minal minul

520 42 14
                                    

Rumah oma di Bandung lebaran ini sepi. Semua anaknya kompak mudik sehabis solat idul fitri. Dirumah oma kabarnya hanya ada mbak Ayu dan kang Herman yang terpaksa tidak mudik karena anak-anak oma dan opa.

Dikediaman yang luas ini, oma menikmati opor ayam tanpa lontong. Papi Rey hanya sibuk menyesap teh pait. Dari pagi sebelum subuh, opa tua ini tidak angkat bicara dengan alasan sariawan. Padahal sedih anaknya tidak ada saat malam takbir.

" kenapa pih masih sebel sama anak-anak? Lagi dijalan itu. Orang naik pesawat tadi subuh. Bentar lagi sampai "

Papi Rey hanya mengangguk, ia beranjak dari meja makan itu dan memilih berdiri didepan pagarnya, banyak orang bersalaman kepadanya. Niat oma Aul dan papi rey memang akan mengadakan open house atau halal bi halal, tapi nanti sajalah. Anaknya tidak ada satupun yang muncul batang hidungnya.

Satu motor berhenti didepannya, opa sedikit tersenyum. Bana datang dengan motor super berisiknya.

" Opa! Assalamualaikum.. "

" waalaikumsalam.. sana masuk makan dulu " titah opa Rey. Bana mengangguk, ia mendorong masuk motornya untuk masuk kedalam halaman rumah opa itu.

Tak lama mobil putih terlihat dari jauh. Sudah ada cucu kesayangan dan perempuan satu-satunya itu.

" OPA MINAL MINUL!!! " teriak Sena. Opa dan oma menyambutnya. Ada Sena, jati, Dyo dan  nantha. Seluruhnya kompak memeluk oma dan opa.

***

Kini kediaman oma dan opa itu telah ramai, penuh dengan tawa dan teriakan atau rebutan suatu barang.

" Jati sini lo kampret! Thr gue, Sumpah lo jangan nambah dosa dong baru sehari lebaran bege! " teriakan Sena terdengar diseluruh rumah.

Bana sibuk dengan game online bersama dengan yasa kembarannya. Yang lain ada yang memancing.

" oma, Jati ada thr buat oma "

Aulia tertawa, amplop tebal itu benar berisikan uang. Ia terharu dan menerimanya, penantian yang tidak sia-sia.

" Lah? Mami gak ada thr ti? Ya allah Jati.. "

" engga! "

Jati pundung, benar-benar pundung karena tadi ia tidak dibolehkan bawa motor. Padahal dia ada janji dengan 10 sepupunya untuk touring. Masa ia nebeng, males dong. Jati kan mau keren ngendarain motor.

" terus aja kamu pundung jati! Kamu tuh baru sembuh tipes gimana kalo pingsan dijalan pas ngendarain motor? " omel Dyora. Nantha hanya menggeleng dengan kelakuan anaknya.

" lo aja deh yang bawa motornya Bang, gue mager bawa. Gue yang dibonceng. " usul Bana. Jati mengangguk, Dyora menoyor kepala Jati.

Kini banyak tetangga yang berkunjung, Bana si mageran terlihat amat sangat lelah. Tolong lah masalahnya Bana cape terus-terusan disodorin anak-anak cewek.

" oma, Bana perlu tidur dulu ya. Kalo mami cari bilangin Bana pusing gitu ya.., Bana belum tidur omaa untung aja tadi gak celaka dijalan "

***

Hari kedua lebaran kini jati dan Sena berada dirumah Sakit. Bana dan Yasa keracunan, ya si kembar merepotkan sekali, susu basi menyebabkan keduanya terkapar lemas diruang igd.

" ya gue  kira susunya gabakal ngefek yang gimana-gimana. Orang baru lewat 3 hari kadaluarsanya " balas Yasa dengan lemas.

" tau ah.. terserah kalian aja cape gue " ucap Sena.

" balik sana lo yas ke surabaya ikut si tante. Males gue nyusahin mulu "

" baru lebaran tolongan jangan berisik baru maafan gue pusing juga " Bana berucap lemah.

" iya minal aidzin Bana, minal minul. Dan maafin gue lagi "

#minalaidzin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menikah TITIK!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang