Di saat Hesa, Ana, Geo, dan Lio berjalan di penjuru koridor banyak pasang mata yang melihat mereka
Sesampainya di ruang kepsek
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
Teriak pak kepsek dari dalam ruanganCklek
"Ini pak saya mengantarkan murid baru"
Ujar Hesa sopan"Oh iya nak"
"Nak Ana sama Lio kan?"
Tanya pak kepsek, (kita sebut saja pak Jamal)"Iya pak"
Jawab Ana dan Lio serentak"Ana di kelas X-IPA2, dan Lio di kelas XII-IPA8 kamu satu kelas sama Geo"
"Iya pak terimakasih, kalau begitu kami pamit dulu pak"
"Iya"
Dan mereka ber4 pun pergi ke kelas mereka masing²
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Bel istirahat telah di bunyikan seluruh siswa siswi berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka
"Ges kantin skuy"
Ajak Dilan"Eh kalian ke kantin duluan yah gue kebelet nih"
Ucap Hesa lalu pergi begitu saja"Hah... Leganya"
Ujar nya setelah keluar dari bilik kamar mandi dan cuci tangan di wastafelCklek
Terdengar suara kuncian dari arah depan toilet, Hesa yang mendengar itu pun sedikit gelisah karna demi apa pun dia sendirian di toilet ini
"Ekhem"
Deheman seseorang itu mampu membuat Hesa terkejut setengah mampus"Astaga lu Napa ngagetin sih anjir"
Ucap Hesa seraya mengelus dadanya"Terus juga Napa lu kunci tuh pintu, minggir gue mau ke kantin"
Lanjutnya sambil mendorong orang itu"Siapa cewek tadi?"
Tanya orang itu sambil menatap Hesa dingin"Hah?"
Tuh kan kalau lagi gini aja lemot nya kambuh"Ck. Cewek yang meluk² Lo tadi di parkiran, dia siapa?"
Tanya orang itu lagi"Ohh dia Ana kenapa emang?"
"Jangan deket² sama dia"
"Hah?, Lu kenapa sih hen?, Demam lu?"
Tanya Hesa sedikit nge gas, manusia yang sekarang menghadang Hesa adalah Mahen ygy"Gue bilang jangan deket² dia"
Ucap Mahen lagi dengan menekan kata² nya"Yah mau gue Deket Ama dia kek atau nggak kek, emang peduli lu apa?"
Mahen tidak menjawab ucapan Hesa dia malah maju ke arahnya dan menyebabkan Hesa mundur beberapa langkah
Sampai...
Punggung Hesa benar² sudah memojok di dinding
Dan Mahen masih tetap melangkah maju
Sampai jarak mereka tinggal beberapa senti saja"Gue yakin lu masih suka sama gue kan?"
Tanya Mahen sambil mengangkat tangannya dan menaruh nya di sebelah kepala Hesa(Seperti inilah contohnya)
"Lu gila ya?, Mana ada gue masih suka Ama lu, sorry ni yah hen, tapi gue udah normal"
Jawab Hesa dengan menyilangkan tangannya di depan dadanya"Cih. Gue yakin perasaan lu ke gue itu belum sepenuhnya hilang Hesa"
Mahen ber smirk seraya lebih mendekatkan wajahnya ke arah Hesa"Lu apa-apaan sih hen, jangan kayak gini dong!! Minggir Sono gue laper!!"
Hesa berusaha mendorong tubuh kekar Mahen dari hadapannya tapi yah tenaganya nggak se kuat itu untuk dorong tubuh bongsor Mahen"Udah deh jangan ngalihin pembicaraan, gue tau lu masih suka kan sama gue, jawab anjing!!"
Mahen terus saja mendesak Hesa untuk menjawab"Lah kok ngamok, udah di bilang nggak yah nggak asu!! Lu lama² makin kyak tai ya"
Hesa membalas dengan nge gas juga"atau jangan² lu cemburu?"
Lanjut Hesa sambil menajamkan matanya ke arah MahenDan Mahen yang melihat itu hanya memalingkan mukanya ke arah samping
"Lah. Hahaha lu beneran cemburu, astaga Mahen, heh gue kasih tau ya, rasa cemburu lu itu dah basi, gue sekarang udh berubah, gue udah nggk suka lu lagi, jadi lebih baik simpen baik² rasa cemburu lu itu"
Ucap Hesa lagi lalu dengan sekuat tenaga dia mendorong tubuh Mahen dan akhirnya bisaDia pun segera menuju ke pintu dan membuka kuncinya tapi sebelum dia benar² keluar dia membalikkan badannya dan melihat ke arah Mahen sambil berkata
"Lu telat bro, Hesa yang dulu udah mati"
Setelah itu dia melenggang pergi dari kawasan toilet menuju ke kantin
Dan Mahen yang mendengar kata² Hesa tadi sedikit bingung
"M-maksud Hesa tadi apa?, Mati?"
Tanya Mahen ntah pada siapa"Apa iya gue cemburu?"
Lanjutnya"Dahlah anjir pusing lagian ngapain sih gue kayak tadi Aarrgghhhh"
Ucap Mahen frustasi sambil mengacak-acak rambutnyaDan Mahen pun keluar dari toilet dan segera menuju ke kantin
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI [bl]
Teen FictionMenceritakan tentang Felly Si perempuan tomboy yang ogah ribet, bodo amatan, gasuka di bantah, yang ber nasib sial karna dirinya harus mati karna hanya sebuah kulit pisang Dan sialnya lagi, dia bukannya pergi ke alam baka, tapi dia malah berada di d...