[Name] Kehilangan kedua orang tuanya karena Daigo dan Iblis. Hati yang hampa selalu menyambutnya di setiap waktu, hidupnya ini tak berarti lagi, dia selalu berharap, jika saja dia ikut mati bersama orang tuanya, pasti mereka sudah bahagia di alam sa...
Kini aku, Hyakkimaru dan Dororo tepat berada di dekat kuil
Aku berdiri di tengah hujan deras, yah.. Lebih tepatnya aku dan Hyakkimaru saja, sedangkan Dororo terlihat sedang berbincang dengan seorang perempuan.
Sambil menyanyikan potongan lirik lagu
Dororo tampak duduk menikmati nyanyianku yang Merdu~
Dan sedari tadi juga aku menutupi kepala Hyakkimaru dengan sebuah daun yang lumayan besar.
Aku tau itu tidak berguna karena tetap saja badan Hyakkimaru basah
Tapi setidaknya itu bisa meminimalkan air hujan yang jatuh ke kepala Hyakkimaru agar dia tidak sakit
Author : Modus itu, dan ini masih Hyakkimarunya yang dikasih fanservicenya terus ma mbak nem. Nanti kalo Hyakkimarunya mulai dapat bagian tubuhnya, nanti dibalikin, mbak nem mulai dapat fanservicenya mwehehe
"Hm~ Hm~🎵 Aniki... Kau tidak pegal apa, setengah jam berdiri disini, nanti kau bisa sak-" ucapanku terhenti karena aku tiba tiba mencium bau iblis dan bau 'hanyir' darah manusia
Aku langsung berlari memasuki hutan meninggalkan mereka
Hyakkimaru melihat bayanganku dan ternyata tepat jauh didepanku ada suatu bayangan merah pekat meskipun hanya garis.
Kulihat ke belakang, Dororo tampak menghampiri seorang pria yang tiba tiba datang, jatuh terluka dan meningsoy sedangkan Hyakkimaru berlari mengikuti aku- ralat mencoba menghampiri bayangan merah pekat yang dilihatnya itu
Saat sampai di tujuan, terlihat beberapa mayat manusia yang masih segar, air hujan yang jatuh seketika menjadi merah karena banyaknya darah segar yang menggenanginya
Kudengar ada suara langkah kaki orang berlari di belakang kami, kuyakin itu Dororo
Setelah Dororo sampai dan melihat mayat mayat manusia itu dan kaget
"A-Apa ini?"
"Siapa yang bisa melakukan hal sejahat ini" lanjut Dororo
"Sisi kanan, pohon kedua" ucapku
"H-Hu?" Dororo bingung
Seorang lelaki berambut putih pun keluar dari tempat persembunyiannya di tempat yang tadi kusebutkan.
Dia memegang katana dengan ada tulisan berwarna ungu menyala
Dia pun menyerangku namun aku menangkisnya dengan mudah
Dengan gesit dia langsung menyerang Hyakkimaru juga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
