Dunia kembali bercerita lagi
Manusia menjadi objek mainan hari ini
Beragam wacana menyelimuti pagi hari
Harap dan mimpi kian kali menghantui
Awan tak lelah menghujani bumi
Sampai ke akar palung hati,
Saya mencoba berdiri sekali lagi
Di akhir sisa-sisa puing kehancuran ini
Mereka berkata untuk apa berdiri
Jika duduk sudah cukup bisa untuk di minati,
Akhir akhir ini hati terasa seperti mati
Otak keram tak berfungsi
Pijak goyah lagi
Dan jiwa meronta-ronta untuk pergi
Manusia telah selesai bermain dengan rasa
Makna kian terasa tidak ada guna
Dan bahkan menjadi kawan lama
Beragam macam motivasi kian hambar terasa
Semangat hidup tak lagi ada
Jiwa muda tidak lagi mengalir dalam dada
Pasrah sudah menunggu waktunya,
Apakah benar cinta memang di ciptakan hanya untuk memelihara lara?
Dan hidup hanya sebuah cerita?
Saya senang membelai luka
Bahkan mengabadikan lara
Tubuh ini kian kuat menyimpan dusta yang mengental bertahun-tahun lamanya
Saya telah berusaha
Tapi semakin saya maju kedepan semakin banyak orang yang membenci saya
Dan akhirnya saya menjadi ragu untu maju kedepan sana
Karna jika saya maju saya akan terpelanting ke belakang dengan hal yang serupa
Luka menjadi bahan tawa
Kesedihan menjadi sumber kaya raya
Dan kebahagiaan hanya sebatas kepalsuan semata,
Begitulah manusia
Mereka pandai untuk memanipulasi rasa
Dan meraka tidak pandai untuk mengevaluasi,
Banyak dari manusia telah mati karna aksara
Banyak dari mereka terbakar hingga hangus karna luka yang membara
Mati menjadi pilihan utama
Dan bahkan menantang untuk hidup di dunia,
Logika menjadi bahan penentu rasa
Hati menjadi sumber aksara
Jiwa dan raga hanya sebatas boneka.
Entah
Banyak manusia mati hari ini
Banyak juga yang menjadi api
Dan bahkan menjadi tak berarti lagi
Tubuh kian kusut dan rapuh
Jiwa meronta-ronta dan mengeluh
Hati berteriak kapan aku sembuh
Aku juga berhak kembali menjadi utuh
Tapi mengapa kebahagiaan terasa sangat jauh
Apakah aku akan mati terkapar tewas
Atau aku akan terpelanting dengan keras
Otak ku terasa terhempas
Jiwa raga ku menjadi tewas