Mendengar perkataan Christy, Shani hanya bisa terbengong seraya mengerjap-ngerjap.
"Dek, aku enggak salah denger kan?"
"Emang Ci Shani denger apa?"
"Kamu ... mau manggil setan pake lagu lingsir wengi?"
"Nah, berarti Ci Shani enggak salah denger."
Shani menarik napas. Diikuti oleh semua yang hadir di sana. Jessi dan Freya sudah mendengar rencana tersebut di perjalanan menuju kemari, jadi mereka tidak begitu kaget. Tapi tetap saja, hal itu masih terdengar sangat absurd.
"Toy, kamu dapet ide kayak gitu dari mana?" tanya Zee lemah.
"Dengerin dulu, Zoy! Freya udah cerita ke aku tentang apa yang dia lihat saat kejadian di mesjid tadi. Waktu Freya lagi ngerukiyah kamu, kamu teriak kenceng banget kayak orang lagi kesakitan. Kamu tau kenapa?"
Zee menggeleng.
"Makhluk di punggung kamu lagi meluk kamu dengan sangat erat, soalnya dia juga lagi nahan sakit akibat rukiyah itu. Sama kayak kamu, dia juga lagi menjerit-jerit kesakitan. Dan kamu tau siapa yang dia panggil di dalam teriakan itu?"
Zee menggeleng lagi.
"Mamanya, Zoy. Makhluk itu manggil-manggil mamanya. Sekarang semuanya makin jelas, kenapa makhluk itu tertarik sama orang yang berbau bunga melati. Karena hal itu mengingatkan dia kepada mamanya. Mamanya adalah makhluk paling beraroma bunga melati di dunia ini, karena itu adalah makanan favoritnya. Kamu tau siapa mamanya itu, Zoy?"
"Penjual bunga?" jawab Zee tidak yakin.
"Mbak Kun, Zoy! Madam K! Kuntilanak!" ujar Christy. "Dan misi kita sekarang adalah, mengembalikan makhluk di punggung kamu itu kepada mamanya."
***
Saat ini sudah hampir pukul enam sore. Cahaya kemerahan mewarnai langit yang semakin meredup. Sebentar lagi sudah akan masuk waktu adzan maghrib.
Di belakang warung tersebut terhampar lahan kosong yang cukup luas dan ditumbuhi rumput liar. Ada jalan kecil yang mengarah terus ke dalam. Christy menerawang ke ujung jalan tersebut. Dilihatnya ada area pemakaman di dalam sana.
"Mau di mana, Njel?" tanya Jessi.
Christy menoleh ke sekelilingnya. Ia pikir terlalu nekat kalau melakukan ritual ini di dalam area pemakaman. Bisa-bisa ia akan memanggil sesuatu yang lain yang tidak ia inginkan kehadirannya.
Kemudian tidak jauh dari sana, Christy melihat ada sebuah pohon yang sangat besar. Dilihat dari tajuknya yang rimbun dan batangnya yang dipenuhi oleh tumbuhan paku-pakuan, sepertinya usianya sudah sangat tua. Selain itu, ada banyak pohon melati yang tumbuh di sekitarnya. Tidak salah lagi, itu pasti adalah rumah bagi makhluk yang saat ini sedang Christy cari.
"Kita ke sana!" tunjuk Christy ke arah pohon besar itu.
Ekspresi wajah Freya seketika berubah. Spontan ia mengusap-usap lengannya sendiri. Jessi yang sempat melihat itu pun menjadi ragu.
"Kamu yakin, Njel?" tanya Jessi.
"Yakin, Jess. Makhluk ini suka tinggal di pohon rindang," jawab Christy.
"Tapi ini aman kan?"
Christy pun tidak memberikan jawaban. Sejujurnya ia tidak bisa memastikan hal itu. Walaupun memang segalanya sudah ia persiapkan, tapi tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi di lapangan.
"Jess," ucap Shani pelan seraya menepuk bahu Jessi, "kita coba dulu ya rencana Christy. Kita percayakan masalah ini sama Christy. Aku yakin Christy udah mengantisipasi semuanya. Mudah-mudahan semuanya aman. Tapi kalau nanti terjadi apa-apa, kita bantu sebisa kita. Ini udah mulai gelap. Enggak baik juga kita terlalu lama di sini. Kita coba dulu ya, Jess. Semoga semuanya berjalan lancar," jelas Shani panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZoyToy vs Evil
ParanormalLingkungan teater beserta tempat tinggal para member JKT48 semakin sering diganggu oleh kekuatan jahat. Tapi jangan khawatir, Zee dan Christy siap datang untuk menyelamatkan hari.