Sabtu pagi jam 9, taksi online yang membawa Zee dan Christy sudah sampai di tempat tujuan. Saat keduanya turun dari mobil, sudah ada Freya di sana yang menyambut kedatangan mereka.
"Fureya-chan!" Christy berlari menghampiri seraya memeluk Freya.
"Halo, Fre!" susul Zee yang juga hendak memberi pelukan. Tapi begitu melihat Zee, Freya spontan mengucap istighfar sambil setengah melompat ke belakang. Setelahnya ia hanya menundukkan kepala dan terlihat berusaha mengatur napas.
Zee awalnya bingung dengan reaksi Freya. Kemudian ia meregangkan lehernya yang pegal sedari kemarin, setelah itu barulah ia sadar, sepertinya Freya ketakutan melihat sesuatu yang sedang berada di punggungnya saat ini.
"Oh iya. Maaf Fre, aku lupa," ucap Zee merasa bersalah.
Freya menggeleng ringan. "Gapapa Zee, aku juga lupa. Makanya aku kaget banget," katanya sambil terkekeh. "By the way, keadaan kamu gimana? Apa barangkali udah baikan?" Freya agaknya heran melihat Zee yang tampak relatif normal, padahal saat ini sedang ada makhluk halus yang menempel di punggungnya. Awalnya Freya menyangka Zee akan sama lesunya dengan Marsha kemarin malam, saat Marsha masih ketempelan.
"Aku enggak nafsu makan sejak kemarin, dan badanku rasanya kayak mau remuk. Tapi, aku enggak boleh menunjukkan itu semua. Aku enggak boleh kalah sama makhluk ini," jawab Zee seraya melirik kecil ke arah belakangnya.
Freya tersenyum. Ia merasa bangga dengan temannya yang satu ini. Zee memang terkenal pantang menyerah dan memliki semangat yang seperti tidak ada habisnya. Ia berharap semoga vibes positif dari Zee akan membuat proses ini dimudahkan.
"Ya udah, kita masuk yuk!" ajak Freya.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam bangunan tempat Freya menunggu tadi, yang ternyata merupakan sebuah mesjid yang berada di dekat rumahnya.
Begitu masuk, Christy melihat ada seorang perempuan sedang memakai mukena. Dan rasanya wajahnya tidak asing. Christy terus menatapnya sambil otaknya berpikir keras. Kemudian ....
"Lah?! Jessi?! Hahahahaa!" tawa Christy meledak sambil menunjuk-nunjuk ke arah perempuan itu.
"Sssttt! Christy, jangan berisik di mesjid!" seru Freya.
"Eh, iya sori, Fre! Abisnya kocak banget, kirain siapa," balas Christy yang tawanya masih tersisa. "Lu kok enggak bilang-bilang mau ikut sih, Jes? Pake mukena segala lagi, Tuhan Yesus!"
"Emang kenapa? Ga boleh?" jawab Jessi ketus seraya melepas mukenanya.
"Katanya lagi belajar, biar bisa satu server sama aku," senyum Freya meledek.
"Wah, tukeran sama Zizoy dong, dia juga mau pindah ke servernya Marsha katanya."
"Ngarang aja kamu, Toy!" timpal Zee sinis.
Suasana masjid yang tadinya sepi kini menjadi berisik, walaupun di sana hanya ada mereka berempat. Biasanya orang-orang baru akan datang lagi jam 11-an menjelang sholat dzuhur.
Tanpa berlama-lama lagi, Freya lantas mengajak Zee untuk berwudhu. Meninggalkan Jessi dan Christy berdua di sana.
Jessi dan Christy sudah satu sekolah sejak SMP, bahkan sebelum keduanya masuk JKT48. Mereka lebih akrab untuk menyebut satu sama lain dengan panggilan "lu-gua", berbeda dengan saat mereka menyebut teman-temannya yang lain.
"Njel, kenapa di mesjid sih? Kenapa enggak di gereja aja?" tanya Jessi. "Gereja malah lebih sepi tau, jadi lebih bebas."
"Yee, Freya kan islam. Ritualnya juga pake cara islam. Lu mau entar dia teriak-teriak takbir di gereja?"
"Iya juga sih."
"Lagian tadi pagi si Freya ngechat gua, katanya dia udah izin sama penjaga mesjidnya. Bilangnya buat tugas sekolah. Padahal mah mau ngusir setan, hahaha kocak."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZoyToy vs Evil
ParanormalLingkungan teater beserta tempat tinggal para member JKT48 semakin sering diganggu oleh kekuatan jahat. Tapi jangan khawatir, Zee dan Christy siap datang untuk menyelamatkan hari.