Malam setelah show, di luar hujan sangat deras. Walaupun begitu sebagian besar member JKT48 memilih untuk memaksa pulang menantang macetnya jalanan ibu kota. Menyisakan beberapa orang saja yang masih berada di teater.
Salah satunya adalah Marsha. Gadis itu keluar dari toilet dengan wajah yang lesu. Tampaknya ia sangat kelelahan setelah tampil di show tadi.
"Matcha! Duduk sini Cha!" panggil Zee, mempersilakan butemnya itu untuk duduk di bangku kosong di sebelahnya. Tidak jauh dari sana ada Christy yang sedang asik bermain Genshin Impact di HP.
Marsha menghempaskan tubuhnya ke atas bangku tersebut. Kemudian menggerak-gerakkan lehernya yang terasa pegal dan kaku.
"Kamu salah bantal kah?" tanya Zee dengan nada khasnya.
Marsha menggeleng ringan. "Dari tadi sore leher belakang aku sakit."
"Belum makan ya? Muka kamu pucet banget lho. Makan gih!"
"No, tadi aku udah nyoba makan nasi kotak, tapi enggak mau masuk. Perut aku mual banget. Akhirnya aku coba makan biskuit, itu pun cuma sanggup makan sedikit," jelas Marsha. Suaranya terdengar lemah.
Zee menempatkan tangannya di kening Marsha. Panas. "Kamu demam kayaknya, Cha. Pake jaket aku nih," kata Zee seraya memakaikan jaketnya di badan Marsha. "Besok kamu enggak usah show dulu deh. Istirahat aja beberapa hari."
"Iya, Kak Zee. Makasih ya."
Dari arah pintu, Freya dan Jessi datang. Kemungkinan habis makan berdua di salah satu restoran cepat saji di mall FX.
Freya berjalan dengan santainya sambil menyedot boba. Namun tiba-tiba saja minuman itu jatuh dari tangannya. Lantai teater pun seketika dipenuhi oleh tumpahan itu. Semua yang ada di sana (Christy, Zee, dan Marsha) menoleh ke arahnya.
"Kenapa Fre?" tanya Jessi, yang sedetik kemudian langsung terkejut begitu melihat wajah temannya itu. Freya tampak sangat ketakutan.
Freya hanya diam mematung dengan mata melotot, tangan kirinya refleks menutup mulutnya yang mangap besar. Sementara tangannya yang satu lagi bergerak perlahan menunjuk ke arah Marsha. "Sha! Di--di punggung kamu ada ...."
***
Malam semakin larut, sementara hujan masih belum mereda sedikitpun. Sambaran cahaya kilat dapat terlihat dari kaca teater yang mengarah langsung ke luar gedung.
Christy mengorek isi tasnya dengan tergesa-gesa. Setelah menemukan pensil dan sketchbook yang ia cari, gadis itu segera berlari kembali ke ruang teater di mana yang lain telah menunggu.
Marsha dan Zee duduk bersebelahan. Di hadapannya sudah ada Freya yang sedang menatap ke arah Marsha dengan wajah serius.
"Kak Zee, I'm so scared," kata Marsha lirih.
"Don't be, Sha. Everything's gonna be okay. Percaya sama aku." Zee menggenggam tangan Marsha yang gemetaran. Berusaha membuatnya tetap tenang.
Christy bergabung dengan Freya sambil menyiapkan peralatannya. Setelah semuanya ready, rencana mereka pun dimulai.
Freya mulai membisikkan sesuatu kepada Christy, tanpa menolehkan pandangannya dari Marsha. Bersamaan dengan itu Christy menggambar apa yang dibisikkan oleh Freya ke dalam sketchbook miliknya. Terkadang Freya harus beristirahat sejenak, tidak sanggup menatap Marsha terlalu lama. Ada hawa negatif yang hanya mampu dirasakan olehnya, dan itu membuatnya kelelahan.
Proses itu berlangsung selama sekitar 10 menit. Setelah selesai, Christy memanggil Zee ke tempatnya. Tapi Marsha ikut berdiri dari bangkunya untuk melihat gambar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZoyToy vs Evil
ParanormalLingkungan teater beserta tempat tinggal para member JKT48 semakin sering diganggu oleh kekuatan jahat. Tapi jangan khawatir, Zee dan Christy siap datang untuk menyelamatkan hari.