02. the beginning of my story

1.4K 133 15
                                    

happy Reading, jangan lupa vote sama komennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy Reading, jangan lupa vote sama komennya.





Tak. Tak. Tak.

Suara langkah kaki hentakkan sepatu seseorang terdengar di lorong sekolah, aku reflek menoleh dan melihat siapa yang berada di belakangku. Dan ternyata benar saja, dibelakang ku itu adalah Vino. Vino tertawa saat dia ketahuan, rencananya itu ingin mengejutkanku, tapi rencananya gagal total.

"baru aja mau gua kagetin." ucapnya sembari merangkul pundakku, aku tersenyum lalu menggeleng gelengkan kepalaku heran padanya.

"yang lain mana?" tanyaku lalu melihat ke arah sekitar, sepertinya Vino jalan sendiri tadi.

"entah, mungkin udah di kelas, yok masuk!" ajaknya lalu menarik ku untuk segera masuk ke dalam kelas.

Aku tersenyum tipis saat melihat ternyata semua sahabatku sudah berkumpul di kelas bahkan mereka mengobrol ngobrol, dari hal yang tidak jelas sampai hal penting pun mereka obrolkan.

Aku pun melangkahkan kaki ku untuk mendekati mereka, Vino tadi sudah duluan dia memang tidak sabaran orang nya. Aku duduk di sebelah Ethan lalu menepuk pundaknya, hal itu sukses membuatnya menoleh ke arahku.

"eh Bintang, lo mau ikut jalan jalan ke puncak kan? sekalian liburan sehabis lulus sekolah. Kita gak pernah liburan juga kan?"

Aku mengerutkan keningku, mengingat ingat ternyata mereka bertiga mengajak ku jalan jalan ke sebuah puncak waktu itu, tapi aku tidak terlalu menanggapinya. Karena aku paling tidak suka jalan jalan, itu hanya membuat badan ku lelah saja, aku sangat malas.

"oh, yang itu jadi? gua kira kaga." sahutku, setelahnya pun aku melepaskan tas ku dan menaruhnya di bangku ku.

"jadi lahh, yakali kaga. Sekalian ngerayain kelulusan, jadi lo ikut apa kaga? yakali kaga kan buat seneng seneng." sambung Rangga sembari menunjukkan senyum andalannya itu padaku.

Aku berfikir sejenak, lagipula jika aku tidak ikut kali ini, aku tidak pernah mendapatkan pengalaman sama sekali. Apa salahnya jika aku ikut kali ini? tidak ada salahnya bukan?

"yaudah gua ikut deh." final ku pada akhirnya, semuanya pun bertepuk tangan sekali lalu mengajak ku untuk bertepuk tangan juga satu persatu.

"gitu dong!!" ujar Vino lalu merangkul pundakku, aku hanya tersenyum lalu mengangguk anggukkan kepalaku untuk menanggapinya.

Setelah lama kami mengobrol ngobrol, akhirnya bel masuk pun berdering, aku dan yang lainnya kembali ke tempat duduk masing masing belajar dengan fokus untuk menghadapi ujian sekolah yang akan dilaksanakan 1 minggu kemudian.

Itulah alasan kenapa ketiga sahabatku ingin sekali jalan jalan setelah ujian nanti, mereka ingin menyegarkan otak mereka setelah melaksanakan Ujian yang mungkin akan membuat otaknya mengeluarkan asap nanti.

Aku sih biasa saja, soalnya aku tidak terlalu memusingkan pelajaran. Jika aku dapat nilai kecil ya syukuri saja, jika dapat nilai besar ya alhamdulillah. Bersyukur apapun yang aku dapat, itu juga adalah sebuah takdir yang harus di syukuri.

Saat jam istirahat kami berkumpul di kantin, kami sering mengobrol ngobrol di kantin saat jam istirahat tiba. Kami pun sudah menyediakan tempat khusu untuk berkumpul, tidak ada satupun orang yang berani menempatkan tempat yang sudah kami khusus kan itu, karena jika ada yang menempatinya, Vino ataupun Ethan pasti mengusirnya, mereka galak.

"oh iya, nanti abis ujian kan libur tuh, gua mau kita langsung jalan jalan aja ke puncak." celetuk Ethan di tengah tengah makannya.

"lo bener, sekarang kita rencanain dulu mau pergi kepuncak mana, yang lain ada ide gak?" tanya Rangga padaku dan yang lainnya juga.

Aku hanya menggelengkan kepalaku, aku saja tidak pernah jalan jalan, bagaimana aku tahu tempat jalan jalan apalagi puncak? rrrgg ada ada saja pertanyaannya itu. Harusnya mereka tahu aku ini jarang jalan jalan dan bahkan tidak banyak mengetahui tempat pariwisata seperti itu.

kalo lo Ethan?" tanya Rangga pada Ethan.

"gatau gua, Vino dimana nih?" tanya Ethan pada Vino.

Aku pun reflek ikut menoleh ke arah Vino yang sedang fokus pada ponselnya, sepertinya dia pun mencari cari lokasi puncak yang cocok untuk kami kunjungi nanti setelah ujian.

"hemm, kaya nya lebih baik puncak bogor aja deh, deket juga dari kita. Paling perlu 3 jam perjalanan nyampe deh." ucap Vino saat setelah dia selesai mencari cari tempat tempat di ponselnya itu.

Aku pun kembali memakan makananku, aku hanya menganggukkan kepala ku, ke puncak manapun aku tetap ikut, karena jika aku tidak ikut pun mereka pasti memaksaku haha..

"yaudah puncak bogor aja dah yang deket." sahut Rangga dan diikuti anggukkan dari Ethan dan juga Vino, aku juga tentunya.

Setelahnya kami berempat pun fokus makan dan menghabiskan jam istirahat sebelum bel masuk kembali berbunyi, disitu kami berbincang bincang dari mulai hal random sampai ke hal yang lucu. Cukup menghibur, aku sangat suka saat aku berkumpul dengan mereka seperti ini, rasanya sangat lega sekali.

Terkadang aku juga sering menceritakan masalahku pada mereka, mereka selalu memberikan solusi yang tepat untuk masalahku. Begitupun sebaliknya, jika salah satu diantara mereka sedang ada masalah, aku dan yang lainnya senantiasa membantu.

Bukankah sangat indah persahabatan kami? aku yakin diluar sana pasti banyak yang menginginkan persahabatan harmonis seperti kami ini. Walau sesekali kami kadang bertengkar, kami berusaha menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan setenang mungkin, kami berempat saling melengkapi satu sama lain.

Aku sangat bersyukur sekali Tuhan mempertemukanku dengan mereka berempat, rasanya ketiga sahabatku itu adalah anugrah terindah yang pernah Tuhan kasih padaku. Sangat sangat indah hingga aku lupa.. Mereka bisa pergi kapan saja.

Aku terbuyar dari lamunanku saat bel masuk berbunyi, semua murid murid pun riuh ricuh untuk masuk ke dalam kelas nya masing masing. Kami berempat tetap tenang berjalan untuk masuk ke dalam kelas.

"Ntang, nanti pulang gua minjem buku PR lo ya." ucap Ethan sembari tersenyum lebar menunjukkan gigi putihnya itu.

Aku hanya memutar bola mataku malas, Ethan selalu saja begitu, dia selalu malas mengerjakan PR. Alhasil dia selalu mencontek punyaku ataupun punya Rangga, kebiasaan buruk yang memang harus dihilangkan, tapi jika dia tidak meminta PR dariku terkadang aku merasa rindu, haha.. entahlah.

"kebiasaan lo!" kesal ku.

"hehe, kalo lo gak mau gua mau pinjem ke Rangga aja dah."

"nih nih ambil." aku pun menyerahkan buku ku padanya, Ethan terkekeh pelan setelahnya pun pergi dari bangku ku.

Tidak lama setelah itu guru datang masuk ke dalam kelas, seketika semuanya pun menjadi hening, akupun terdiam menunggu guru tersebut berbicara.

Hingga pada akhirnya pelajaran dimulai dan guru tersebut pun menjelaskan tata cara ujian nanti, aku hanya bisa mengangguk anggukkan kepala ku paham walau aslinya aku tidak paham hehe..

TBC.
vote sama komennya jangan dilupain ya☹️☹️ love you💗💗

[✔] Lost Soul | 00L Nct Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang