Shakila

29 3 2
                                    

Tag...tig..tag...tig... Bunyi jari ku yang ku hentak-hentakkan pada stir mobil, sambil memanyunkan mulut ku,

" mampir ngak yaa, mampir ngak yaa??"

haduuh aku kebingungan perihal aku selalu mampir ke kedai kopi ini setiap pulang kerja. Dan perutku juga tidak bisa kompromi dia dari tadi minta flat white terus, Disisi lain aku masih ragu untuk masuk kedalam karna takut dengan kejadian kemaren.

Kalian ingatkan kejadian pemilik cafe ini melempar ku dari jembatan, iyaa rasanya nyata tapi ternyata itu hanya mimpi dan aku takut, kalau itu jadi kenyataan jika pemilik cafe ini benar-benar marah pada ku nantinya .

***

"Boss alif...!" Sala satu karyawan cafe memanggil nya dan alif pemilik kafe ini pun menghampirinya

"Ada apa nina?? "

"ini boss kunci mobil boss yang ilang kemaren" sambil mengulurkan tangannya yang memegang sebuah kunci kepada alif

"nemu dimana nin?"

"kemaren ada wanita maniiss banget boss, datang kesini lalu ngasih kunci itu, katanya ngak sengaja dibawanya"

"wanita??" ia mengangkat alis nya dan berkata di dalam hati, perasaan kemaren dia tidak ada klien wanita atau pun bertemu dengan seorang wanita.

Nina hanya mengangguk saja
"nah itu dia boss ceweknya"
Sembari menunjuk keluar

Alif pun memutar badannya dan sedikit menyipitkan matanya, karna dia merasa tidak kenal dengan wanita itu.

"permisi mbak, saya mau pesan..

"flat white banyakin susu kan mbak?"

"Iya mbak"
saya hanya tersenyum karna pelayan ini selalu hapal dengan wajah saya.

"mbak"
tiba-tiba pelayan itu berkata kepada ku.

" ya mbak"

" mbak yang mengantar kunci boss saya kemaren kan?"

Zeeeettttt darah ku rasanya tiba-tiba mengalir kencang, karna aku sudah tidak mau membahas itu lagi, karna mengingatkan aku pada mimpi itu.

" iyaaa"
aku menjawab sambil tersenyum sedikit biar tidak kelihatan tegang gitu heheh.

" haa kan betul boss"
sambil melihat seseorang yang ada di sampingku

Tanpa aku sadari ternyata ada seorang pria di sampingku, dan ku rasa dia memperhatikan aku saat bicara dengan karyawannya ini.

" ini boss kamu?"
kataku kepada wanita yang sedang berdiri di depanku ini

"iya mbak"

" maaf yaa pak, kemaren saya benar-benar tidak sengaja membawa kunci mobil bapak, soalnya pas bapak nabrak saya, saya langsung memungut tempat flat white nya, dan ternyata kunci bapak sudah saya pungut juga tanpa saya sadari"
aku nyerocos tanpa henti dan menjelaskan semuanya sambil menggabungkan kedua telapak tanganku dan meletakkan di dada pertanda aku benar-benar merasa bersalah.

" tidak apa-apa "
dengan cueknya dan sedikit tersenyum kepada ku.

"Alhamdulillah"
ucapku pelan karna mimpiku ternyata tidak jadi kenyataan.

" terimakasih banyak pak, sudah memaafkan saya"
ujarku padanya dengan nafas yang lega sekali.

"tidak usah panggil bapak, panggil saja saya Alif"
sambil mengulurkan tangan kanannya kepada ku.

"oh baik la alif, saya shakila"
namun saya tidak menjabat tangannya, dan lebih memilih untuk menempelkan kedua tangan saya di depan dada.

"oh shakila"
dia sedikit heran mungkin tapi sepertinya dia mengerti bahwa seorang wanita muslim, tidak menjabat tangan lawan jenisnya.

Aku begini baru-baru ini saja atau kurang lebih satu tahun ini, tidak menjabat tangan laki-laki yang bukan mahram ku, aku juga sedang mendalami kepercayaanku, mungkin karna kejadian di tinggal Ashraf satu tahun yang lalu membuatku sadar bahwa aku terlalu mencintai manusia sehingga Rabbku cemburu terhadap itu.

"ini mbak shakila"
sambil tersenyum kepadaku sepertinya dia tadi menguping, sehingga mengetahui nama ku heheh.

"oh terimakasih, nama kamu siapa" ucapku padanya, karna masak dia sudah mengetahui nama ku, dan aku tidak tahu namanya padahal aku sering sekali ke kedai ini.

" nina, nama saya nina mbak"

" oke terima kasih nina, senang bertemu dengan mu, saya permisi dulu nina, Alif"
sambil membalikkan badan dan meninggalkan mereka berdua.

"manis, imut, dan cantii yaa booss?"

"iya"
alif mengangguk-angguk, sambil melihat shakila yang sudah menuju pintu keluar.

"apaa tadi kamu bilang"
kata alif yang baru sadar bahwa ia di goda oleh karyawannya ini.

"alaaah bos-bos jangan pura-pura ngak mau deh bos, bos suka kan, iya kan??
katanya sambil mengkedip-kedipkan matanya.

"ingat boss umur sudah tua-jangan ngejomblo mulu, jodoh udah di depan mata tuuu"

"apa sih nin, udah kerja lagi"
alif membalikkan badannya sambil tersenyum tipis.

Wanita itu tidak tinggi, hidungnya tidak mancung namun kecil seperti kucing anggora lucu dan gemessin, matanya sedikit sipit, senyumnya sangat manis dan ada tahi lalat pada hidung kirinya, dan ketika senyum giginya sangat rapi 2 gigi depan seperti gigi kelinci,membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama, oh tuhan maniss sekali wanita ituu, semoga aku bisa bertemu lagi dengannya tuhan. . .

***

Pruuuuiiiiittttt......
"neng mau keluar??"

"oh iya pak"
sontak aku terkejut ketika menyadari aku masih di parkiran kedai kopi ini.

"ayoo neng saya pandu"
kata tukang parkir yang sepertinya sudah memperhatikan aku sedari tadi.

"Oooh baik pak, baik"
ucapku pada si tukang parkir dan setelah sampai di pinggiran jalan raya aku memberikan uang kepada bapak parkir itu.

"terima kasih neng geliss, jangan kebanyakan ngelamun neng, ngak baik"

"baik pak"
sambil memperlihatkan senyum malu kepada bapak parkir.

Hah shakila apa yang kamu pikir kan, sehingga belakangan ini rasanya kamu sering sekali melamun, Ucapku pada diri ku sendiri.

***

Shakila a Nursing SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang