12 years ago

2.2K 126 8
                                    

"Bright, kita cerai aja ya?" Ucap wanita itu dengan kepala tertunduk lemah.

"Hei... ada apa? Kenapa tiba-tiba?" Bright kemudian memegang kedua pipi wanita itu dan sedikit mengangkat nya untuk melihat wajah nya.

Tanpa aba-aba air mata wanita itu jatuh.
"A-aku sampai sekarang belum ngasih kamu keturunan Bright. Nanti apa kata orang tua kamu dan siapa yang bakal lanjutin usaha keluarga kamu" isak wanita itu menjadi-jadi.

Bright sontak terkejut karena tangis wanita itu menjadi-jadi, kemudian Bright menarik Davikah kedalam dekapan nya dan mengelus surainya lembut agar wanita itu lebih tenang

"Ssstt... sudah-sudah, tidak perlu terlalu di pikirkan." Sembari mengelus surai Davikah.

"Kalau soal anak, bagaimana kalau kita adopsi saja seperti kata papa mama?" Tanya Bright berharap ini adalah solusi terbaik.

Sebenarnya orang tua Bright tidak terlalu mempermasalahkan soal keturunan, bahkan orang tua Bright yang memberikan ide untuk mengadopsi saja, asal anak nya bahagia.

"Tapi, Bright aku merasa tidak berguna karna tak bisa memberikan mu keturunan" ucap nya kembali menundukkan kepala nya.

"Heii...sudah-sudah, kita adopsi saja ya? Kamu tidak perlu merasa tidak berguna" tutur Bright berusaha menenangkan dan membujuk Davikah agar mau mengadopsi anak saja.

"Eumm, yasudah" balas Davikah setuju.

─━━━━━━━━━━━─

Bright dan Davikah sudah berada di panti asuhan.ya...kemarin mereka memutuskan untuk pergi hari ini saja.

Dan disinilah mereka sekarang di salah satu ruangan bersama dengan...

Win?

Yah, Win. Setelah mereka berdiskusi akhirnya mereka memilih untuk mengadopsi anak berusia 6 tahun itu.

Setelah Bright selesai mengurus segala keperluan dan surat-surat adopsi, mereka membawa Win pergi ke mall untuk membeli pakaian pastinya dan perlengkapan yang lain nya.

"Win?..." panggil Bright dan melihat ke kursi belakang, dan terlihat Win yang diam-diam saja dari tadi.

"I-iya, emm..." jawab nya bingung karena tak tau ingin memanggil apa.

"Papa, panggil papa" sela Bright.

"Eum, iya kenapa pa?"

"Kamu sudah makan?" Tanya Bright

"Eum, belum pa" jawab Win apa adanya

Bright kini beralih menatap istrinya, Davikah.

"Davikah?" Panggil Bright dan langsung di sahut oleh wanita itu.

"Iya, Bright?"

"Kamu belum makan kan? Kalau gitu kiita makan saja dulu lalu kita belanja" ucap Bright dan dibalas anggukan oleh kedua nya.

Setelah selesai makan dan berbelanja, kini mereka sedang dijalan menuju rumah kecil tapi mewah milik Bright. Karena Bright belum dipercayakan sepenuh nya untuk memegang Chivaree Corp dan juga Bright tidak ingin tinggal serumah dengan orang tuanya, karena dia sudah memiliki tanggung jawab.

Bright menikah di usia muda, ya karena itu permintaan orang tua nya agar dia bisa meneruskan perusahaan keluarga Chivaree.

─━━━━━━━━━━━─

Begitulah kehidupan baru mereka yang bahagia selama 2 tahun ini yang sangat bahagia, sampai dimana insiden mengerikan itu terjadi yang dimana insiden tersebut merenggut nyawa Davikah.

Flashback on..

Hari ini adalah hari bahagia buat Win dan pasti nya juga dengan keluarga kecilnya, karena hari ini genap sudah umur nya 8 tahun.

"Karena hari ini adalah hari ulang tahun anak papa, jadi anak papa mau apa?" Tanya Bright tak luput dengan senyuman nya yang bisa buat banyak orang metong. Agak lebay, tapi memang itu kenyataan nya.

"Eumm.." Win tampak berpikir ia menginginkan apa. "Iwin mau ke pantai boleh ga pa?"

"Apasih yang ga boleh buat anak papa" jawab Bright sembari menoel-noel hidung Win gemas.

"Yeeyyy!!" Win melompat-lompat kesenangan, karena papanya menuruti kemauannya walaupun ia tau orang tua nya ga bakal nolak kemauanya.

Begitulah, Win selalu dimanjakan oleh kedua orang tua nya.

"Ya sudah kamu sekolah dulu ya, nanti pulang sekolah kita langsung berangkat" dan dibalas anggukan oleh Win. Dan Bright juga harus pergi ke kantor untuk mengurus pekerjaan nya.

─━━━━━━━━━━━─

Disinilah mereka sekarang, didalam mobil menuju kepantai. Senyum Win dari tadi terus mengembang karena dia sangat bahagia hari ini.

Mereka berhenti dilampu merah, setelah lampu hijau Bright menginjak pedal gas akan tetapi ada mobil truk dari sebelah kiri yang rem nya blong dan melaju sangat kencang mengarah ke mobil Bright dan...

.
.
.
.

Mobil itu terpental jauh.

Terdengar bunyi ambulan...

Dengan teriknya matahari dan...

Gelap

Mata Bright tertutup rapat dan kehilangan kesadaran nya.

Flashback off

Tbc

Nyambung ga?

Mudah-mudahan suka ya teman²🖤
Jangan lupa vote, comment, and follow

Maapin juga kalau ada kekeliruan di umur nya soalnya kepala ivin pusing mikirin umur nya

See you next chapt honey🖤

🖤🖤🖤

POSSESIF DADDY [BrightWin] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang