" Senja kini tlah berubah menjadi sendu, rindu sudah membeku, namun sakit tetap saja membelenggu. "
Jam menunjukkan pukul 16.31 WIB seharusnya aku pulang Dinas jam 15.00 WIB namun karena di puskesmas ini nakesnya sedikit jadi aku membantu rekan rekan lain, soalnya kasian. Di Rumah Dinas pun nantinya aku juga tidak ada kegiatan karna caca sift sore hari ini otomatis aku tidak ada teman.
Karna sudah mau jam 17.00 aku bergegas pulang karna kata Caca kalau sore hari di desa ini enak melihat sunset dari tepi sawah yang ada di bukit di belakang Rumah Dinas kami.
Orang orang desapun ramai disitu kata Caca.Akupun tidak ingin melewatkan momen itu, dan aku langsung pulang.
Sampai di depan rumah dokter Iyan terlihat syafki dan mama nya berada di luar pagar rumahnya. .Wah ada syafki sedang apa di luar pagar yaa. Aku berkata dalam hati.
" Hallo tantee"
" Mamanya syafki memanggilku"
" Waah iyaa syafkii"
Aku menghampiri syafki dan mamanya" Sedang apa di luar kak? "
Aku bertanya kepada mamanya syafki" Dari tadi syafki ingin keluar pagar dan ingin main - main disini"
Lalu syafki mengulurkan tangannya kepada ku seperti ingin di gendong.
Lalu aku menggendong syafki
" Waah ini mungkin alasan syafki dari tadi tidak mau masuk, dia ingin bertemu tantenya yang tadi pagi"
" Waah yang bener syafkii, syafki anak pinter yaa"
Aku sedikit heran secepat ini anak kecil bisa nempel dengan ku, entah kesan pertama apa yang sudah ku berikan padanya, tapi tidak mengapa juga aku sangat menyukai anak ini dia begitu menggemaskan menurutku." Oia kak nama Kaka siapa?"
Waktu pagi tadi aku tidak sempat menanyakan nama wanita ini karna buru - buru menuju Puskesmas" Nama saya Aisyah teeh, nama kamu siapa ?"
Dia berbalik menanyakan nama ku" Wah nama kita sama kak, nama ku shakila Aisyah , tapi panggilannya shakila siih hehhe"
Aku tersenyum kepada wanita iniDan wanita ini juga tersenyum kepada ku.
" Wah bisa samaan yaa kitaa"
Lalu wanita ini mengajakku ke dalam rumahnya, kami bercerita banyak, sepertinya aku klop dengan wanita ini, kami tertawa bersama dan bercerita banyak hal, seperti kawan lama yang baru bertemu kembali. Kok bisa begini yaa hehehe.
***
Sudah 2 Minggu aku di Cianjur ini, dan setiap pulang dinas aku selalu main ke rumahnya syafki, Aisyah pun selalu membuatkan ku bubur ayam tiap pagii. Katanya untuk Tante kesayangan syafki
Eiitts aku memanggilnya Aisyah karna ternyata aku lebih tua darinya. Dan aku tidak mau di panggil olehnya kakak cukup nama saja. Selain aku takut di bilang tua tidak enak juga dia sudah berumah tangga dan istri doker kepala puskesmas ku pula heheh
Dasar aku kan 😁😅Hari ini aku libur dinas dan mamanya syafki mengajak ku bikin puding di rumahnya, selama dua Minggu di rumah ini baru kali ini aku masuk dari pintu depan karna biasanya aku masuk dari pintu samping langsung menuju ruang dapurnya, kelihatan sekali Kan aku carii apanya makanan doang heheh
Waah besar sekali ternyata rumah ini ruangan tamunya saja luass sekali, nuansa modern gitu dengan tema putiih.
Eeeh ngomong - ngomong tentang dokter Syaf aku belum pernah bertemu dengannya karna dia 2 Minggu sedang berada di kabupaten, menurutku siih dokter Syaf orang yang tampan dan baik hati. Soalnya anaknya begitu tampan dan istrinya juga baik sekalii.
Gimana nii menurut kalian pasti begitu juga kan yaa?? HeheheBaiklah selanjutnya aku menuju ke arah kanan rumah ini karna dapurnya berada di situ. .
Langkah ku terhentii
Zettttt tiba - tiba darah ku terasa mengalir kencang, jantung ku berdetak kuat, seluruh tubuh ku terasa lemass ingin tumbang rasanya.
Mataku tidak berhenti menatap photo yang terpajang sangat besar di sudut ruang tamu ini, lalu aku mencoba untuk memastikan dua orang yang ada di photo itu.Benar sekalii Ashraf lelaki yang mengenakan baju pengantin ini adalah Ashraf dan wanita ini adalah Aisyah.
Aku menjatuhkan tubuh ku ke lantai rasanya tidak sanggup untuk berdiri semua berasa gelap nafas ku sesak.
"Astagfirullahalazim... "
"Astagfirullahalazim... ""Astagfirullahalazim... "
Aku selalu berucap dan menenangkan diri kuu
Setelah beberapa menit ku coba untuk berdiri lalu aku melangkahkan kaki ku dengan sangat pelan menuju dapurr, aku berusaha kuat untuk menahan air mataku namun beberapa air mata mampu mendarat di pipiku sungguh aku tidak sanggup untuk membendungnya.
Lama sudah tidak mendengar kabarnya, dan akhirnya aku di pertemukan disini dengan keadaan yang begitu menyakitkan.
Ohh Tuhan kenapa harus dengan teman baru ku ini, bagaimana aku bersikap pada Aisyah nantinya. Aku sudah sangat dekat dengannya dan syafki, akan terasa canggung tentunya.
Sampailah aku di dapur
" Teteh shakila "
Aisyah memanggilku sambil mempersiapkan bahan bahan yang ada di atas meja." Syafkii.."
Aku menggendong syafki sambil melihat wajah tampannya. Ternyata batita ini anak Ashraf pantesan saja aku seperti mengenal tatapan ini matanya sangat mirip dengan Ashraf." Eeh shakila kamu habis nangis yaa"
Aisyah bertanya kepada ku mungkin karna mataku terlihat sembabSontak aku terkejut dan tidak mau membuat Aisyah tahu dan curiga.
" Ooh tidak Aisyah tadi di jalan mataku kelilipan debu dan jadinya seperti ini"
Aku berusaha untuk meyakinkan Aisyah.Dan kelihatannya Aisyah percaya. .
Lalu kami mulai membuat puding dan aku berusaha bersikap baik- baik saja karna Aisyah pun menurutku sudah menjadi istri Ashraf dan aku mencoba untuk menerimanya, inilah alasan Ashraf meninggalkan ku tanpa kabar sedikitpun. Aku mencoba ikhlas dan tidak ingin membahas ini Lagii.
Aku benar - benar sudah melupakannya dan menanamkan ke dalam diriku bahwa dokter Syaf yang ada di Cilawu ini bukan lah Ashraf kekasih ku dulu,
Ashraf di Cilawu bukan kekasihku dulu ini orang berbeda, cam kan ini shakila aku selalu berkata di dalam hati seperti itu !!
Lupakan dia... Lupakan... Kamu tidak pernah bertemu sebelumnya dengan dokter Syaf karna dia bukan Ashraf!!
***
Namun semakin aku tidak menganggap dokter Syaf adalah Ashraf hati kecilku selalu menolaknya.
Dan pada akhirnya aku mulai berdamai dengan diri sendiri aku mulai membiasakan diri bahwa jika bertemu dokter Syaf itu adalah Ashraf namun bedanya dokter Syaf bukanlah kekasih ku yang dulu lagi. Dia sudah memiliki istri dan anak. Aku tidak boleh menjadi duri di dalam rumah tangga mereka, karna aku dan Ashraf hanyalah sebuah masa lalu. Sekarang aku memiliki masa depan dan ashrafpun sudah memiliki keluarga.
Dan istri Ashraf tidak bersalah dalam hal ini, dan aku juga tidak menginginkan Aisyah merasa sedih dengan mengetahui masa laluku dan ashraf.ini sudah takdir tuhan. Bahwa aku dan Ashraf sudah tidak berjodoh.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakila a Nursing Sweet
RomanceSHAKILA AISYAH adalah seorang Perawat yang bekerja di salah satu Rumah Sakit terkenal di Indonesia, dalam menjalani profesinya Shakila mengalami kehidupan begitu sulit dan rumit, Shakila pernah mengalami frustasi dan menutup dirinya terhadap lingk...