PART 10

38 7 4
                                    

Assalamualaikum warrohmatulohi wabarakatuh.

(subhan dan sahlan)
Revisi:10,mei,2022

"hmmm.. Emmm" ucap arya

"halahh.. Kamu kelamaan jawabnya, kaka tanya dokter aja deh" ucap inne seraya pergi ke ruang dokter

"ee.. E. Eh, kak, kak,  tunggu dong, haduh gw harus jawab apa ni"ucap arya ,namun inne tak hiraukan arya yang masih berdiri di situ

Ketika inne hendak membuka pintu dan keluar tapi langkah inne terhenti karna ia melihat dokter ada di depan pintu.

"emm, pagi dok"ucap inne
"pagi juga buk, ada apa yah apa ada yang bisa say bantu?" ucap dokter

"ohh, iya gini dok,  dokter yang tanganin pasien yang bernama ananda dan juga bayi sahlan apa bukan" ucap inne

"iya iya buk saya emang ada apa yah buk"

"gini dokter saya ini istri dari pak nanda dan juga saya ibu dari bayi sahlan"

"oh ibu keluarga nya, maaf buk say tidak tahu karna kemarin malam bukan saya yang menanganin ibu tapi dokter lain"ucap dokter

"ohh tidak ap² ko dok saya hanya ingin bertanya kepada dokter knpa bayi saya dikasi tali² oksigen gitu di hidung nya "ucap inne

"buk sepertinya dalam kebakaran itu anak ibu kekurangan oksigen karna terlalu banyak asap, dan sekarang anak ibu mengalami asma karena kebanyakan menghirup asap" jelas dokter

Setelah dokter mengatakan itu semua bahwa anaknya mempunyai sakit asma, air mata inne pun terjatuh dan membasahi pipi inne .

"asama!  Astagfirullah hal'azim, lalu suami saya gimana dokter"ucap inne sambil menangis.

"iya buk, emmm maaf buk apa ibu tidak tahu kalau pak ananda sudah mening.. " ucapan dokter berhenti karna arya datang tiba²

"kak, ko ga nunggu ² arya si"ucapa arya, namun inne tak perduli ia masih penasaran dengan keadaan suaminya

"mening apa dok"tanya inne

"lebih baik ibu ikut dengan saya" ucap dokter

Inne pun mengikuti kemana dokter mengajak nya, mereka tiba di depan pintu zenazah.

"ko dokter bawa say kesini, saya kan mau ke ruang suami saya bkn kesini" ucap inne

"silahkan masuk buk,  inii zenazah pak nanda buk, saya turut berdukacita ya buk "ucap dokter

"ga ga ga mungkin, ga mungkin, abiiiiiii hissskk² jangan tinggalkan umii, dok dokter pasti bercanda kan ini bukan suami saya " ucap inne sambil menangis histeris.

"buk, saya tidak bercanda ibu buka aja kainnnya"ucap dokter

Lalu inne membuka kain yang menutupi tubuh ananda, dan inne langsung terjatuh pingsan karna itu benar² suaminya dokter tidak bercanda ,tapi untung ada arya di samping inne jadi waktu inne pingsan arya memegang inne jadi inne tak jatuh ke lantai, arya pun membawa inne ke ruang ngan inne untuk di periksa.

Skiippp....

Beralih ke rani dan tomi

Tomi dan rani pun sampai di tempat tujuan 

"bayi ini, taro di depan pintu asuhan itu cepetan, tulis surat yang berisi  *bayi ini bernama subhan, jika dia sudah besar nanti dan bertanya ortunya kemana bilang saja, ortu nya memang sengaja membuang dia ke panti asuhan ini !*  " ucap rani

"baik bos" ucap tomi , tomi pun melakukan semua yang di suruh rani tadi, nama pantai asuhan nya panti asuhan kasaci ibu,  yang artinya  ka:kasih , sa:sayang , ci : cinta ibu. 

Beberapa lama kemudian bayi itu menangis dan membuat  ibuk panti asuhan keluar, dengan kaget

"astagfirullah hal'azim, anak siapa nih,  kobissa ada di depan panti saya" ucap buk panti asuhan namanya buk Lina.

"oaaa... Oeee " bayi subhan menangis  ,lalu buk lina membwa bayi itu ke dalam panti ,seketika anak² pun berkumpul mengerumungi buk lina

"bunda itu bayi siapa" ucap salah satu anak panti asuhan

"bunda juga tidak Tau nak, bunda melihat bayi ini depan pintu panti, bunda juga tidak tau namanya" ucap buk lina

"buk ini surat apa" ucap anak panti asuhan tadi, karna ia menemukan sebuah kertas yang jatuh dari keranjang bayi.

"hah surat, coba sini bunda lihat"ucap buk lina,  buk lina membaca surat itu dan ia pun mengetahui nama bayi itu.

"nama nya sapa bun, apa di kertas itu ada nama bayinya" ucap anak panti asuhan tadi

"iya nak, namanya subhan.  " ucap buk lina

"owhhh" ucap para anak panti asuhan serempak. 

Inne terbangun dari pingsannya ,dan dia menangis " abi.. Abi hiissskkk" tangisan inne

"udah ka, tak perlu menangis terus  ikhlas kan ka nanda agar ia tenang di sana" ucap arya

"tapi, kan arya kaka ipar kmu itu belum sempat melihat anaknnya besar, terus anak kaka juga hulang 1,kamu ga tau rasanya kehilangan seorang anak ya" ucap inne

Arya hanya terdiam .
Keesokan harinya

Karena rumah inne sudah habis terbakar jadi, jasat ananda di bawa ke masjid darusalam,  di masjid darussalam sekarang ramai orang sedang membaca yasin, setelah itu zenazah di sholatkan dan di kebumikan, inne tak membawa sahlan karna masih di rawat inap dirumah sakit, selesai pulang dari penguburan inne mencari rumah yang sederhana, dia memakai uang hasil dia jual tanah, dan suaminya dulu sudah membuat surat wasiat, yang ber isi bahwa semua harta nya di Kasih kepada istri dan anaknnya .

  Ananda masih mempunyai kantor yang bercabang di mana²  inne belum tau kalo suaminya membuat surat wasiat  hingga suatu hari ada orang yang datang kerumah sederhana nya. 

   Tok.. Tok tok, ada yang mengetok pintu rumah inne, inne pun membuka pintu dan dia heran siapa yang  datang

"iya ada apa pak" ucap inne

"saya datang untuk membaca kan surat wasiat dari pak ananda sebelum dia meninggal dia telah membuat surat wasiat "

"surat wasiat?,  kalo begitu mari masuk pak" ucap inne

  "bapak ini sap yah? " ucap inne

"saya pengacara, pak ananda buk tujuan saya kesini " pengacara ananda pun menceritakan semua tentang warisan itu

"alhamdulillah, makasih pak info nya"ucap inne"

"sama² buk ibuk besok udah mulai bisa memimpin perusahaan " ucap pak pengacara


(21 tahun kemudian)  end

Di part selanjutnya kita perkenalan dulu baru next ke cerita,  maaf up nya lama soalnya baru beli paket mohon di maklumin yah kalo ceritanya ga nyambung bisa di konfirmasi secara pribadi di wa  081572576741 wa saya 

Bersambung

  Gimna kehidupan inne,sahlan yang telah berpisah dengan subhan??  Pantau terus cerita nya 😊😊

Subhan Dan Sahlan (alwi Yoshida as'segaf)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang