Baca aja
Di chapter ini cuma menceritakan masa lalu Jukai
Jadi mbak nemnya masih bersama orang tuanya gitu
Tapi diakhir ada mbak nemnya lagi kok
#Cerita Jukai
Author POV
Sekarang kita akan melihat masa lalu dari Jukai
Flashback ON
Jukai menarik paksa rambut salah satu pasukan yang mebuatnya kesakitan
Dia memaku tangan kakinya dengan paku yang sangat tajam
Dilihat, disekitarnya juga banyak salib kayu dan beserta mayatnya
"B-Bunuh aku! Cepat!" pasukan itu memohon karena dia tidak ingin merasakan kesakitan ini
Jukai mengarahkan paku tepat ke dada kirinya, dan bersiap untuk memukul paku itu
Tung!
Paku di pukul dan orang itu berteriak kesakit
"AAAAAHHHHHHHGGG"
"biarkan ini agar menjadi tanda memberontak!" teriak seseorang
Kejadian ini terus berlanjut dengan menyiksa orangnya dahulu dengan memotong telinganya dan jari jarinya
"Sayang!! Tidakk!" seorang wanita berteriak mendekati orang itu yang sepertinya itu adalah suaminya
Namun sayang sekali, dia ditusuk oleh katana dari belakang dan terkapar mati
"Gantung dia juga!" perintah orang yang telah menusuknya itu
Jukai hanya melihat wanita itu terbunuh, perasaan bersalah semakin tumbuh di lubuk hatinya
Wajahnya Jukai menyiratkan sebuah kata kata, kurang lebih seperti 'A-Apa yang telah kulakukan selama ini'
Dia menjatuhkan palunya, berjalan dengan penuh rasa bersalah ke tebing dan menjatuhkan diri ke laut
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Author : Party is over~ e-ehh skip skip pembukaannya. Masih Flashback ya
Setelah kejadian itu...
"Oi...! Kaname!" teriak seseorang
Laki laki yang merasa terpanggil mengarahkan matanya
"Wah.. Konnichiwa" sapa Kaname
"Ini untuk Sensei" orang itu memberikan sayur sayuran segar ke Kaname

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Side. Hyakkimaru X Reader
Adventure[Name] Kehilangan kedua orang tuanya karena Daigo dan Iblis. Hati yang hampa selalu menyambutnya di setiap waktu, hidupnya ini tak berarti lagi, dia selalu berharap, jika saja dia ikut mati bersama orang tuanya, pasti mereka sudah bahagia di alam sa...