Kopi

8 1 0
                                    

Matanya sayu-sayu menatap hujan

Dengan sedikit kehampaan

Angin tipis menampar wajahnya

Menyadarkannya dari lamunan hayal


Secangkir kopi di minumnya

Sebatang rokok di hisapnya

Sesekali ia berkata pada sang semesta

"Tuhan, sangat indah betul hujan yang kau berikan hari ini"

Sesekali ia berpuisi

Sesekali ia menyepi


Kopi jadi temannya

Rokok menjadi sumber imajinasinya

Tak lama gemuruh datang

Menandakan sudah waktunya menari-nari di atas pena

Menyadarkan ada tugas yang harus dilaksanakannya

Figuran BuramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang