𝔻𝕒𝕪 𝟛

111 6 20
                                    

✾Cuddle✾

✾Dazai Osamu x Reader✾

————————————

Dazai Osamu, Sang mantan eksekutif Port Mafia dan merupakan manusia yang sangat amat menyukai kegiatan bunuh diri. Siapa yang tidak mengenalnya? Tentu semua orang tahu bahwa dia itu manipulatif, licik, susah ditebak dan juga tampan. Dan fakta-fakta tersebut adalah alasan kenapa (Name) menerima ajakan Dazai untuk berpacaran.

Jujur, terkadang (Name) bertanya-tanya kenapa dia bisa berpacaran dengan pria abstrak seperti Dazai? Sudahlah aneh, beban hidup, maniak bundir pula. Apakah (Name) kena pelet? Ayolah, orang seperti (Name) hanya bisa kena pelet cowok 2D. Tidak mungkin dia terkena pelet cowok 3D. Tch! Cowok 3D itu tidak menarik.

Selama (Name) berpacaran dengan Dazai.
Hampir setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik Dazai mengajaknya bundir ganda. Alasan bundir gandanya pun beragam.

"Cintaku itu sehidup semati (Name)-chan! Maka dari itu ayo kita bundir ganda!"
Ini adalah contoh ajakan Dazai.

"Kan cintamu bukan cintaku. Ya udah sana kau aja yang bundir!" tolak (Name) dengan lemah lembut nan sopan.

Lalu besoknya...

"(Name)-chan! Dunia ini fana! Mari kita ke surga agar bisa bahagia disana!" ajak Dazai lagi.

"Emang situ bakal masuk surga?" Jawaban yang sangat amat cerdik dari (Name) berhasil menusuk hati Dazai.

"Kejamnya... Tapi aku suka." ucap Dazai dengan senyuman polosnya.

"... Masokis?"

Lalu besoknya lagi...

"(Name)-Chan! Bumi akan hancur sebentar lagi! Mari kita bundir sebelum kita terkena bencananya!" Oke, ajakan Dazai yang kali ini lebih abstrak dari gambar buatan bayi yang baru lahir.

"Bumi mau hancur ya kita cegah dengan melestarikan alam. BUKANNYA BUNDIR!" ucap (Name) lalu melempari wajah Dazai dengan wajan gosong.

Dan besoknya lagi...

"(Name)-chan!" panggil Dazai.

"APALAGI?!"

"Ayo bundir ganda! Kalo gak mau tupperware ini ku gores pake pisau!" ancam Dazai sambil menggores tempat makan tupperware menggunakan pisau dapur. (Name) terdiam sejenak lalu menghantam Dazai.

Dan sekarang...

Dazai membuka pintu kamar (Name). Awalnya Ia ingin mengajak (Name) bundir ganda seperti biasanya namun saat melihat Sang pujaan hati kesakitan membuatnya mengurungkan niatnya itu. Pria perban itu mendekati (Name) yang tengah terbaring sambil memegangi perutnya.

"(Name)-chan?" panggil Dazai.

"Apa? Jangan ganggu aku dulu Dazai-kun." ujar (Name) sedikit ketus. Dazai terdiam lalu melihat ke arah kalender. Dazai melihat tanda titik merah di tanggal yang menandakan bahwa hari ini (Name) datang bulan.

"Mau ku belikan pembalut dan obat?" tanya Dazai. (Name) langsung mengangguk. Dazai pun pergi ke minimarket untuk membeli pembalut dan obat nyeri.

Entah apa yang terjadi tapi terlihat jelas bahwa Dazai tiba-tiba berubah menjadi pria yang romantis dan peka untuk hari ini. Dazai kembali ke rumah (Name) sambil membawa barang yang Ia beli lalu memberikannya pada (Name).

(Name) terdiam saat melihat isi kantong belanjaan Dazai.

"Aku gak tahu (Name)-chan biasanya pake yang sayap atau gak jadi aku beli dua-duanya." ucap Dazai.

"Iya... Tapi ini buat apa?" tanya (Name) sambil menunjuk coklat dan beberapa camilan lain di kantong belanjaan itu.

"Oh, itu biar mood (Name)-chan balik lagi." jawab Dazai dengan senyuman. (Name) terharu mendengarnya kenapa Dazai tidak bersikap romantis seperti ini setiap hari? Kenapa harus menunggu (Name) menstruasi baru dia bersikap semanis ini? Ya kan kalau pas menstruasi cewek biasanya berubah menjadi buas. Jadi harus bersikap manis biar gak diterkam.

"Sudah dipakai pembalutnya?" tanya Dazai. (Name) menggangguk sebagai jawabannya.

"Sudah minum obatnya kan?"

"Sudah..." jawab (Name) yang sedang tiduran di kasur.

Dazai pun naik ke kasur lalu tiduran di sebelah (Name). Tangan yang terbalut perban itu memeluk tubuh (Name) dari belakang.
"Apa perutmu masih sakit?"

"Sedikit." Mendengar jawaban (Name) tersebut, Dazai langsung mengusap-usap lembut perut (Name). Pria itu tidak tahu bahwa saat ini jantung (Name) sudah kejedar-kejedor karena perlakuannya itu.

"Yosh yosh... Semoga cepat sembuh..." bisik Dazai dengan suaranya yang berat.

Perlakuan Dazai benar-benar membuat (Name) meleleh. Bahkan rasa nyeri pada perutnya hilang karenanya. (Name) hanya bisa berharap semoga dia bisa terus merasakan pelukan hangat itu.

_______________________
Gimana nih~~~~ saya sudah resmi jadi penulis fluff belum~

Day 3 : Cuddle.

Sampai jumpa besok~~~

Fluff week || Pungut ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang