𝔻𝕒𝕪 𝟟

62 3 0
                                    

✾Free!!✾

✾Rei Tsukumo x Reader✾

——————————————
Layaknya pagi hari pada umumnya. Matahari terbit dari timur, burung-burung terbang mencari makan, embun air yang menguap dan lain sebagainya. Benar-benar seperti hari-hari sebelumnya. Rei pun bangun dari tidurnya lalu mandi dan bersiap ke sekolah. Namun, ia menyadari sesuatu.

"Dimana Q-ta?!" pekiknya. Pantas saja rasanya sangat tenang. Rupanya bayangan hatinya itu tidak ada disisinya.

Pemuda itu pun sibuk mencari Q-ta. Bisa bahaya kalau Q-ta Hilang, nanti dia pasti akan kena masalah.

Rei mencari ke seluruh penjuru rumah. Alangkah kagetnya Ia saat mendapati seorang gadis berada di teras rumahnya. Yang lebih mengejutkan adalah gadis itu bermain dengan Q-ta. Siapa dia? Apa dia orang jahat? Atau jangan-jangan dia sama seperti Tobi dan May?

Rei langsung keluar dari rumah dan menghampiri gadis itu.
"H-hei? A-apa yang kau lakukan?" tanya Rei. Gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatap Rei diam. Hal tersebut berhasil membuat Rei merinding takut.

"Dia cerminan hatimu ya? Sangat imut..." ucap Gadis itu sambil mengusap kepala Q-ta.

"U-um..." Rei mengangguk. "Tunggu dulu apa boleh aku mengiyakan ini? Bisa saja dia orang yang berbahaya."

"Kalau aku berbahaya, makhluk lucu ini pasti akan menjauhiku." Rei terbelalak saat mendengar ucapan Gadis yang tengah sibuk menggaruk perut Q-ta. Apa gadis itu bisa membaca pikiran?

"Ano... Bisa kembalikan?" tanya Rei agak takut. Gadis itu menatap Rei, Ia menggendong Q-ta lalu memberikannya ke Rei.

"Jaga baik-baik dia. Tadi ada bayangan yang ingin memakannya." pesan dari Gadis itu lalu melangkahkan kakinya untuk pergi.

Rei terdiam ditempat. Ia menatap Q-ta yang kini naik ke atas kepalanya.

"Kau diselamatkan oleh Gadis itu?"

"Gyu gyu~"

"Begitu ya..."
Meski Rei tidak tahu arti kata 'gyu gyu' tapi Rei paham maksud Q-ta. Sepertinya dia harus menelfon Tobi untuk hal ini.
_____________

"Sudah ku bilang, jangan telefon aku jika itu bukanlah keadaan darurat." ucap Tobi kesal.

"Tapi ada yang ingin ku tanyakan padamu."

"Kalau begitu tanyakan di telefon, kenapa harus bertemu?"

"Aku tidak menyuruhmu datang, kau yang mematikan telefonnya lalu datang kesini."

Skakmat. Tobi sudah tidak bisa mengelak, tapi tetap saja dia tidak ingin mengakui kekalahannya.

"Sudah katakan saja, apa yang ingin kau tanyakan?"

"Begini, tadi pagi ada seorang Gadis bermain dengan Q-ta di teras. Kalau tidak salah ingat gadis itu memiliki rambut (hair colour) dan mata (eyes colour). Dia juga memakai dress putih. Apa kau tahu dia siapa? Aku takut dia berbahaya karena dia bisa melihat Q-ta." jelas Rei.

Tobi mengerutkan dahinya lalu mencoba mengingat-ingat apakah dia pernah bertemu gadis yang dibicarakan Rei sebelumnya.
"Aku tidak mengenalnya. Tapi bagaimana reaksi Q-ta saat ada di dekat gadis itu?"

"Q-ta diam saja, bahkan dia terlihat senang bermain dengan gadis itu."

"Kalau begitu gadis itu tidaklah berbahaya. Mungkin dia sama seperti kita."

"Begitu ya..." gumam Rei. "Apa sebaiknya aku mencarinya? Mungkin saja kita bisa berteman kan?"
_____________________

Keesokan paginya, lagi-lagi Q-ta menghilang. Tidak benar-benar menghilang. Makhluk imut itu hanya sedang bermain dengan gadis misterius yang kemarin. Rei pun langsung ke Teras lalu mendekati gadis itu.

"Siapa namamu?" tanya Rei tanpa basa-basi.

"... (Name)" jawab gadis itu singkat.

Rei tersenyum lalu jongkok di sebelah (Name).
"Namaku Rei! Apa kita bisa berteman?"

"Mungkin?"

"Apa kau juga punya makhluk seperti Q-ta?"

"Iya."

"Dimana?"

"Di dalam tanah. Sedang menyelam."

"Eh?" Rei nampak kebingungan. (Name) menatap Rei.

"Akan ku tunjukkan." ucap (Name) lalu menyentuh tanah. Tiba-tiba ada makhluk dengan bentuk seperti Paus namun kecil muncul dari tanah. "Dia terus sembunyi di tanah. Seperti Paus yang sembunyi di Samudra." lanjut (Name) sembari mengusap kepala Paus mini itu. Rei terdiam melihatnya.

"Bolehkah aku menyentuhnya?" tanya Rei.

"Tentu." jawab (Name). Rei pun mencoba menyentuh kepala Paus itu lalu mengusap dengan lembut.

"Siapa namanya?"

"Paus mini."

Rei menatap (Name) seolah-olah berkata kenapa namanya begitu? (Name) hanya menggendikkan bahunya tanda bahwa dia sendiri malas untuk menentukan nama untuk Paus itu.

"Kau orang sini?"

"Bukan, aku baru pindah."

"Begitu ya. Bagaimana rasanya saat disini?" tanya Rei sedikit penasaran. (Name) diam, Ia menatap Rei dengan tatapan yang dalam.

"Cukup menyenangkan."

"Apa yang menyenangkan bagimu?"

"Bukankah sudah jelas?" (Name) berdiri. "Menyenangkan rasanya saat tahu bahwa aku tidak sendirian." lanjut (Name) dengan senyuman manis.

Senyuman itulah yang berhasil membuat pipi Rei dan Q-ta merona dalam waktu yang bersamaan.

"Mulai saat ini hingga seterusnya, kita akan berteman. Janji ya?" ucap (Name).

"Janji!" jawab Rei dengan mantap.

Itulah awal pertemuan antara Rei dan (Name). Entah sampai kapan mereka akan berteman. Apakah hanya berteman atau malah akan lebih?
_______________________
MAAF SAYA TELAT!!!!

Fluff week || Pungut ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang