Chapter 3A - KELVANAYA

18 2 0
                                    

Naya telah sampai di rumah pada pukul 19.00, ia tadi mampir ke rumah makan bersama dengan Fahri dan melaksanakan sholat magrib di masjid terdekat dari rumah makan.

Naya mengganti pakaiannya dengan piyama berwarna soft pink. Menguncir rambutnya asal.

Ia membaringkan tubuhnya di atas queen bed. Lalu mengaktifkan ponsel yang ia pegang itu.

4 notifikasi chat dari nomor tidak di kenal. Dengan segera Naya membalas pesan chat itu.

Ini barusan sampai

Terserah mau balikin kapan

Pake aja dulu
mobil Naya sampai
mobil om selesai
di perbaiki

Di seberang sana Kelvan tersenyum membaca balasan pesan dari gadis itu.

Kelvano Zayendra
Kalo kamu di
apa-apain sama
Fahri bilang ya?

Saya takut kamu
kenapa-napa

Terima kasih atas
pinjaman mobilnya

Tidurnya jangan larut
malam, gabaik

Lagi-lagi Naya mendapat pesan dari nomor yang ia simpan dengan nama "Kelvano Zayendra".

Hm, siap om!!

Ya, sesingkat itu Naya membalas pesan dari Kelvan. Ia juga heran mengapa sang idolanya itu begitu mengkhawatirkannya.

Kelvano Zayendra is calling...

Huft nih orang apa-apaan sih

"Assalamualaikum," ucap Kelvan.

"Waalaikumussalam. Kenapa?!!"

"T-tidak, saya hanya memastikan keadaan kamu saja."

Setelah mendengar ucapan Kelvan, Naya tersenyum tipis. Sungguh perhatian sekali idolanya satu ini.

"Gue gak papa kok, udah di kamar ini."

"Huft, syukurlah."

"Oh iya saya dapat nomor kamu dari Ferra."

Ck! Ferra!!! Ehh tapi gak papa deh

Yang penting punya nomor mamas idola

Naya hanya ber'oh'.

"Senin hari pernikahan kakak saya, keluarga kamu di undang. Saya harap kamu bisa ikut hadir."

Naya terkejut mendengar kata Pernikahan Kakak Saya. "Umm, insyaAllah kalo ga berhalangan. Oh ya salam buat kakaknya om."

"Hm."

"Saya tutup dulu. Tidurlah setelah sholat isya. Selamat malam Kanaya!"

Tutt Tutt Tut...
____

Vanno alias Kelvan yang sembari tadi tersenyum tidak jelas sambil menatap layar ponselnya itu tiba-tiba di kagetkan dengan muncullah sang kakak yang duduk di sebelahnya.

"Vanno! Ngapain lo senyum sendiri?" tanya seorang lelaki itu.

"Ya Allah bang Ferly gausah teriak kali! Gue ga budeg bang!"

"Ck! Terserah lo deh."

"Oh iya gue mau ngomong."

Kelvan menaikkan satu alisnya keatas. Setelahnya memasang wajah ngamuk ala-nya. "Emang dari tadi lo ga ngomong bang?!"

KELVANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang