Part 9

247 47 5
                                    

~ Irreplaceable ~

Entah sudah berapa kali Jaechan mendengus. Pikirannya benar-benar kacau dengan semua tingkah kurang ajar Seoham hari ini. Setelah menghajar pria itu untuk yang kedua kalinya, Jaechan pergi begitu saja meninggalkan kantor tanpa memanggil siapapun untuk menolong Seoham. Toh menurut Jaechan, Seoham juga tidak akan mati hanya karena beberapa pukulan di wajah dan perutnya.

"Tunggu! Bagaimana kalau dia masuk rumah sakit? Atau mungkin lapor polisi?"

Jaechan menggeleng berusaha menghilangkan kekhawatirannya. Bersama dengan itu matanya menangkap sosok Hyejoo baru saja memasuki kafe tempat di mana ia berdiam diri dari tadi sore. Gadis itu menatapnya kesal sebelum duduk di hadapannya.

"Sebaiknya kau memberi kabar baik setelah menelefonku di jam segini. Lagi pula kenapa harus bertemu di luar? Tidak bisa ya bertemu di rumah saja?"

"Malam ini aku tidak akan pulang dan kurasa kabar yang kubawa jauh lebih dari menggembirakan dari apapun."

"Benarkah?"Hyejoo menatap curiga,"Apa kau sudah mendapat info tentang gadis jalang yang berani mengganggu hubunganku dengan Seoham?"

Jaechan memutar matanya,"Namanya Sangwoo. Selebihnya aku sungguh tidak bisa mengorek apapun. Tunanganmu sangat melindungi gadis itu, dia bahkan melakukan hal gila hanya untuk menghentikanku bertanya lebih banyak tentangnya."

"Sangwoo? Yang benar saja? Aku tidak pernah mendengar nama itu sama sekali. Kau yakin itu nama aslinya? Dan juga, hal gila apa yang sudah dilakukan Seoham sampai bisa membuatmu sefrustasi ini? Ku kira kau tidak takut dengan apapun."

Jaechan membatu. Sampai mati pun dia tidak akan mengatakannya.

"Tidak, lupakan itu. Aku hanya ingin bilang, aku mundur dari tawaranmu."

"Apa? Kau menyerah? Sudah tidak mau uang?"

"Kau tidak mengerti, nona! Kusarankan untuk mencari pria lain daripada bertahan dengan maniak seperti Park Seoham."

"Jaga mulutmu! Aku kesal pada Seoham bukan berarti kau bebas untuk mengatainya!"

"Terserah! Intinya aku tidak mau lagi terlibat dengan kalian. Menerima tawarannya untuk ikut ke Seoul sudah cukup menjadikanku manusia paling bodoh, sekarang aku tidak mau lagi melakukan hal bodoh lainnya."

Hyejoo masih mengoceh tapi Jaechan sudah terlalu jengah hingga memutuskan untuk pergi dari sana. Sekarang ia harus memikirkan nasibnya malam ini. Jaechan belum siap untuk bertemu Seoham setelah insiden tadi siang.

Jaechan hanya bisa menunduk putus asa. Ia terjebak di halte karena hujan yang kembali turun cukup deras. Beberapa kali ada bus yang berhenti tapi ia hanya diam di tempatnya. Sama saja kan, ia tidak tau mau pulang ke mana. Jaechan terlalu sibuk menggosokkan kedua tangannya sampai tidak menyadari sosok lelaki lain di sana.

"Akh, maaf."

Lelaki sipit di sampingnya hanya tersenyum maklum. Ia menatap khawatir saat melihat penampilan Jaechan yang hanya menggunakan kemeja tipis di cuaca dingin seperti ini. Sementara dirinya hanya membawa satu jaket yang telah melekat di tubuh rampingnya.

"Sedang menunggu jemputan?"

Jaechan menoleh ketika lelaki itu membuka obrolan. Jaechan hanya menggeleng pelan, lelaki manis di sampingnya pasti bingung karena dari tadi Jaechan tidak kunjung menaiki bus yang berhenti di depan mereka.

"Aku Park Junhee. Kau?"

Jaechan tampak ragu namun akhirnya ia menjabat tangan itu,"Park Jaechan imnida."jawabnya yang kemudian dibalas senyum manis oleh Junhee.

Irreplaceable (SuamChan ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang