6

24.1K 407 41
                                    

TYPO BERTEBARAN.




🥭










"Shhh manuuu, shitt ahh"

"Sebentar lagi acell, tahan sebentar"

"Aghh , sakit"

-

"Tahan sebentar ya kak.."

"Acel sih, banyak gerak. Lihat kan, kaki kamu keseleo." Manu marah karena Rachell dari tadi tak bisa diam. Selalu loncat loncat dan berlari lari, berakhir keseleo. "Huaaa, maapin Acell hiks" Rachell meringis kesakitan, karena kaki nya bisa di bilang memar.

"Aduh pak.. maafin ya udah ngerepotin" Manu menatap bapak itu penuh dengan kesalahan.
"Gapapa dik, lain kali dijaga ya pacar nya, yasudah saya pergi dulu." Pria itu tersenyum lalu pergi meninggalkan Manu dan Rachell yang melongo.


"Pacar?/Ew."

Manu menatap Rachell sambil meminum Coffe nya. "Ya gapapa sih kalau Rachell jadi pacar Manu." Setelah mengucapkan kata kata itu, Rachell pun tergendong dan berjalan menuju parkiran. Tak bisa melanjutkan aktivitas lainnya di mall karena kaki Rachell yang masih sakit.

Rachell hanya bisa diam dan pipi nya memerah saat ini. "Acel lain kali hati hati ya? Jangan kayak tadi." Manu pun menurunkan Rachell.



Manu merebahkan tubuh Rachell di atas ranjang nya. Rachell cukup terkejut karena perubahan kamar manu yang tampak lebih luas. "Kenapa semua nya jadi hitam?" Rachell menatap Manu.

"Apa? Tidak boleh? Ya terserahku. Kamar ku juga" .

Iya juga sih, cuma kan aneh.

Rachell mengangguk dan melihat kaki nya yang memar. "Kenapa Rachell harus kesini? Ngga ke rumah? Nanti Rachell ngesot dong?" Rachell pun diam, Memikirkan bahwa saat ia pulang ia harus merangkak/mengesot.

"Dih, mau ngapain gue ngesot? Buat film?" Batin Rachell.

"Rachell bobo sama Manu. Kita nonton netflix disini."

"Heem" Rachell hanya mengiyakan saja.
"Lalu? Bagaimana dengan kaki ku?"
"Aku sudah menyuruh pak John untuk memanggil tukang urut"
"Hah?"
"Iya, kenapa? Gamau? Aku bisa cancel."

Rachell menggeleng dan diam lagi setelah itu, Manu pun bingung. "Kenapa? Kok kayak badmood banget" Rachell mendongak dan menatap Manu sambil memajukan bibirnya.

"Kebelet kencing."

"Kencing aja disini, buka celana nya."


DUG

Rachell melempar bantal kearah Manu.




🌹

Sudah seminggu Rachell berada di rumah Manu, Dan kaki nya sudah mulai pulih karena tukang urut nya punya jimat.

Kini posisi mereka berdua sedang terlelap, Manu meleluk Rachell, Dan Rachell berhadapan dengan dada bidang Manu. Ingat, Akhir Akhir ini Manu selalu telanjang dada jika ingin tidur.

Sinar matahari membuat Manu membuka matanya, Ia pun menunduk dan menatap Rachell. "Morning." Manu mengecup lembut puncak kepala Rachell.

Rachell masih terlelap akibat permainan semalam, Manu mengambil ponsel boba nya lalu mengecek chat dari Mami nya.


Baby Boy | 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang