Malam ini udara begitu dingin menusuk tulang. Sampai-sampai wanita itu harus mengenakan jaket hoodie tebal yang menutupi setiap jengkal tubuhnya, memakai masker, dan juga kacamata hitam. Kalau dilihat sekilas, tidak akan ada yang sadar bahwa dia adalah Chika member JKT48 yang namanya sedang cukup naik saat ini. Bahkan fansnya sendiri pun mungkin tidak akan mengenalinya.
Dengan kecepatan relatif tinggi namun tenang, Chika berjalan menyusuri parkiran mall FX Sudirman. Matanya memperhatikan satu persatu mobil yang ada di sana. Sambil sesekali mengecek aplikasi whatsapp. Hingga sebuah notifikasi pesan pun muncul di layar HPnya.
Arah jam 11 kamu
Chika mengangkat wajahnya, bersamaan dengan terdengarnya suara klakson dari mobil civic berwarna biru yang berada tidak jauh di depan. Wanita itu mengguratkan senyum kecil dari balik masker, kemudian berjalan menghampiri.
Dibukanya pintu mobil itu, dan tak lupa langsung ditutupnya lagi setelah ia masuk agar tidak ada yang melihat.
"How's your day?" tanya seorang lelaki dari kursi pengemudi.
Chika membuka tudung hoodie, masker, dan kacamata hitam yang sedari tadi menyembunyikan wajahnya itu. Menampilkan mata coklat yang indah dan senyuman manis yang meluluhkan hati.
"Huff, capek banget! Hari ini aku dua show," ucapnya seraya meregangkan kedua tangannya yang pegal.
Ia lantas bersiap memakai safety belt, di saat yang bersamaan lelaki itu mendekatkan wajahnya ke pipi Chika untuk memberinya kecupan sambutan. Namun tangan Chika refleks memberikan kode stop.
"Jangan di sini, takut ada fans aku," ucapnya sigap.
Lelaki itu hanya mengembuskan nafas sebagai ungkapan rasa kecewa. "Susah ya, pacaran sama idol beneran. Harus sembunyi-sembunyi kayak maling," katanya meledek, membuat Chika tertawa kecil.
"Halah. Kayak fans kamu enggak barbar aja. Tau enggak, fans kamu pernah ngatain aku 'lonte' di twitter," timpal Chika.
"Ya lagian, fans kamu duluan yang ngatain aku 'kontol'," balas si lelaki.
Keduanya pun tertawa bersama-sama.
"Jadi, mau ke mana kita?" tanya Chika.
"Ke rumah aku dong. Kan tadi aku udah bilang."
"Lho, itu kamu serius?" Chika sedikit terkejut. "Aji, aku belom siap ketemu orang tua kamu. Kamu kan tau kita beda agama. Gimana kalau nanti orang tua kamu enggak suka sama aku?"
"Gapapa kok," lelaki itu meyakinkan.
"Gapapa gimana? Kita enggak ada briefing dulu gitu? Ya ampun, sekarang aja aku udah mulai dek-dekan nih."
"Serius deh, Chik. Gapapa. Soalnya orang tua aku lagi enggak ada di rumah sekarang."
Chika terdiam. Lelaki itu pun diam. Keduanya berpandangan selama beberapa saat. Lalu perlahan-lahan senyuman pun tergambar semakin lebar di wajah mereka.
Chika mengalihkan wajahnya, menutup erat matanya dan memijit pelan kerutan di keningnya, berusaha untuk menahan salting yang hampir meluap.
"Jadi?" tanya lelaki itu memastikan.
Chika masih berusaha mengatur ekspresi wajahnya, tetapi jadinya malah terlihat semakin lucu dan menggemaskan. Lima detik kemudian barulah dia memberi sebuah anggukan kecil. Lelaki itu ikut tersenyum.
Mobil pun melaju keluar dari parkiran ke arah jalanan yang penuh dengan tiang-tiang lampu. Membawa sepasang muda-mudi yang sedang dilanda asmara, menuju tempat persembunyian cinta.
***
Sementara itu di sebuah restoran jejepangan, tampak dua orang anak remaja tengah menyantap semangkuk ramen di atas mejanya, lengkap dengan sayuran, daging, dan telur. Kuahnya yang gurih dan masih panas membuat keduanya bersemangat dan adrenalinnya kian terpacu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZoyToy vs Evil
ParanormalLingkungan teater beserta tempat tinggal para member JKT48 semakin sering diganggu oleh kekuatan jahat. Tapi jangan khawatir, Zee dan Christy siap datang untuk menyelamatkan hari.