Siapa

991 161 23
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun tak bisa tidur, sungguh ia merasa aneh. Sepanjang waktu ketika mereka makan tadi, Soobin hanya diam. Makan dan begitu fokus. Lalu pamit pulang sambil mengatakan hal yang aneh tentang betapa menyenangkannya hari ini.

Tapi satu hal yang Yeonjun tahu, Soobin bagaikan 2 sisi koin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yak, bukankah itu Choi Soobin?!"

"Tampan sekaliii!! Dia terlihat berbeda!!"

"Omo, apa dia menyukai seseorang?"

Soobin berangkat pagi ini dengan penampilan berbeda, rambutnya tak lagi menutup jidatnya. Soobin yang ini terkesan dingin dan keren sekali. Bahkan ia tak menyapa siapapun di jalan menuju kelasnya.

"Yo Choi Soobin!! Wah daebak!! Kau merubah penampilanmu?!"

Choi Beomgyu sibuk mengamati Soobin dari berbagai sisi.

"Oh itu Yeonjun dan Taehyun."

Yeonjun masuk bersamaan dengan Taehyun. Ia terkejut melihat Soobin. Sungguh tatapannya terlihat lebih gelap. Dengan 2 kancing kemeja yg terbuka, dan jidat yang biasanya ia sembunyikan kini terpampang jelas.

"Anyeong, woah daebak!! Choi Soobin keren sekali!" Taehyun bereaksi sama seperti Beomgyu.

"Soobin-ah anyeong, kau baik kan?"

Soobin diam, menatap Yeonjun. Junnie nya terlihat begitu manis. Tapi tetap saja ia benci fakta bahwa mereka 8 tahun tak berjumpa. Dan apa-apaan panggilan itu? Kemana Yeonjun yang selalu mengekori dan memanggilnya Binnie??

"Ah sepertinya mood mu sedang buruk" Yeonjun diam dan mencoba mengabaikan Soobin yang dari tadi menatapnya.

"Yak Choi Soobin, jika kau menatap Yeonjun begitu kau akan melubanginya.!" Beomgyu bergidik ketika Soobin meliriknya dingin.

Apa Soobin sedang pms?
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mereka sedang makan di kantin siang ini. Penampilan baru Soobin menjadi berita paling panas di sekolah. Mereka berbisik-bisik mengatakan jika Soobin lelah menjadi anak teladan dan ingin berkencan.

"Soobin-ah kau tak makan?" Yeonjun khawatir omong-omong.

"Aku akan makan."

Tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri Yeonjun, memberinya sebatang coklat. Mengatakan bahwa ia menyukai Yeonjun.

Semua yang berada di meja bersorak. Wah Yeonjun si kalem dapat coklat dan pernyataan cinta. Tapi berbeda dengan Soobin, ia menatap benci pada coklat di tangan Yeonjun. Kalau bisa ia ingin meremukkan si pemberi.

"Ini Kai, untukmu saja. Hyung kenyang sekali."

"Tapi kan itu untukmu hyung."

"Tak apa, makan saja sama Beomgyu, Tahyun, dan Soobin. Hyung duluan."

"Yeonjun mau kemana?" Taehyun bertanya dengan mulut penuh coklat.

"Ke toilet"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Tenang Yeonjun, tenang. Tak apa-apa. Kau baik-baik saja.'

Yeonjun membasuh wajahnya beberapa kali. Melihat pantulan wajahnya di cermin. Semalam mimpinya buruk. Melihat mata menggelinding ke arahnya dalam ruangan gelap penuh darah.

Rasanya ia tak ingin tidur nanti malam. Apalagi Soobin memperburuk suasana dengan tatapan mengerikan yang Yeonjun pernah lihat entah dimana.

Melamun di depan kaca, tanpa sadar Choi Soobin berada di belakangnya. Menatap matanya melalui pantulan cermin.

Who are you? (End✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang