Terjerat 9

1K 93 21
                                    

"awwss" rintihnya saat jari tangannya tergores pisau yg sedang di pegang

Ali yang sejak tadi memperhatikannya pun datang menghampiri "ada apa?" Tanya nya datar,padahal di hatinya dia khawatir

"Gapapa,ini cuma terkena sayatan pisau saja sedikit" jawab illya,sambil menghisap jari nya yang tadi terkena pisau

" Lain kali hati hati,sampai berdarah seperti ini,sudah hentikan acara memasaknya,lebih baik kita memesan saja makanannya" ujar Ali

"Tapi Ali,aku masih ingin memasak" jawabnya sedih

"Gak ada tapi-tapian illya" ujar Ali tegas,illya menunduk,jika sudah begini dia tak bisa membantah,seperti yang kalian tau bukan?ali itu keras

"Okey" jawabnya menurut

"Mari ke kamar" ajaknya,dengan segera menggandeng tangan illya, sedangkan illya dia tersenyum senang mendapat perlakuan itu

"Mengapa senyum-senyum?" Tanya Ali bingung

"Gapapa,aku bahagia sama kamu,kenapa emang?gak boleh aku senyum?" Tanya nya

"Gak" jawabnya dingin,illya mengerucutkan bibirnya

"Isshh kamu ini,udah ah aku mau rebahan" katanya sebal,dia segera melepaskan tautan tangan Ali,membuat laki laki tersenyum mendapati kelakuan illya yg terbilang manja itu

Sejak saat itu,sejak dimana Ali mengungkapkan perasaan nya,illya jadi berubah,wanita itu jadi lebih berani lagi,tak ada lagi kecanggungan saat mereka sedang bersama

"Ali kenapa bengong" teriaknya,membuat Ali tersadar dari pikirannya

"Bisa tidak,untuk tidak berteriak?" Illya terkekeh mendengar Ali yang sepertinya kesal

"Heheh,maaf sayang" jawabnya cengengesan

***

Keadaan Lea semakin kacawa,tubuhnya benar benar kurus,dia terus saja memikirkan Ali yang jelas jelas tengah bahagia bersama illya

Sinta yang melihat itu pun merasa iba kepada menantunya,dia sudah mencari cari Ali,namun sama sekali tak ada jejak "maafin mami Lea,ini semua karna Ali,kamu jadi seperti ini" ujarnya dalam hati

Wanita tua itu mendekat ke arah Lea,lea yang merasakan pergerakan seseorang yang mendekat ke arahnya pun menoleh

"Mamih" ujarnya lirih,dengan segera Sinta memeluk Lea

"Mamih disini sayang,kamu jangan terlalu memikirkan Ali,biarkan Ali menjadi urusan mamih" ujar wanita tua itu

"Tapi mih,Lea kangen Ali,dia suami Lea,perempuan mana yang berhasil membuatnya melupakan Lea mih,Ali tak pernah seperti ini sebelumnya" jawab Lea sedih

"Siapapun itu,mami pastikan hidupnya akan menderita,Karna telah merusak rumah tangga kalian" ujar Sinta

Lea semakin menangis dipelukan mertuanya,disaat seperti ini,yang Lea punya cuma mertuanya,dia tak punya siapa siapa,di dunia ini yang dia punya hanya Sinta dan Ali,tapi sekarang Ali berubah,Ali benar benar jauh dari jangkauan nya

"Lea sayang banget sama mamih,kalau suatu saat Lea nyerah sama semuanya,maafin Lea ya mih" ujar Lea,dengan isak tangisnya

"Kamu gak boleh ngomong Gituh sayang,mamih gak akan pernah rela kehilangan menantu sebaik kamu,mamih pastikan Ali akan tetap mempertahankan kamu" jawab Sinta tegas

"Tapi Lea benar benar gak kuat mih,Lea tertekan,Lea rindu Ali tapi dia gak ada"

Sinta diam,dia bingung harus berbuat apa lagi,Karna diapun sama,sudah mencari cari Ali,namun belum juga menemukan keberadaannya

TERJERAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang