun,saya tau illya,tempat seperti itu pasti kotor" jawab Ali kekeuh

"Pokonya aku mau makan disitu,oh ayolah perutku benar benar sudah lapar,kamu tega membiarkan ku menahan lapar terlalu lama?" Ujarnya,berusaha membujuk Ali,agar laki laki itu mau menuruti kemauan nya

"Kita bisa mencari tempat lain illya"

"Mau cari kemana Ali,restoran?semuanya udah tutup Ali,sejak tadi kita hanya berkeliling saja tanpa mendapatkan apapun" illya benar benar kesal dengan Ali,wanita itu segera turun dari mobil,meninggalkan Ali yang berteriak memanggilnya,mau tak mau ali ikut turun mengejar illya yang sudah memasuki warung tenda tersebut

"Allhamdulillah masih ada" Tanya illya,matanya berbinar begitu melihat masih banyak makanan yang tersedia di warung tenda tersebut

"Mau pesan apa neng?" Tanya si penjual

"Ayam bakar 2,sama teh hangatnya juga 2 ya pak" si penjual mengangguk dan tersenyum

"Baik ditunggu sebentar ya neng"

Illya duduk di tempat yang telah disediakan,tak lama Ali datang dan ikut duduk disebelahnya,tatapan nya begitu tajam,namun illya sama sekali tak menghiraukannya

Tak lama pesanan illya pun datang "ini neng,silahkan di nikmati" ujar si bapa begitu ramah,illya mengangguk dengan senyum yang begitu manis,si bapak pemilik warung tenda pun pergi meninggalkan tempat illya dan Ali

Dengan segera illya menyantap makanan nya,wanita itu sepertinya benar benar lapar,terlihat dari cara makannya yang begitu lahap,sedangkan Ali sejak tadi hanya diam memperhatikan nya,illya yang tersadar sedang diperhatikan oleh Ali  pun menoleh ke arahnya

"Kamu gak mau makan?" Tanya nya dengan mulut yang masih penuh dengan makanan

"Tidak" jawabnya dingin

"Kenapa?,ini aku pesenin buat kamu loh" Ali hanya diam tak menanggapi,sepertinya dia marah

"Nih aku suapin,ayo buka mulutnya" Ali terkejut mendapati perlakuan itu

"Saya tidak lapar" bukannya menerima suapan tersebut,Ali justru menolak

"Ayo aaakk,tangan aku pegel nih,Cepet buka mulutnya" uajr illya sekali lagi,sambil mengarahkan tangannya ke arah mulut Ali,dengan sangat terpaksa Ali mau menerima suapan tersebut

Ko enak ya

Dalam hati Ali memuji makanan tersebut,membuat illya tersenyum jahil "enakan?" Tanya nya

Ali gelagapan,memilih diam tak menanggapi,Karna dia tau illya sedang meledeknya,illya kembali menyuapi Ali,dan kali ini tanpa penolakan Smaa sekali,Ali seperti menikmati makanannya

Entah kenapa,Ali merasa hatinya menghangat mendapat perlakuan manis dari illya,suapan demi suapan Ali dapatkan,hingga makanan itu habis,membuat illya tak percaya

"Yeyyyy habiss" ujarnya girang

"Aku bilang juga Apah,makanan nya pasti enak,kamu ajah suka kan?,nih buktinya habis" 

"Biasa saja"

"Dasar gengsian,ayo pulang,tapi bayar dulu makanan nya"  Ali berjalan menghampiri pemilik warung tenda tersebut,lalu menyerahkan 2 lembar uang seratus

"Aduh Aden,ini kelebihan" kata si bapa

"Tidak Apa apa,terima saja pak" jawab Ali,setelah itu dia berlalu dari hadapan si bapa,si bapa yang hendak mengucapkan terimakasih pun dia urungkan,Karna Ali pergi begitu saja

***

"Kenapa kamu?" Tanya Ali ekspresi nya memang biasa saja,namun hatinya begitu khawatir saat melihat illya yang tiba tiba memegang perutnya dan merintih

"Sakit banget,perut aku sakit Ali" jawab illya dengan wajah menahan sakit

Ali menghentikan laju mobilnya,lalu tubuhnya berbalik menghadap illya

"Kerumah sakit ya" ujarnya khawatir

"Gak,pulang Ajah ayo,buruan bawa mobilnya" jawab illya menolak tawaran Ali

"Tapi saya takut terjadi sesuatu sama kamu" ujar Ali lagi,illya berusaha tersenyum

"Aku gak Apah Apah,ini udah agak mendingan,ayo pulang ih,ini udah malam" Ali pun menuruti kemauan nya,dengan segera lelaki itu kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi


Jangan lupa like and komen kalau masih mau ceritanya di lanjut


TERJERAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang