Tuhanku cinta dia...
Ku ingin bersamanya...
Ku ingin habiskan nafas ini berdua dengannya...
Jangan rubah takdirku...Sambil mengangguk-angguk dan Mulutku bergumam-gumam mengikuti lagu yang ku putarkan di dalam mobil.
Jalanan begitu sepi karna gerimis yang turun di sore ini, terus ku nikmati suasana ini, karena di rumah sakit jarang sekali aku temukan situasi yang setenang ini.
Dari kejauhan mataku menuju suatu tempat, sontak aku langsung menginjak rem mobil,
yaaa ini kedai kopi favoritku atau anak remaja sekarang bilangnya tempat ini dengan sebutan cafe.
Aku hampir setiap pulang kerja sering mampir di kedai ini, untuk memesan kopi favoritku."kaak satuu. ..
" Flat white banyakin susu kan?" perkataanku langsung di potong karna hafalnya mereka dengan wajahku hehe
Aku memang suka minum flat white karena kata orang -orang ini merupakan perkawinan dari cappuccino dan cafe latte, dan itu bener banget, aku sampai jatuh cinta dengan minuman satu ini. di dalam flat white ini juga steamed milk nya lebih banyak, so cicipin satu minuman tapi ngerasain 3 rasa itu gimana sih??? "Delicious!.."
beneran ini enak banget dan kalian harus cobak deeeh heheh. .Aku selesai membayar lalu ku ambil kofee dan menuju mobil, tiba-tiba langkah ku terhenti, aku melihat meja paling pojok di kedai ini, yaa itu tempat favorit ku dengan Ashraf kami selalu menghabiskan waktu berdua di kedai ini setelah pulang kerja dulunya. Kami selalu tertawa terbahak-bahak, selfie-selfie dan merancang rencana hubungan kami kedepanya menuju jenjang yang lebih serius lagi.
Byuuuurrr...... Tiba-tiba Flat white ku jatuh "atagfirullah!" ucapku pelan.
"maaf..maaf.." seorang pria dengan baju kaos putih celana jeans selutut dan menggunakan sepatu converse hitam meminta maaf padaku, sepertinya dia buru-buru dan tanpa sengaja menabrak ku.
"oh tidak apa-apa" ucapku padanya.
"apakah mau aku ganti kopi mu?" dengan nada suara yang sangat meyakinkan pria itu melihat ke arah ku.
" tidak usah, aku bisa memesannya lagi" ucapku padanya,
Taapii. . .
Tidak sampai menyelesaikan perkataanya aku langsung meninggalkannya. Dan memesan kopi ku kembali.
***
Tok..tok..tok dari luar jendela mobilku ada sosok perempuan yang berusaha memberi isyarat pada ku. Lalu aku turunkan kaca mobil "ada apa kaak?" aku bertanya setelah sadar bahwa itu kakakku.
"kamu kenapa la?, dari tadi tidak keluar dari mobil?"
Aku melihat jam di tanganku dan ternyata aku sudah sampai rumah 30 menit yang lalu tapi entah apa yang aku pikirkan sehingga aku mengurung diri di mobil ini.
"oh tidak apa-apa kak, aku sedikit capek aja hari ini" ucapku pada kak ica.
" syukurlah kalau begitu laa, kakak pergi dulu yaa, kasian khanifa sendirian di rumah, byee laaa"
"byee kaak"
kakak ku memang selalu mampir ke rumah ini setiap hari tapi cuma sebentar karena jarak rumahnya dari rumah ku dekat sekali, palingan cuma dua rumah dan rumah ke tiganya rumah kakakku.Aku ambil kopi dan tasku dari mobil dan langsung bergegas masuk rumah.
Iiiiiiitttt... Ku dorong pintu dengan kuat karna pintu rumah ini lumayan berat. Seperti biasanya rumah ini sepii tanpa penghuni.
"sudah pulang la?"
Sontak aku terkejut dan menoleh ke arah suara yang memanggil, yang biasanya rumah ini tidak ada orang
Dan Tiba-tiba...Ternyata pak imron, dia adalah pengacara keluarga ku. "tumben bapak kesini? Ada masalah apa pak?" tanya ku pada pak imron.
"tidak ada apa-apa laa, bapak tadi sekedar lewat dan langsung mampir".
"oooh begitu ya pak" jawabku pada pak imron, tapi aku masih sedikit penasaran karna biasanya pak imron tidak pernah main kerumah kecuali ada masalah besar.
Tag..tag.. Tag.. Kedengaran suara orang melangkah. Menuruni tangga, aku melihat ayah, aku benar - benar kebingungan kali ini, karena jarang sekali ayah ada di rumah sore-sore begini.
"sudah pulang sasya" ayah selalu memanggilku dengan sebutan itu dari kecil sampai sekarang
"sudah yah" ucapku padanya " tumben ayah di rumah? Apa ada masalah ayah??" dengan rasa penasarannya aku bertanya. .
"kebetulan hari ini tidak terlalu banyak pekerjaan di kantor" dengan nada santainya ayah menjawab pertanyaanku
Tapi aku masih penasaran di tambah lagi, map coklat dan sangat tebal yang di pegang oleh ayah.
"ini imron berkas yang kamu minta"
ayah memberikan map itu kepada pak imron, lalu aku mengerutkan alis dan memanyunkan bibir kedepan seraya berkata dalam hati "apa isi maap itu!"
"hy sakilaa" suara perempuan terdengar dari belakangku.
"bunda!." bahkan bundapun hari ini ada dirumah, apa yang sebenarnya terjadi?? Pertanyaan itu selalu melintas di kepalaku seperti memecahkan kasus dalam keperawatan.
"kenapa berdiri saja" kata bunda.
"ayo duduk"..."oh tidak bun, ila mau mandi dulu" karna seharian di rumah sakit tidak mungkin juga aku duduk dengan mereka dengan bau keringat begini nanti aku malah tidak fokus mendengarkan mereka, aku memilih naik ke atas dan mandi. .
Setelaha selesai mandi aku bergegas ke luar dan dari tangga aku menguping perkataan mereka, tetapi yang ku dengar hanya soal kuliner tidak ada yang mencurigakan.
" Hmmm mungkin hanya firasatku saja"
lalu aku masuk ke kamar dan membereskan tasku. Eh bahkan aku lupa meminum flat white yang ku beli tadi.
Siaal. .! Ini sudah dingin tapi tetap ku habiskan rasanya masih enak. Hisapan terakhir sungguh enaknyaaa. .
Aku memasukkan tangan ke dalam tas, niatku tadi mau mengeluarkan catatan hari ini, tapi aku merasa ada sesuatu yang terpegang olehku, aku keluarkan benda itu, dan aku terdiam untuk beberapa saat, karna di dalam tas ku ada sebuah kunci, ini kunci mobil. .
Benar ini kunci mobil, tapi kunci mobil siapa?
Aku memutar-mutar kunci itu, dan melihat gantungannya seperti dompet namun berukuran kecil , lalu aku buka gantungan itu di dalamnya ada sebuah photo seorang pria, namun aku merasa pria ini tidak asing."ini siapa yaa?" pertanyaa itu selalu aku keluarkan dari mulut ku.
Zt...zt...zttz... Otak ku berputar dengan cepatnya "Astagfirullah", aku baru sadar ini pria yang menabrakku di kedai kopi tadi. Mungkin pas memungut bekas botol flat white aku juga memungut kunci mobilnya yang aku pikir punya ku.
"Lalu jika kuncinya aku bawa, bagaimana dia pulang?! Dan pasti sekarang dia kebingungan mencari kuncinya" aku selalu ngoceh-ngoceh sendirian dari tadi, Dengan cepat aku mengambil sweeter dan pasmina, dan berlari keluar. .
"shakilaa, mau kemana???" kata bunda yang heran melihat gelagatku.
"ada yang ketinggalan bun, mau pergi dulu yaa sebentar" dengan cepatnya aku keluar dan menuju mobil.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakila a Nursing Sweet
RomanceSHAKILA AISYAH adalah seorang Perawat yang bekerja di salah satu Rumah Sakit terkenal di Indonesia, dalam menjalani profesinya Shakila mengalami kehidupan begitu sulit dan rumit, Shakila pernah mengalami frustasi dan menutup dirinya terhadap lingk...