flashback

32 2 2
                                    

Fuuuuuu, langkah ku terhenti di koridor rumah sakit ini, perasaanku semakin kacau, seperti ada angin yang melewati telingaku yang tertutup jilbab.

Fuuuuuuuuu...
"angin dari mana sih ini kok tiba-tiba serem yaa"
aku coba membalik kan badan melihat ke belakang, namun tidak ada siapa-siapa.

"shakilaaa"
seperti ada orang memanggilku tapi suaranya sangat pelan.

"shakilaaaa"

"jangan nengok la, jangan"
aku memejamkan mata, dan bertekad untuk berjalan lurus.

"shakilaaaa"
suara itu sedikit lebih keras, dan menyeramkan.

Aku berusaha memberanikan diri lalu aku balikkan badan kebelakang, namun tetap sama. Tidak ada apa-apa.

"baaaaaaaaaaa!!"

"aaaaaaaaaaa....!!" aku terkejut karna tiba-tiba ada sosok yang muncul dari bawah.

"hahahhahaha"
makhluk itu tertawa dengan kerasnya seperti tidak ada beban.

"Ashraf, kamu apaan siih!,"

"hahaha, kenapa?? takut yaa?"
sambil mencolek hidung ku.

"ngak"
ucapku dengan nada ketus.

"yang bener nii" aku hanya mengangguk lalu asraf pergi meninggalkan ku.

"hati-hati yaa, disini itu rawan biasanya, banyak yang ngeliat suster ngesot, ingatkan suster yang meninggal waktu itu, dia jadi gentayangan di koridor ini  udah banyak yang liat susternya loo "

Aku sedikit merinding, karna 3 bulan lalu, salah satu perawat rumah sakit ini meninggal, tapi bukan karnah di bunuh melainkan karna kecelakaan,dan kejadiannya bukan di rumah sakit ini juga, tapi tetap saja cerita Ashraf membuatku sedikit takut dan merinding, apalagi sekarang tepat pukul 01.00.

"Ashraf tungguin..!"

"haha takut juga kan kamu sayaang" sambil menggodaku.

Aku hanya diam saja, sambil mengikuti Ashraf dari belakang.

"beb nanti pulang bareng aku ya" sambil melihatku dan berjalan mundur

"iya Ashraf " ucapku padanya dengan tampang yang sok imut, dan lugu

"hmmm, kok Ashraf sih, panggilnya sayang dong"
sambil tersenyum.

"iya sayangku dr.Ashraf yang ganteng dan baik hati"
lalu tiba-tiba Ashraf menghentikan langkahnya dan membalik ke arah ku .

" beb "
ucapnya padaku dan dengan terus berjalan  dengan tatapan yang kosong, dan benar-benar kosong.

"apa ashraf"
ucapku benar-benar panik sekaligus kebingungan melihat tatapan Ashraf seperti ini.

"apa dia kerasukan ya?" pikiranku terus melantur kemana-mana. Namun dia tambah dekat-dekat dan mendekat.

"hahahah, takut yaa" ternyata Ashraf mengerjaiku lagi.

" shraf jangan seperti itu dong, aku takut tauu, nanti kalau aku pingsan bagaimana?"

"yaa aku obatin dong sayang, kan aku dokternya" sambil tersenyum dan percaya dirinya melihat ke arahku.

Huuuft Ashraf selalu begitu jail, dan seneng banget buat aku ngomel-ngomel, katanya aku jadi tambah ngangenin kalau saat marah hehe.

"nah udah sampai"
aku pergi dulu yaa, kamu jangan terlalu kecapean istirahat juga yaa" sambil membukakan ruangan tempat aku dan teman-teman perawat stanby.

"iyah deh dok, kamu juga yaa"
ucapku padanya.

"iyaa, oea nantik pulang bareng aku yaa, ingat ngak boleh nolak"
ashraf selalu begini, kalau udah mau pasti harus.

"iya sayang"
sambil memegang tangan ashraf.

" udah gih pergi,
aku mau istirahat nii"

"iya-iya,, kamu ini jelas-jelas aku masih rindu"
kata nya sambil mencolek hidungku lagi.

"aku pergi dulu yaaa"
aku hanya mengangguk dan tersenyum lalu Ashraf berlalu meninggalkan aku.

***

Sekarang aku dan Ashraf sudah berada di dalam mobil, kemaren aku tidak bawak mobil karna di jemput oleh airin.

"kemana kita?"
tanya Ashraf sambil melihat jam tangannya, yang menunjukkan pukul 07.01 pagi.

" kita cari makan dulu yuuk, aku lapar nii"

"ok deh ibuk boss, kita berangkat. ." sambil melajukan mobilnya.

Tuhan ku cinta dia...
Ku ingin bersamanya...
Ku ingin habiskan sisa umurku
Berdua dengannyaa...
Jangan rubah takdirku....

aku dan Ashraf sangat menyukai lagu ini, dan bisa di bilang ini lagu favoritku dan Ashraf. Sebentar Ashraf yang menyanyi kemudian aku yang menyambungnya terus seperti itu di iringi tawaan manja kami.

"oh tuhan, selalu buat kami bersama, jangan pisah kan kami, hingga kami menempuh jenjang yang lebih serius" ucapku dalam hati sambil memperhatikan Ashraf yang terus bernyanyi.

"yang kita mau makan, nasgor, atau bubur ayam??"

"hah, apa ??" aku terbangun dari lamunan ku

" kamu menghayal?," ucapnya sambil menggoda.

"ngak aku cuma lagi ngelamun aja" balasku dengan senyuman.

"dasar, itu sama aja dong bukper" sambil mengobrak-abrik kepalaku dengan tangannya.

"dah sampai ni ayuk turun"
sambil melihat ke arah Ashraf.

" hayuuuk, eitts tapi tunggu jangan turun dulu"
lalu ia membuka pintu mobilnya dan menuju pintu mobilku.

"silahkan turun tuan putri.." sambil menundukkan badannya dan mengulurkan tangannya. Ashraf selalu begini dengan tingkah aneh nyaa. .

"terimakasih pangeran" dan aku menjabat tangan ashraf dan kamipun menuju abang bubur ayam, banyak mata yang memandang kearah kami, tanpa berkedip mungkin mereka bingung melihat kelakuan kami yang aneh atau mereka terkesima atau mungkin ilfil hehehe

***

Shakila a Nursing SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang