03. a plan

537 104 13
                                    

Jangan lupa vote sama komennya!!! Thank youuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote sama komennya!!! Thank youuu




Waktu memang tidak terasa, ini sudah lewat 1 minggu setelah kita ujian kelulusan. Dan semuanya lancar, tidak ada kendala sama sekali maupun ada yang sakit di antara kami. Kami berempat sehat sehat sampai ujian kelulusan selesai.

Dan hari ini adalah hari dimana kita akan membicarakan persoalan jalan jalan setelah lulus itu, Ethan berencana akan mengobrolkan hal ini di rumahnya. Aku si ikut saja apa kata mereka, toh mereka yang mengajakku.

"Jadi gimana? Kita berangkat pake apa?" tanya Ethan memecahkan keheningan sedari tadi.

Aku pun reflek menoleh ke arah Ethan lalu mengangkat kedua bahuku. Aku tidak tahu, lagipula aku hanya punya kendaraan motor saja, jika iya pun mau menggunakan mobil kita harus menyewa nya.

"Gimana kalo pake mobil ayah gua aja?" Vino menceletuk, semuanya pun langsung menoleh ke arahnya begitu juga aku, aku menatapnya dengan tatapan polos ku, sedari tadi aku bingung ingin bicara hal apa.

"Emang boleh pake mobil bapak lo? Entar pas kita udah seneng seneng ada mobil bapak lo eh ternyata gak boleh."

"Boleh lah, ayah gua punya mobil 2, yang satu itu emang sering banget gua pake. Tapi kalo gua mau jalan jauh harus dianter pake supir." jelasnya dan membuatku mengangguk anggukkan kepalaku paham.

"Yaudah berarti deal nih pake mobilnya ayah nya Vino?" tanya Rangga pada semuanya.

Ethan dan aku menganggukkan kepala secara serempak, kita sudah menentukan akan berangkat menggunakan mobil kali ini, sekarang kita tinggal menentukan tanggal saja, kapan kita akan berangkat.

"Kalo tanggalnya kapan?" tanyaku pada yang lain.

"Gua si pengennya 3 hari lagi kita berangkat, kalo yang lain gimana?" sahut Ethan lalu bertanya pada yang lainnya.

"Gua si ngikut aja." sahutku.

"Yang lain?" tanya Ethan lagi.

"Gua juga ngikut Than, soalnya kan kita harus serempak, ya gak?" Vino tersenyum pada yang lainnya, aku reflek ikut tersenyum lalu menganggukkan kepalaku.

"Yaudah berarti besok kita belanja ya buat persiapan berangkat, jam 8 harus udah kumpul buat belanja." final Rangga pada akhirnya.

Aku dan yang lainnya pun mengangguk mengiyakan apa kata Rangga. Setelah nya pun kita mengobrol ngobrol seperti biasa. Bermain game, menonton film, bahkan makan. Itu biasa kita lakukan ketika kita berempat berkumpul. Entah di rumah siapapun itu, pasti kita akan melakukan rutinitas itu.

Hari sudah menjelang sore dan matahari pun sudah menyorot dari arah barat. Aku pun berniat untuk pamit pulang, karena sudah sore juga, bunda ku pasti mencariku.

"Gua pulang duluan ya, soalnya udah sore takut bunda gua nyariin." pamit ku lalu berdiri dari duduk ku.

"Hati hati tang." sahut Ethan yang sedang fokus bermain game.

Aku terkekeh pelan lalu menganggukkan kepalaku, setelahnya pun aku benar benar pergi keluar dari rumah Ethan untuk segera pulang. Aku tahu bunda ku pasti mengkhawatirkanku karena aku pulang sudah sore begini.

Di sepanjang perjalanan aku mengendarai motor, aku sedikit melamun memikirkan nanti aku akan membawa apa ke tempat jalan jalan. Kalian pasti sudah tahu atas penjelasanku, aku ini tidak suka jalan jalan, jadi aku sedikit bingung harus membawa barang barang apa nantinya.

Hingga sampai rumah pun aku menarik nafasku peralatan lalu menghembuskannya lagi, aku harap bunda tidak marah karena aku pulang sore.

Pasti kalian heran kenapa bunda ku selalu mengkhawatirkanku saat aku pulang sore begini? Ya alasannya hanya satu.. Aku adalah anaknya satu satunya yang paling dia sayang, wajar bukan jika dia khawatir padaku jika aku pulang larut ataupun dari pagi hingga sore begini baru saja pulang?

Saat aku meminta izin untuk ikut jalan jalan bersama keempat sahabatku itu, bunda tidak mengizinkannya. Tapi dengan bersusah payah aku membujuknya, akhirnya dia mau mengizinkanku pergi jalan jalan bersama keempat sahabatku itu.

Ceklek.

"Assalamu'alaikum bunda.." ucapku saat setelah membuka pintu.

"Wa'alaikumussalam." jawab bundaku.

Aku pun menarik senyumku saat melihat bunda menyambutku dengan hangat, aku langsung menarik perlahan tangan bunda lalu mencium punggung tangan bunda ku itu dengan lembut.

"Kenapa jam segini baru pulanh?" tanya bundaku sembari mengusap usap lembut puncak kepalaku.

"Hehe maaf ya bun, tadi aku keasikan main game sama yang lain.. Jadinya kebablasan." ungkap ku sejujur jujurnya.

"Yaudah gapapa, sana mandi gih bau asem." titahnya, aku cemberut, mana ada aku bau asem.

"Yaudah bintang mandi dulu ya bun." pamit ku setelahnya.

Setelah bundaku menganggukkan kepalanya, aku pun segera beranjak pergi ke atas untuk mandi di kamarku, mandi sore sore begini memang segar sekali, aku sangat menyukainya haha.

Ada sekitar 20 menit aku berada di dalam kamar mandi, setelah selesai pun aku langsung memakai baju.

Pada saat itu aku bingung harus apa, berakhir aku merapikan baju untuk dibawa jalan jalan ke puncak tadi. Oh ya sampai kelupaan, kita di puncak akan menginap 1 malam menggunakan tenda. Aku rasa itu akan mengasikkan makanya aku memilih untuk ikut.

Ceklek!

Aku menoleh saat mendengar suara pintu terbuka, dan ternyata itu adalah bundaku. Aku tersenyum manis padanya. Bunda pun mendekat ke arahku yang sedang merapikan barang barang untuk ku bawa besok.

"Jangan lupa bawa air minum sama makanan banyak banyak ya." pesan bundaku.

Aku mengangguk, menurut padanya. Aku itu memang anak yang penurut, tidak usah memujiku seperti itu.

"Bintang, kamu beneran mau jalan jalan ke puncak sama empat sahabat kamu itu?" tanya bunda tiba tiba.

Aku menoleh ke arahnya, lalu aku pun menghampirinya duduk di sampingnya di pinggir kasur. Aku tersenyum manis lalu menatap bundaku.

"Iya bunda, sekali kali Bintang ikut jalan jalan begitu. Bunda gak keberatan kan? Kalo bunda gak ngizinin, Bintang gak bakal ikut kok." tutur ku lembut dan dibalas gelengan kepala oleh bundaku.

"Engga, gatau kenapa perasaan bunda gak enak aja.. Gapapa kok kamu ikut jalan jalan, kan selama ini kamu udah dirumah mulu. Sekalian ngerayain hari kelulusan kamu."

"Bintang bakal jaga diri baik baik kok bunda.. Bunda gausah khawatir gitu ya? Anak bunda ini udah gede tau, udah umur 17 tahun lewat," candaku berusaha menenangkan bunda agar tidak terlalu berfikiran negatif tentang itu.

"Haha iya iya anak bunda udah gede, yaudah gih lanjut siap siapnya, bunda keluar dulu ya? Abis kamu selesai siap siap jangan lupa makan." setelah itu bunda keluar meninggalkanku yang masih mematung duduk terdiam di pinggir kasur.

Aku menghela nafasku perlahan lalu kembali merapikan baju baju yang ingin aku bawa dan barang barang untuk disana nanti.

Sebenarnya perasaanku juga tidak enak tentang ini, tapi aku berusaha netral saja.. Semoga tidak terjadi apa apa nantinya saat perjalan ke puncak.

TBC
Jangan lupa vote sama komennya ya kakak! Makasih banyak buat yang udah vote sama komen, luv luv.

[✔] Lost Soul | 00L Nct Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang