Part 2

385 61 7
                                    

Happy Reading!


"Kami tidak berniat jahat, sungguh!!"

"Giseok benar, kami hanya sedikit bercanda tapi gadis itu tiba-tiba berteriak dan-"

"Diam!!!"

Kedua pemuda itu langsung menutup mulutnya rapat-rapat setelah petugas keamanan yang sejak satu jam lalu mengintrogasi mereka membentak dengan suara kerasnya. Merasa tidak akan mendapatkan keterangan apapun, ia kemudian beralih pada pemuda lain yang sedari tadi hanya memberikan ekspresi datarnya.

"Kau, bukankah sudah sering kuperingatkan untuk berhenti mengganggu para wisatawan yang datang ke tempat ini? Kenapa kalian selalu saja keras kepala? Apa kalian benar-benar ingin menjadi seorang kriminal, hah?"

Lelaki itu hanya menghela nafas sambil menggaruk kupingnya,"Paman, bisakah kita segera menyelesaikan ini?"

"Aku bukan pamanmu, bodoh!"

"Baiklah! Pak polisi yang terhormat, kau tidak perlu berteriak seperti itu. Aku hanya bodoh tapi tidak tuli, ingat?"

"Kalau kau tidak tuli, seharusnya kau bisa mendengar dengan baik apa yang sering kami katakan untuk tidak lagi mencopet atau merampas barang milik orang lain. Ini sudah yang kesekian kalinya, apa kalian tidak bosan? Lihat ini-"polisi itu mengeluarkan sebuah buku catatan,"-dalam 4 bulan terakhir, kalian sudah mendapatkan lebih dari 10 kasus!"

"Tapi kami hanya ditahan selama 2 bulan. Aku rasa itu tidak terlalu lama. Iya kan, hyung?"

Jonghyeong yang tiba-tiba menyela langsung mendapat deathglare dari orang di sampingnya. Pemuda tertua di antara mereka itu menyuruh adik-adiknya diam sebelum kembali bersuara.

"Baiklah, kami mengaku salah. Lalu sekarang apa? Kalian ingin menahan kami?"

Polisi berbadan tambun itu tampak berpikir,"Kalian tunggu di sini. Aku akan memanggil korban dan menentukan hukuman apa yang pantas kalian dapatkan kali ini."

Tapi baru saja sang petugas hendak beranjak dari duduknya, tiba-tiba seorang rekannya datang dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Ada apa?"tanyanya bingung.

"Korban baru saja mencabut laporannya."

"Maksudmu?"

"Tuan Park Seoham bilang, dia ingin kita membebaskan tiga orang ini."

Dengan segera senyum kemenangan itu terukir di bibir ketiganya.

Giseok sedikit menggeser duduknya dan berbisik,"Hyung, sepertinya malam ini kita tidak perlu tidur sekamar dengan anak tikus lagi."

.

.

.

"Seoham-ah, tunggu!!"

"..............."

"Park Seoham!"

Seoham menulikan pendengarannya. Ia tidak berbalik atau sekedar menyahut meskipun dari tadi Hyejoo terus saja mendesak.

"Katakan, kenapa kau malah meminta polisi untuk membebaskan para berandalan itu? Dia hampir saja mencelakaiku. Seharusnya mereka diberi pelajaran agar tidak lagi berani macam-macam."

".................."

"Park Seoham, jawab aku!!"

Bukannya menjawab, Seoham lebih memilih diam dan membiarkan Hyejoo berteriak-teriak memecah keheningan villa tempat mereka tinggal.

"Park Seoham, kena-"

"Aku lelah, sebaiknya kau juga istirahat."

"Tapi-"

Irreplaceable (SuamChan ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang