Terjerat 10

986 103 13
                                    

"dimana otak kamu Ali?,kamu meninggalkan istri kamu,membiarkan dia memikirkan kamu,wanita mana yang membuat kamu lupa dengan Lea?"ujar Sinta marah,emosi nya meluap luap saat ini,saat mengetahui Ali sudah pulang dan berada dirumah,dia langsung datang untuk menemui Ali

"Mih Ali Cape,dan Ali mau istirahat" jawab Ali acuh

"Selalu seperti ini,ingat ya,mamih gak akan tinggal diam,mamih pastikan wanita itu akan mendapat balasannya"

Mendengar itu menggeram marah,tak ada yang boleh menyakiti illya,tanpa terkecuali "terserah mamih"

Dia pergi begitu saja meninggalkan orang tuanya,Lea yang sejak tadi memperhatikan itu semua semakin sedih,bahkan Ali sama sekali tak menganggap nya ada

"Mih,cukup biar Lea Ajah yang ngomong sama Ali,mamih jangan marah marah kaya Ginih,Lea takut mamih ngedrop" ujarnya,Sinta merasa teriris mendengar itu,menantunya ini memang perempuan baik,bahkan tak ada dendam sedikitpun pada Ali

"Iya sayang,kamu jangan khawatir,apapun mami lakukan untuk keutuhan rumah tangga kalian"

Lea tersenyumdan mengangguk "makasih mi"

***

"Kamu darimana saja Ali?apa kamu lupa sudah mempunyai istri?" Ali menoleh ke arahnya,dia memperhatikan Lea,tubuhnya sedikit kurus,apa itu semua ulahnya,jawaban nya adalah iya

"Aku kerja Lea,beberapa Minggu ini aku sibuk" jawab Ali,selembut mungkin

"Bohong,kamu bohong Ali,aku tau itu" ujar Lea

"Jangan memancing emosi ku Lea"

"Aku bahkan tidak berniat memancing emosi mu sama sekali,aku istri mu wajar jika aku mempertanyakan itu semua" jawab Lea tak habis pikir

"Tapi kamu tak mempercayai ku,apa itu sikap seorang istri yang sesungguhnya?" Pertanyaan Ali,membuat Lea bungkam

"Ceraikan aku Li" pintanya pada Ali

Ali terkejut mendengar itu semua,dia tak menyangka Lea akan mengucapkan kata itu "ngomong apa kamu Lea,aku tak akan menceraikan kamu"

"Kenapa??kamu seneng iya liat aku menderita?kamu seneng liat aku tertekan?"

"Bukan begitu,ini semua hanya salah paham,aku gak seperti yang kamu pikirkan"

"Lalu lelaki seperti apa kamu ini hah?lelaki baik tak akan meninggalkan istrinya dan membuat ya khawatir sendirian,aku mencari kamu,aku merindukan kamu,tapi gak ada sedikitpun niat kamu untu menghubungi ku"

"Sudah aku bilang,aku sibuk bekerja Lea,kamu harus ngerti itu"

Lea terkekeh mendengar itu "kerja macam apa sampai membuat kamu lupa dengan istrimu?kerja di ranjang dengan wanita lain?iya Ali?"

Emosi nya mulai terpancing dengan ucapan Lea barusan "KAMU"

"Apa mau marah hah?bahkan disaat kamu salahpun kamu tetap ingin marah sama aku?"

Ali bungkam,dia harus bisa menahan emosinya,benar kata Lea, bagaimana pun ini memang salahnya,Lea berhak marah padanya

"Siapa wanita itu?" Tanya nya

"Tak ada wanita lain Lea"

"Aku tanya sekali lagi,siapa wanita itu?" Ali yang bingung pun memilih pergi meninggalkan Lea,pulang Kerumah bukan pilihan terbaik

"Sialan,tau gitu mending pulang ke apartemen"ujarnya dalam hati

"Mau kemana lagi kamu Ali" tanya Lea marah,namun Ali tak menghiraukannya,lelaki itu sudah pergi dari hadapannya

TERJERAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang