what's wrong?

1.7K 125 3
                                    

Saat mengetahui bahwa Davikah meninggal, Bright sangat terpukul dan hancur akan tetapi dia bisa berbuat apa kalau Tuhan sudah berkehendak.

Dan kini tinggal lah Bright dan anak nya Win. Mereka selamat disaat insiden tersebut, walaupun harus menjalani koma selama sebulan. Mereka tidak lagi bertemu dengan Davikah, karena yang tinggal hanyalah abu dan....

Kenangan.

─━━━━━━━━━━━─

"Pa, nanti Iwin gausah di jemput" ucap Win sembari mencuci piring bekas sarapan mereka berdua.

Beginilah mereka sekarang, setelah insiden kecelakaan itu Win lah yang menggantikan sang mama dalam mengurus rumah dan papa nya.

"Kenapa? Apa kamu sudah mulai berpacaran?" Tanya Bright penasaran dengan sedikit menekan kan disetiap kata dan tatapan menyelidik.

"Bukan pa, nanti Iwin mau jalan sama teman sepulang sekolah" jawab Win jujur apa adanya.

"Hm, ya sudah" Bright kemudian berdiri dan merapikan sedikit dasinya "ayo berangkat nanti papa telat" ucap nya lagi dan dibalas anggukan.

─━━━━━━━━━━━─

Bright menghentikan mobil nya karena mereka sudah sampai di depan universitas Win.

Win melepas seatbelt nya, kemudian menyalim tangan sang papa.

"Iwin masuk dulu ya pa" ucap nya sembari membuka pintu mobil dan turun kemudian menutup kembali pintu mobil nya.

"Hai, Khao!" Sapa nya sahabat kecil nya itu dan berlari kecil kearah nya.

Khao adalah sahabat Win sejak memasuki jenjang SMA. Mereka sudah sangat dekat.

"Hai!" Sapa Khao kembali.

"Ayo masuk" ucap Khao san dibalas anggukan oleh Win.

Mereka memasuki kelas mereka dan duduk di kursi mereka. Tiba-tiba Khao teringat sesuatu.

"Eh Win, yang nganter kamu tiap hari siapa sih? Kok aku ga pernah liat" tanya Khao penasaran.

"Oh, itu papa aku" jawab Win seadanya.

"Tapi, kok kalau aku ke rumah kamu aku ga pernah liat papa kamu?" Tanya Khao lagi.

"Papa aku memang gitu, kalau ga pulang malam yah paling ada di ruang kerjanya"jawab Win lagi.

"Pagi, semuanya!"

Percakapan mereka berhenti ketika dosen mereka memasuki kelas.

─━━━━━━━━━━━─

Setelah melihat Win memasuki universitas nya baru lah Bright melajukan mobil nya.

Mobil itu berhenti di depan gedung yang bukan lain adalah perusahaan nya, Chivaree Corp.

Bright memasuki gedung itu, seluruh karyawan memberikan wai dengan ucapan selamat pagi.

Bright hanya terus berjalan tanpa membalas ataupun menggubris karyawan nya, ia terus berjalan kearah lift menuju ruangan nya yang berada di lantai 20.

Karyawan Chivaree Corp sudah biasa dengan sikap dingin Bright, bahkan banyak yang menyukai nya karena sikap dingin dan tegas nya, ditambah badan yang berisi dan kekar dengan ditaburi topping kekayaan. Haaaaaa bagaimana tidak jatuh cinta.

Bright berjalan masuk dan duduk di kursi kerja nya dan langsung fokus ke komputer nya.

Tok tok tok.

"Masuk"

"Permisi, pak. Ini ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani segera, karena kita akan mengirim nya sebelum jam makan siang dan hari ini juga kita akan kedatangan clyent dari singapure setelah jam makan siang" jelas Tu Tontawan panjang lebar sembari memberikan berkas-berkas tersebut. Ya, sekretaris Bright adalah Tu.

POSSESIF DADDY [BrightWin] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang