Happy Reading
.
.
.
.
.
.Warn! Siapin tisu jika perlu ;)
.
.
.
.
.
.
.Yeonjun terbaring koma. Sudah sebulan tubuhnya ditopang berbagai alat penyangga kehidupan. Orang tuanya terpukul, anak semata wayangnya harus menanggung semua sendirian.
Keadaan Hueningkai membaik. Ia sempat menjalani terapi dan pengobatan jalan. Semua kejadian yang dialami seakan menjadi mimpi yang ingin ia lupakan.
Lalu bagaimana Soobin? Ia harus menanggung apa yang ia perbuat. Tidak, sungguh orang tuanya pun tak ingin anaknya pergi kesana. Namun itulah tempat terbaik bagi Soobin saat ini. Bukan disisi Yeonjun, melainkan di penjara tahanan khusus.
Kebersamaan sesaat yang ia inginkan bersama Yeonjun harus dibayar dengan mahal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Hyung, apa kabar? Kuharap kau baik eoh. Ada Beomgyu dan Taehyun disini."
Beomgyu menangis. Taehyun memandang kosong ranjang Yeonjun. Mereka sama terpukulnya. Kedua orang sahabat yang mereka punya, ternyata punya kenangan kelam yang membawa keduanya pada rasa sakit terdalam.
Soobin dengan obsesi dan rasa memiliki. Yeonjun dengan rasa cinta dan ingin dimiliki. Keduanya saling dihancurkan.
"Yeonjun-ah, mianhae. Maafkan kami tak bisa menjaga kalian. Maafkan kami."
Beomgyu tersedu. Ia menyesal atas apa yang menimpa Yeonjun, Soobin, dan Hueningkai.
"Yeonjun-ah tetaplah hidup, kami membutuhkanmu. Soobin membutuhkan mu." Taehyun putus asa.
Di satu sisi, Yeonjun menitikkan air mata. Semua kenangan dan memorinya yang acak, kembali utuh. Ia bagai menonton film lama yang ia tahu betul alurnya. Bahkan ketika saat terburukpun, Choi Soobin tetap ada dalam ingatannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yeonjun berjalan di lorong putih, semua kenangannya terputar di setiap ia melangkahkan kakinya. Betapa indah dan menyakitkan.
Di ujung lorong. Ia mengenang Soobin begitu lama. Ia lelah. Sebab, dalam keadaan hidup dan mati hatinya masih milik Choi Soobin.
"Soobin? Bagaimana jika kita melangkah bersama sejak awal?"
"Apakah akan tetap semenyakitkan ini?"
"Soobin, aku mengingatmu bahkan sampai akhir."
"Aku menginginkan bahagia yang hanya kau dan aku didalamnya."
"Soobin, Binnie, Pemilik atas diriku. Semoga kita bertemu kelak ditempat dan waktu yang lebih baik. Aku pamit, saranghae."
Suara kardiograf berbunyi nyaring, Yeonjun bukan memilih menyerah atas keadaan, ia memilih menemui Soobin di tempat tanpa ada penghakiman dari orang dan lingkungan. Ia memilih menagih janji Soobin di kehidupan yang lain.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Tahanan 945, ada kunjungan untukmu."
Soobin menoleh, penjaga tahanan khusus itu membawanya ke ruang kunjungan.
Soobin mengikutinya dengan tenang. Disana dibalik jendela kaca, Hueningkai datang. Dibelakangnya ada Beomgyu dan juga Taehyun.
Kai menatapnya sedih. Matanya sembab. Soobin terlihat menyedihkan dimatanya. Tubuhnya lebih kurus. Matanya terlihat kurang tidur.
"H-hyung, apa kabar??"
Soobin diam, menatap mereka dengan tatapan tajam
"Hyung, mianhae. Aku terlambat memberi tahumu. A-aku hiks...Yeonjun hyung dia...hiks, sudah pergi. Hiks ia dikremasi pagi tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? (End✔️)
Mystery / ThrillerSoobin itu tampan, baik, ramah, pintar, patuh, penurut, anak teladan, hampir semua orang tak ada yang tak tahu dia. Dia sempurna. Yeonjun si murid biasa saja, merasa ada yang aneh dengan Soobin yang sempurna. Seingatnya, Soobin itu pendiam, tidak ra...