-8- 1st FlashBack

441 64 23
                                    

°•°
.

««--------------»»

.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
---[Alpha Touch]---

NoMin

By. FaltterPie
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

«--------------------»

.
•°•

-Sehari sebelumnya-

Jeno kembali ke apartemennya setelah mengantar Jaemin hingga bertemu Baekhyun. Omega itu benar-benar sangat mudah akrab, bahkan Jaemin memperlakukan Baekhyun seperti dia memperlakukan Taeyong dan temannya yang lain.

"Apa yang dia ceritakan tentangku ke Baekhyun hyungnya ya?" Jeno merebahkan kepalanya di sandaran sofa ruang tamunya.

Badan Jeno memanas, gelombang rutnya kembali dan itu adalah hal bagus karena Jaemin telah pergi dari sana. "Dewi Bulan, kenapa rut ini menyiksa sekali." Jeno menghela nafasnya. "Aku lelah dengan kegiatan 'solo' di kamar mandi Dewi."

Jeno bangkit dari posisinya dan melihat bagian depan celananya menggembung. "Baiklah akan kulakukan di kamar."

Srakk

Jeno tak sengaja menendang syal tipis berwarna merah. Dahinya mengerut bingung.

"Ah, mungkin saja ini milik Jaemin."

Beberapa omega selalu membawa kain atau sejenisnya untuk membalut lehernya agar bau pheromone mereka teredam. Jeno terkekeh karena Jaemin juga melakukan hal yang sering dilakukan oleh teman-temannya saat kuliah.

Jeno meraih syal itu untuk menyimpannya, dia melebarkan syal kusut itu bermaksud akan melipatnya agar lebih rapi.

"Va- nilla" Ucap Jeno disela geramannya.

Syal itu bukanlah syal bersih, Jaemin memakainya di heat terakhirnya. Dan parahnya itu memicu sisi alpha Jeno.

Tokk Tookk Krieeettt

Pintu apartemen Jeno terbuka, menampilkan sosok Jaemin dengan rambut basah keringat.

"Senior, haahhh hahh.. aku melupakan sesuatu."

Klep

Pintu itu bergerak pelan sebelum akhirnya tertutup sempurna, meninggalkan dua orang dengan urusan berbeda di dalam satu ruangan.

«--------------------»

.
•°•

Brankar didorong cepat, infus dan oksigen telah terpasang sebagai pertolongan pertama selama di ambulance.

Hendery berhenti tepat di depan pintu UGD dengan LED berwarna merah sebagai lambang triase prioritas pertolongan pasien.

"Dewi, aku tau aksen Mark sekaligus bahasanya yang campur aduk dan membuatnya sok keren kadang menyebalkan, tapi aku mohon selamatkanlah dia Dewi. Aku bersumpah akan mencium Dejun jika melihat Mark keluar dengan kabel oksigen dari pintu ini Dewi."

Hendery menahan tangisnya, penampilannya kacau dan penuh darah karena mencoba menyelamatkan Mark yang terjebak di mobilnya yang ringsek, bahkan Damkar harus diturunkan untuk mengeluarkan Mark dari keadaannya beberapa menit lalu dan Hendery lah yang memberi pertolongan pertama secara manual.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alpha Touch [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang