Segalanya berjalan dengan baik. Aku memiliki kedekatan pada kedua belah pihak. Kupikir segalanya akan sulit namun setelah segalanya berjalan, demi tuhan, segalanya tidak sesulit itu.
Kini aku telah kembali ke apartemenku di Hongdae. Aku tinggal seorang diri, eoh tidak! Aku memiliki bayi ku yang manis. Bernama Moran atau biasa di sapa dengan sebutan A-Ran. Sekarang A-ran tengah berada di kediaman orang tuaku. Mungkin dari kalian ada yang bertanya apakah aku sudah berkeluarga, dan No! Aku belum menikah. Aku menemukan A-ran saat perjalanan ku di China. Aku mengikuti perkembangan dari penulis idolaku, meatbun.dan saat itu aku menemukan bayi yang terlantar.
Aku mungkin terkesan masih belia namun faktanya aku terlahir di line min Yoongi. Aku legal untuk berkeluarga. Namun masih enggan untuk sekedar mencoba hubungan merah jambu.
Aku berniat membuat makan malam untuk porsiku sendiri dengan kentang tumbuk dan macaroni. Aku sudah akan memprosesnya saat dering privacy mengejutkanku. Aku mengambil benda pipih di dalam kantong celana. Disana tertera nama ibuku. Nama wanita agung yang ku eluk-elukan akan kasih sayangnya padaku.
"Hallo mom!"
"Hi Sayang! Bagaimana dengan kabar mu, hum?"
"Aku baik mom's! Hanya kentang tumbuk dan makaroni yang menantikan untuk ku proses." Jawabku seadanya.
"Berhenti memakan makanan remeh seperti itu, Lian. Dapatkan sayuran, ikan tuna atau apapun untuk melengkapi nilai gizi mu. Aku tidak ingin melihat tengkorak berjalan saat kau kembali kerumah kami."
Wow! Dialah ibuku. Bahkan tidak tanggung- tanggung saat dia berusaha mengutuk putrinya sendiri menjadi tengkorak.
"Aku akan, mom's. hanya saja aku baru kembali cukup larut. Tidak ada yang dapat ku olah di dalam apartement. Aku terpaksa mengolah bahan yang tersisa di dalam kulkas ku."itulah yang terjadi. Aku berburu yoongi dan Jinny sepanjang hari, membuatku lalai akan waktu. Bahkan sebelum pulang aku berhenti di pinggir jalan untuk ide yang muncul dari langit, saat itu.
"Katakan mom's! Apakah ada yang terjadi? Bagaimana dengan A-Ran? Apakah dia baik-baik saja?" Tanyaku sedikit curiga.
"Tidak! Semua baik-baik saja. Hanya undangan dari Dior baru saja sampai pagi ini. Aku akan pergi selama 2 Minggu, dapatkah kau menjaga A-Ran saat aku pergi?"
Tidak ada kejutan. Ini hal yang lumrah. Ibuku termasuk dalam jajaran wanita sosialita tingkat Asia. Kau akan melihat nama ibuku di daftar buku tamu di perhelatan fashion dimana pun itu dipenjuru dunia. Dia cukup gila mode namun aku adalah lawan terbalik dari sifat alami ibuku. Aku cenderung acuh dengan penampilan, asalkan bisa makan semua cukup terkendali. "Ya mom's. Kapan mom's akan pergi?" Tanyaku memastikan kapan waktu yang tepat untuk menjemput anakku.
"Besok pagi! Pukul tujuh lebih tiga puluh."
Eoh sial! Aku akan ke HYBe pukul delapan pagi. Apa yang harus kulakukan? Bisakah aku membawa A-ran ke agency?
"Aku akan datang pukul enam tepat. Tolong ibu menyiapkan segalanya, oke?"
"Tentu! Maafkan aku. aku berencana membawa A-ran diawal, namun dia sedikit tidak dalam kondisi baik jadi kuputuskan untuk memintamu. . "
"Apa yang ibu pikirkan? A-ran adalah putraku. Sudah seharusnya aku menjaga anakku."
Aku mendengar Isak tangis di seberang.
"Ibu! Apa kau menangis?"
"Ya!"
Eoh ayolah. . bisakah kau bersikap seperti ibu kebanyakan orang. Ibu yang normal akan menipu Putri mereka agar tidak khawatir, namun ibuku begitu frontal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan Benang Merah Yang Terikat
Fanficaku tidak tau apakah harus bahagia atau malah sebaliknya. semua orang tau aku begitu tergila-gila dengan satu shipper dari dunia perkpopan namun ada titik dimana semua menjadi jungkir balik. ini tidak baik untuk mental ku. setiap hari aku berusaha m...