ALFAHDANI - 21

4K 265 3
                                    

Follow instagram

@shofia.alhasan
@_fahdani
@_zeynara
@reja.cakepp
@zayy.anrasyid
@apin.parudin

\*\*\*\*

Zeynara sedang duduk di tepi kasur Fahdani sembari memikirkan sesuatu, entah apa yang dipikirkan oleh bidadari nya Fahdani ini.

Zeynara sudah mengganti baju nya menjadi gamis berwarna hitam dan tetap dengan cadar juga khimar nya. Zeynara sendiri masih takut untuk membuka cadar nya di depan Fahdani, jujur saja dirinya takut Fahdani kecewa ketika melihat wajahnya yang tak sesuai dengan ekspektasi Fahdani.

Zeynara menunggu Fahdani mandi, karena Fahdani akan pergi ke masjid untuk sholat jumat. Zeynara sudah menyiapkan sarung dan baju koko berwarna hitam untuk Fahdani, jujur saja sejak dulu Zeynara sangat suka melihat Fahdani memakai pakaian serba hitam.

"sayang mana baju aku?" tanya Fahdani pada Zeynara yang masih melamun.

"eh! Astagfirullah i-ini gus" jawab Zeynara sembari memberikan pakaian yang ia siapkan tadi.

Zeynara langsung memalingkan wajahnya ke samping karena dirinya melihat Fahdani tanpa memakai atasan dan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.

Zeynara tak sengaja melihat perut kotak kotak Fahdani yang membuat dirinya malu dan takut. Zeynara baru pertama kali ini melihat sesuatu yang baru saja ia lihat barusan, jujur saja dirinya bingung dengan perasaannya.

Zeynara beralih duduk di kasur dan memangku bantal yang selalu Fahdani pakai untuk tidur. Zeynara menunggu Fahdani ganti baju dan bingung harus melakukan apalagi, sungguh dirinya malu dan canggung.

Beberapa menit kemudian Fahdani keluar sembari membawa handuk nya. Fahdani duduk di depan Zeynara dan menatap mata Zeynara, sungguh mata yang sangat cantik dan membuat dirinya terpana.

"eh gus!" kaget Zeynara menatap Fahdani sebentar.

"nda usah panggil gus, panggil mas, abang, kaka, atau sayang aja" ujar Fahdani yang membuat Zeynara malu.

"ihh... Zeynara panggil mas aja deh... Lebih cakep" ucap Zeynara yang langsung membuat Fahdani pd seketika.

"orang yang dipanggil mas aja cakep"

Zeynara mencubit lengan Fahdani gemas, sedangkan Fahdani tertawa girang. Ingin sekali Fahdani mencubit pipi Zeynara, akan tetapi dirinya takut istri tercinta nya marah dan mengamuk.

"mau Nara keringin?" tawar Zeynara pada Fahdani yang masih memegang handuk.

"iyaaaaaaaaaaa... Mau dikelingin cama isliii tercintaaaaa"

Zeynara tertawa kecil dan kembali mencubit lengan Fahdani dengan gemas. Zeynara sudah sangat dibuat gemas oleh Fahdani, gara gara tingkah laku nya yang sangat menggemaskan seperti anak kecil.

Fahdani menyerahkan handuk tadi pada Zeynara, kemudian duduk di bawah. Zeynara mengeringkan rambut Fahdani yang basah, jujur saja rambut Fahdani sangat hitam dan lebat.

"kamu nda mau buka cadar atau khimar kamu didepan aku??" tanya Fahdani pelan.

"Nara mau mas yang bukain... Tapi jangan kecewa kalo wajah Nara tak sesuai dengan ekspektasi mas" jawab Zeynara.

"ngapain kecewa? Mas menikahi kamu bukan karena ingin melihat wajah kamu, akan tetapi karena akhlaq kamu yang membuat mas kagum dan cinta pada kamu. Kesenangan hati lebih menyenangkan dari pada mata, jujur saja lelaki jaman sekarang lebih mementingkan kesenangan mata dari pada hati" ujar Fahdani yang membuat Zeynara tersentuh.

"sejak kapan mas mengagumi Nara?" tanya Zeynara penasaran.

"emmm udah lama sih... Kayanya pas mas pertama kali ngajar dikelas kamu, waktu kamu pertama masuk aliyah" jawab Fahdani.

Zeynara yang mendengar itu sedikit kaget, berarti Fahdani mengaguminya cukup lama. Sekitar hampir 3 tahun Fahdani mengagumi dirinya diam diam, akan tetapi semua nya bisa diraih oleh Fahdani dengan cara yang halal.

"lama banget dong mas... Kok ga di kasih tau ke abi Hasan?" tanya Zeynara.

"masih malu... Trus kamu juga kaya masih bocil" jawab Fahdani yang membuat Zeynara sedikit kesal.

"mas kali yang bocil!" kesal Zeynara mengerucutkan bibirnya.

"berarti kita sama sama bocil, trus kita itu pengantin bocil tapi umur remaja" ucap Fahdani seperti anak kecil.

Zeynara memberikan handuk tadi pada Fahdani kembali, kemudian Fahdani berdiri dan berjalan untuk menggantung handuk nya di gantungan belakang pintu.

Zeynara sangat bangga karena memiliki suami seperti Fahdani, karena tidak biasanya laki laki langsung menjemur handuk yang sudah dipakai dan membereskan kamarnya hingga terlihat sangat tapi dan tak ada debu sedikit pun.

Zeynara kembali ke posisinya yang duduk sembari memangku bantal kesayangan Fahdani. Fahdani juga duduk di depan Zeynara dan menatap lekat mata indah istri nya.

"mas buka semua yah?" tanya Fahdani pelan.

"silahkan, itu semua hak mas" jawab Zeynara mempersilahkan.

Perlahan tangan Fahdani terangkat untuk membuka ikatan tali cadar Zeynara. Jujur saja dirinya juga sedikit ragu dan takut, bukan takut karena wajah Zeynara yang mengecewakan nya nanti, tapi takut istri nya tidak ikhlas.

"kamu benar benar ikhlas? Jujur mas takut kamu tidak ikhlas dan membebani mas" tanya Fahdani sekali lagi.

"buka saja mas... Ini semua hak mas, bukan hak orang lain. Nara pasti ikhlas, karena mas adalah suami sah Nara" jawab Zeynara sembari tersenyum walau senyum nya masih belum bisa terlihat.

Fahdani meneguk ludah nya dan membuka ikatan tali cadar Zeynara. Zeynara memejamkan matanya dan tetap memangku bantal kesayangan Fahdani, jujur saja bantal Fahdani sangat empuk dan nyaman untuk dipeluk.

"ma sya allah... Cantik banget istri saya ya allah..." kagum Fahdani langsung mencubit kedua pipi gemuk Zeynara.

Pipi gembul, mata yang cantik, dan bibir mungil berwarna pink alami yang membuat Fahdani terpesona. Sepertinya pipi gembul Zeynara akan menjadi terfavorit dari Zeynara.

"ihhhhh gemeshhhhhhh"

"masss udahhh, sakit pipi naraaaaa"

Fahdani melepas cubitan nya dan langsung mencium kedua pipi gembul Zeynara bergantian. Sedangkan Zeynara langsung membeku ditempat, karena Fahdani menciumnya tiba tiba.

"kamu nda mau cium mas?" tanya Fahdani mengubah nada bicaranya menjadi sedikit sedih.

Langsung saja Zeynara mencium kedua pipi mulus Fahdani. Fahdani menunjuk kening dan hidungnya, kemudian Zeynara mencium dimana yang Fahdani tunjuk.

"ini nda?" tanya Fahdani sembari menunjuk bibir nya.

"ih maluuu" cicit Zeynara yang membuat Fahdani tertawa.

Cup
Fahdani langsung mencium bibir Zeynara dan membuat Zeynara kembali membeku seperti es baru ditempat nya.

"sekarang bibir ini hanya milik ku dan hanya aku yang boleh mencium bibir manis ini"

\*\*\*\*

Tbc

ALFAHDANI [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang